-->

Kamis, 29 Desember 2022



B. Rumusan Masalah
1. Apa Istilah Manajemen?
2. Apa Fungsi Manajemen?
3. Apa Sarana Manajemen?
4. Apa yang dimaksud Manajemen Kesiswaan?



BAB II
MANAJEMEN KESISWAAN


A. Istilah Manajemen
Manajemen adalah suatu proses kegiatan usaha mencapai tujuan tertentu melalui kerja sama dengan orang lain. Meskipun cenderung mengarah pada focus tertentu,para ahli masih berbeda pandangan dalam mendenefisikan menejemen. Menejemen sering diartikan sebagai seni, ilmu, system, proses, dan fungus (Hasibuan, 2004;11). Manajemen adalah suatu proses social yang direncanakan untuk menjamin, partisipasi dan keterlibatan sejumlah orang dalam mencapai sasaran dan tujuan tertentu yang ditetapkan secara efektif. Manajemen mengandung unsure pembimbingan, pengarahan dan pengelolaan sekelompok orang terhadap pencapaian secara umum.
Artikel manajemen dan organisasi memaparkan bahwa begitu luasnya pengertian manajemen sehingga tidak ada definisi yang secara konsisten digunakan oleh semua orang. Dalam hal ini dua definisi manajemen dikemukakan sebagai berikut.
1. Mary parker follet, manajemen merupakan seni (art) dalam menyelesaikan pekerjaan melelui orang lain.
2. James AF stoner, managemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian pengarahan dan pengawasan usaha-usaha anaggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar tercapai tujuan yanag telah ditentukan.
3. Luther gullick, managemen suatu ilmu (secience).
4. James H. Donelli Jr; James L. Gibson ; dan Jhon M. Ivancevick, Managemen adalah proses dari seseorang atau beberapa individu untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari orang lain untuk memperoleh hasil yang tidak dapat dilakukan seorang individu saja.
5. Karthyn M. Bartel dan David C. Martin, Managemen adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan dari 4 fungsi utama yaitu; merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leaging), dan mengendalikan (kontroling).
6. Chuck Williams (2001) Managemen adalah menyelesikan pekerjaan melalui orang lain. Jadi seorang manager bukanlah mengerjakan semua pekerjaan sendiri. Dia bekerja melalui orang-orang yang memiliki kemampuan-kemampuan teknis dilapangan, tanpa mengerjakan teknisnya (walaupun bukan berarti seorang manager tidak memiliki kemampuan teknis).
7. Murti Sumarni-John Soeprihanto (1995), managemen merupakan suatu proses yang terdiri atas kegiatan-kegiatan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengadilan yang dilakukan, untuk menetukan serta mencapai saran–saran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain.
Managemen juga dipandang sebagai profesi karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu profesi dimana manajer dan tenaga professional dituntut untuk menegarahkan suatau organisasi mencapai tujuan. Bahkan kesuksesan organisasi sangat ditentukan dengan pemanduan semua sumber daya oleh seorang pemimpin yang professional.
Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan oleh beberapa para ahli maka dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, mnegarahkan, dan mengendalikan dengan melibatkan orang lain untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.


B. Fungsi Manajemen
Menurut Marno (2007) dalam manajemen terdapat fungsi-fungsi yang berlaku secara universal. Dalam demikian, meskipun konsep manajemen yang dibangun atas dasar nilai dan budaya yang berbeda teapi memiliki fungsi manajerial yang sama. Keberadaan itu terletak pada penerapan dalam penyelenggaraaan sebuah organisasi karena perbedaan manajer, tipe dan sifat organisasi, tipe anggota, dan sebagainya.
Menejemen oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi, berbagai fungsi-fungsi menejemen ini tujuanya adalah:
1. Supaya sistematik urutan pembahasanya lebih teratur
2. Agar analisis pembahasanya lebih mudah dan lebih mendalam
3. Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses menejeman bagi menejer (hasibuan 2005:37).
Menurut Malayu P. Hasibuan, kegiatan-kegiatan dalam fungsi manajemen;
1. Fungsi perencanaan (planning)
a. Menetapkan tujuan dan target bisnis.
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut.
c. Menetukan sumber-sumber daya yang ditentukan.
d. Menetapkan standard / indicator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis.
2. Fungsi pengorganisasian (organizing).
a. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan.
b. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab.
c. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia atau tenaga kerja.
d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada prosesi yang paling tepat.
3. Fungsi mengimplementasikan (directing)
a. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dalam pencapaian tujuan.
b. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan menjelaskan kebijakan yang di tetapkan.
4. Fungsi pengawasan (controlling)
a. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indicator yang telah ditetapkan.
b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.
c. Melakukan berbagaialternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dantarget bisnis.
Menejemn organisasi meliputi usaha perencanaan, pengorganisaian, penggerakan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan potensi yang secara efektif dan efisien.






C. Sarana Manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu man, money, materials, machines, method, dan markets.
Man merujuk pada sumber daya manusiayang di muliki oleh organisasi. Dalam manajemen, adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, menejemn timbul karena adanya arang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Money atau uang merupakan salah satu unsure yang tidak bisa diabaikan. Uang adalah alat tukar dan alat untuk pengukur nilai. Besar kecilnya kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan debgan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Materials berdiri dari bhan setengah jadi (raw materials) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mecapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus menggunakan bahan /materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
Machine atau digunakan untuk member kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiansi kerja.
Method adalah suatu tatacara kerja yang memperlancar jalanya manajer.sebuah metode dapat diyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai timbangan-timbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun emtode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasil tidak akan memuaskan. Dengan demikian, perana utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.


Market atau pasar adalah tempat dimana organisasi menyabarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan dalam arti menyabarkan merupakan factor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen (purwanto,2001).
D. Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan atau menejemen kemuridan (peserta dididk) merupakan salah satu bidang operasional Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Menejemen kesiswaan adalah penetaan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Menejemen kesiswaan bukan hanya berbentuk pencatatan data peserta dididk, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk megatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, bidang menejemen kesiswaan sedikitnya memeiliki tiga tugas utama yang harus diperhatikan, yaitu penerimaan murid baru, kegiatan kemajuan belajar, serta bimbingan dan pembinaan disiplin. Berdasarkan tiga tugas utama tersebut Sutisna (1985)menjabarkan tanggung jawab kepala sekolah dalam mengelola bidang kesiswaan berkaitan dengan hal-hal berikut :
1. Kehadiran murid di sekolah dan masalah-masalah yang berhubungan dengan itu.
2. Penerimaan, oriemtasi, klasifikasi, dan penunjukan murid ke kelas dan progam studi.
3. Evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar.
4. Progam supervise bagi murid yang mempunyai kalinan, seperti pengajaran, perbaikan, dan pengajaran luar biasa.
5. Pengendalian disiplin murid.
6. Progam bimbingan dan penyuluhan.
7. Progam kesehatan dan keamanan.
8. Penyesuaian pribadi, sosial, dan emosional.
Penerimaan siswa baru perlu dikelola sedemikian rupa mulai dari peencanaan penentuan daya tamping dengan jumlah anak yang tinggal kelas atau mengulang. Kegiatan penerimaan siswa baru biasanya dikelola oleh panitia penerimaan siswa baru (PSB) atau panitia penerimaan murid baru (PMB). Dalam kegiatan ini kepala sekolah membentuk panitia atau menunjuk beberapa orang guru untuk bertanggung jawab dalam tugas tersebut. Setelah para siswa diterima lalu dilakukan pengelompokan dan orientasi sehingga secara fisik, mental dan emosional siap untuk mengikuti pendidikan di sekolah.
Keberhasilan, kemajuan, dan presentasi belajar para siswa memerlukan data yang outentik, dapat dipercaya, dan memiliki keabsahan. Data ini diperlukan untuk mengetahui dan mengontrol keberhasilan atau prestasi kepala sekolah sebagai manajer pendidikan di sekolahnya. Kemajuan belajar siswa ini secara periodik harus dilaporkan kepada orangtua, sebagai masukan untuk berpartisipasi dalam proses pendidikan dan membimbing anaknya belajar, baik di rumah maupun di sekolah.
Tujuan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan pengetahuan anak, tetapi juga sikap kepribadian, serta aspek sosial emosional, disamping keterampilan-keterampilan lain. Sekolah tidak hanya bertanggung jawab memberikan berbagai ilmu pengetahuan, tetapi memberi bimbingan dan bantuan terhadap anak-anak yang bermasalah, baik dalam belajar, emosional, maupun sosial, sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi masing-masing. Untuk kepentingan tersebut, diperlukan data yang lengkap tentang peserta didik. Untuk itu, di sekolah perlu dilakukan pencatatan dan ketatalaksanakan kesiswaan, dalam bentuk buku induk, buku klapper, buku laporan keadaan siswa, buku presensi siswa, buku rapor, daftar kenaikan kelas, buku mutasi, dan sebagainya.

sumber: https://ahmadwahyumaruto.blogspot.com/2016/09/manajemend-pendidikan-islam.html



Baca Artikel Terkait: