-->

Rabu, 28 Desember 2022

ALIRAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN : Teori Belajar Behavioristik, Teori Belajar Kognitif, Teori Belajar Humanistik  


a. Teori Belajar Behavioristik
Banyak ahli berusaha mengungkap bagaimana proses belajar terjadi pada manusia, kemudian berbasis pengalaman dan latar belakang keilmuan masing-masing ahli, lahirlah berbagai teori belajar, salah satu diantaranya adalah teori belajar behavioristik. Behaviorism dimunculkan oleh ahli yang berlatar belakang ilmu fisika dan kedokteran, sehingga teori belajar behavioristik merupakan suatu pandangan teoritis yang beranggapan, bahwa pokok persoalan psikologi adalah tingkah laku, tanpa mengaitkan konsepsikonsepsi mengenai kesadaran atau mentalitas. Pembahasan teori belajar behavioristik ini meliputi pembahasan konsep belajar behavioristik dan prinsipprinsip teori behavioristik perspektif gender. Sebagai pemahaman dasar tentang teori dalam psikologi belajar sehingga dapat dikatakan bahwa paket 5 ini merupakan paket yang berisi tentang materi yang substansial dan teoretik.


b. Teori Belajar Kognitif
Dalam upaya mengungkap bagaimana proses belajar terjadi, ada beberapa ahli yang belum merasa puas terhadap penemuan sebelumnya mengenai belajar sebagai sebuah proses hubungan stimulus –response - einforcement, seperti yang dikemukakan oleh para ahli behaviorisme. kaum kognitifis berpandangan, bahwa tingkah laku seseorang lebih bergantung dan ditentukan kepada pemahaman terhadap hubungan – hubungan yang ada didalam suatu situasi. Mereka memberi tekanan pada organisasi pegamatan atas stimuli di dalam lingkungan serta pada factor yang mempengaruhi pengematan tersebut. Para ahli psikologi kognitif menaruh perhatian besar pada proses mental yang dialami oleh setiap individu selama belajar. Tingkah laku yang tampak dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat diukur tanpa melibatkan proses mental, seperti: kehendak, kesukarelaan, kesengajaan, motivasi, keyakinan, pelibatan, dan sebagainya. Belajar bukan sekadar pengulangan hubungan antara stimulus dengan respons yang disertai pengamatan, melainkan belajar sebagai peristiwa mental melibatkan proses berpikir dan bernalar yang kompleks sifatnya. Tingkah laku nyata hampir semuanya tampak dalam aktivitas belajar. Hal itu dilakukan bukan semata-mata respons atau stimulus yang ada, melainkan yang lebih penting adalah dorongan mental yang diatur oleh pola berpikirnya.


c. Teori Belajar Humanistik
Konsep belajar humanisti berangkat dari aliran psikologi humanisti. Dalam mengembangkan teorinya, psikologi humanistik sangat memperhatikan tentang dimensi manusia dalam berhubungan dengan lingkungannya secara manusiawi dengan menitik-beratkan pada kebebasan individu untuk mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihannya, nilai-nilai, tanggung jawab personal, otonomi, tujuan dan pemaknaan. Dalam hal ini, dikemukakan tentang 5 (lima) dalil utama dari psikologi humanistik, yaitu: (1) keberadaan manusia tidak dapat direduksi ke dalam komponen-komponen; (2) manusia memiliki keunikan tersendiri dalam berhubungan dengan manusia lainnya; (3) manusia memiliki kesadaran akan dirinya dalam mengadakan hubungan dengan orang lain; (4) manusia memiliki pilihan-pilihan dan dapat bertanggung jawab atas pilihanpilihanya; dan (5) manusia memiliki kesadaran dan sengaja untuk mencari makna, nilai dan kreativitas. Menurut teori humanistik, belajar harus berorientasi pada peserta didik sebagai subjek belajar. Teori ini bertujuan memanusiakan manusia untuk mampu mengaktualisasikan diri dalam hidup dan penghidupannya. Tujuan pendidikan adalah pertumbuhan dan perkembangan diri peserta didik secara utuh untuk mampu menghadapi berbagai masalah dan konflik dalam kehidupannya. Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah memanusiakan manusia, sehingga pendidikan hendaknya membantu peserta didik untuk bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi-pribadi yang lebih bermanusiawi Pendidikan humanistik menekankan pada bagaimana menjalin komunikasi dan relasi personal antara pribadi-pribadi dan antar pribadi dan kelompok di dalam komunitas sekolah. Pendidikan yang efektif menurut aliran ini adalah pendidikan yang berpusat pada minat, dan kebutuhan-kebutuhan peserta didik. Pendidik membantu peserta didik untuk menemukan, mengembangkan dan mencoba mempraktikkan kemampuan-kemampuan yang mereka miliki (the learners-centered teaching). Pendidikan humanistik berusaha mengembangkan individu secara keseluruhan melalui pembelajaran nyata. Optimalisasi pengembangan aspek emosional, Psikologi Belajar sosial, mental, dan keterampilan dalam berkarier menjadi fokus dalam model pendidikan humanistik ini. 




Baca Artikel Terkait: