-->

Sabtu, 19 Mei 2018


Negara kita Indonesia merupakan negara demokrasi sejak dulu, artinya sistem pemerintahan Negara Indonesia menganut paham demokrasi. Demokrasi telah ada sejak zaman Yunani Kuno dan saat ini demokrasi tetap berkembang pesat.

Kita sepatutnya memahami pengertian demokrasi begitu juga dengan prinsip dan macam-macam demokrasi. Karena dengan memahami demokrasi dengan baik akan lebih membangun jiwa-jiwa demokratis kita sebagai salah satu nilai dasar yang sesuai dengan ideologi Negara Indonesia.

Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani tepatnya dari kata demos dan kratos/kratein. Demos berarti rakyat dan kratos/kratein berarti pemerintahan. Jadi pengertian demokrasi adalah suatu negara yang pemerintahannya dipegang oleh rakyat atau rakyatlah yang memiliki kedaulatan tertinggi. Selain pengertian ini, banyak pula pengertian demokrasi oleh para ahli.

Abraham Lincoln
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Henry B. Mayo
Demokrasi adalah menunjukkan kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas wakil-wakil yang diawasi oleh rakyat, dan didasarkan atas kesamaan politik dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.

C.F Strong
Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan pada mayoritas anggota dewasa dari masyarakat politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan pada mayoritas.
Sejarah Demokrasi
Negara yang pertama kali melaksanakan sistem demokrasi adalah Athena. Ia tepatnya berupa negara-kota yang terletak di Yunani. Proses pemerintahan di Athena itu dimulai oleh Kleistenes pada tahun 507 SM dengan perubahan konstitusi dan diselesaikan oleh Efialtes pada tahun 462-461 SM. Setelah kematian Efialtes, tidak ada badan politik yang lebih berkuasa daripada Dewan Rakyat. Dewan Rakyat di Athena terbuka bagi semua warga negara laki-laki yang merdeka dan sudah dewasa, tidak peduli pendapatan atau tingkatannya. Pertemuan diadakan 40 kali setahun, biasanya di suatu tempat yang disebut Pniks, suatu amfiteater alam pada salah satu bukit di sebelah barat Akropolis. Dalam teori, setiap anggota Dewan Rakyat dapat mengatakan apa saja, asalkan ia dapat menguasai pendengar. Salah seorang tokoh penting pada masa jaya Athena ialah Perikles, seorang prajurit, aristokrat, ahli pidato, dan warga kota pertama. Pada musim dingin tahun 431-430 sebelum Masehi, ketika perang Peloponnesus mulai, Perikles menyampaikan suatu pidato pemakaman. Alih-alih menghormati yang gugur saja, ia memilih memuliakan Athena :

“Konstitusi kita disebut demokrasi, karena kekuasaan tidak ada di tangan segolongan kecil melainkan di tangan seluruh rakyat. Dalam menyelesaikan masalah pribadi, semua orang setara di hadapan hukum; bila soalnya ialah memilih seseorang di atas orang lain untuk jabatan dengan tanggung jawab umum, yang diperhitungkan bukan keanggotaannya dalam salah satu golongan tertentu, tetapi kecakapan orang itu. Di sini setiap orang tidak hanya menaruh perhatian akan urusannya sendiri, melainkan juga urusan negara.

Selanjutnya di Eropa selama berabad-abad sistem pemerintahan sebagian besar adalah monarki absolut. Awal timbulnya demokrasi ditandai dengan muculnya Magna Charta tahun 1215 di Inggris. Piagam ini merupakan kontrak antara raja Inggris dengan bangsawan. Isi piagam tersebut adalah kesepakatan bahwa raja John mengakui dan menjamin beberapa hak yang dimiliki bawahannya. Selanjutnya sejak abad 13 perjuangan terhadap perekembangan demokrasi terus berjalan.

Pemikir-pemikir yang mendukung berkembangnya demokrasi antara lain John Locke dari Inggris (1632-1704) dan Montesquieu dari Perancis (1689-1755). Menurut Locke hak-hak politik mencakup hak atas hidup, hak atas kebebasan, dan hak untuk mempunyai milik. Montesquieu, menyusun suatu sistem yang dapat menjamin hak-hak politik dengan pembatasan kekuasaan yang dikenal dengan Trias Politica. Trias Politica menganjurkan pemisahan kekuasaan. Ketiganya terpisah agar tidak ada penyalahgunaan wewenang.

Reformasi intelektual yang disusul oleh reformasi dan revolusi sosial yang berlangsung sepanjang abad ke 17 dan 18 di Eropa Barat, diantaranya telah melahirkan sistem demokrasi di dalam tata bermasyarakat dan berpemerintahan. Sebenarnya yang terjadi di Eropa ketika demokrasi menjadi alternatif adalah penerusan dari suatu tradisi tentang tata cara pengaturan hidup bersama yang dilaksanakan oleh warga kota Athena, Yunani, pada beberapa abad sebelum masehi. Sejak tiga dekade terakhir dunia menyaksikan kemajuan yang luar biasa dalam perkembangan demokrasi. Sejak tahun 1972 jumlah negara yang mengadopsi sistem politik demokrasi telah meningkat lebih dari dua kali lipat, dari 44 menjadi 107. Pada akhir tahun 90-an, hampir seluruh negara di dunia ini mengadopsi pemerintahan demokratis, meski masing-masing dengan variasi sistem politik tertentu.
Prinsip-prinsip Demokrasi
Prinsip-prinsip demokrasi sebagai berikut.
Pemerintahan berdasarkan konstitusi
Pemilihan Umum yang demokratis
Otonomi daerah
Pembuatan undang-undang
Sistem peradilan yang independen
Kekuasaan lembaga kepresidenan
Kebebasan Pers
Perlindungan HAM
Kontrol sipil atas militer
Macam-macam Demokrasi
Berikut ini macam-macam demokrasi yang berdasarkan atas titik berat perhatian, cara penyaluran kehendak rakyat, dan prinsip ideologi.
Berdasarkan Titik Berat Perhatian
Demokrasi Formal
Demokrasi Materiil
Demokrasi Gabungan
Berdasarkan Cara Penyaluran Kehendak Rakyat
Demokrasi Langsung
Demokrasi Perwakilan/representatif
Berdasarkan Prinsip Ideologi
Demokrasi Konstitusional
Demokrasi Rakyat
Demikianlah pembahasan kita hari ini mengenai  demokrasi, mulai dari pengertian, prinsip dan macam-macamnya. Semoga bermanfaat bagi Anda.

Sumber : mapelkelas



Baca Artikel Terkait: