-->

Senin, 13 Februari 2023

 MAKALAH

EVALUASI PENDIDIKAN

PENGERTIAN PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI


Dosen Pengampu :Afdhal Ilahi, S.Pd.I.,M.Pd








Disusun Oleh: 

Kelompok 2

Mutiara Tapsel Siregar : 20140006

Listi Aulia Siregar                  : 20140013

Nasrul Halim Siregar                         : 20140110





PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA

INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN

2023




KATA PENGANTAR


     Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah” Evaluasi Pendidikan tentang Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi” tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Evaluasi Pendidikan.

Tujuan disusunya malakah ini agar pembaca dapat memperluas ilmu dan pengetahuan tentang” Pengertian Pengukuran Penilaian dan Evaluasi”. Ucapan terimakasih kami hanturkan kepada dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pendidikan ,teman-teman dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini,terutama pertolongan ALLAH SWT yang memberikan kami kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.

     Dengan segala kerendahan hati,kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun,agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.








Padangsidempuan,06 Februari 2023



    Pemakalah




i

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I : PENDAHULUAN 1

A.Latar Belakang 1

B.Rumusan  Masalah 2

C.Tujuan 2

BAB II : PEMBAHASAN 3

A. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi 3

B. Perbedaan Antara Pengukuran, Penilaian, dan Evaluas

C. Tujuan Evaluasi Pengajaran 9

D. Fungsi  Evaluasi Pengajaran 10

E. Analisis Penulis Tentang Evaluasi Pembelajaran 14

BAB III : PENUTUP 16

A. Kesimpulan 16

B. Saran 16

DAFTAR PUSTAKA 17









ii



BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

     Pengukuran merupakan suatu proses pemberian angka kepada suatu karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas. Berdasarkan pandangan tersebut, tampak bahwa semua kegiatan di dunia ini tidak bisa lepas dari pengukuran. Keberhasilan suatu program dapat diketahui melalui suatu pengukuran, begitu juga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

     Pada dasarnya pengukuran merupakan kegiatan penentuan angka bagi suatu objek secara sistematik. Penentuan angka ini merupakan usaha untuk menggambarkan karakteristik suatu objek. Kemampuan seseorang dalam bidang tertentu dinyatakan dengan angka. Kesalahan yang terjadi pada pengukuran ilmu ilmu sosial biasanya disebabkan oleh alat ukur,cara mengukur dan keadaan objek yang diukur. Masalah evaluasi hasil belajar meliputi alat ukur yang digunakan, cara menggunakan, cara penilaian dan evaluasinya.

     Pengukuran yang tepat dapat memberikan informasi yang akurat mengenai penguasaan seseorang atau sekelompok orang terhadap materi yang dipelajari, dan informasi itu berguna untuk mengambil sebuah keputusan. Keahlian alat ukur dapat dilihat dari konstruk alat ukur, yaitu mengukur seperti yang direncanakan. Alat ukur yang baik memberi hasil yang konstan bila digunakan berulang-ulang, asalkan kemampuan yang diukur tidak berubah. Pengukuran hasil belajar di sekolah dilakukan dengan menggunakan alat ukur yaitu berupa instrument yang mana alat ini untuk mengukur hasil belajar kognitif yang dinamakan tes. 


1

Tes sebagai alat bantu mengukur berisikan serangkaian pertanyaan atau tugas yang harus di jawab, dikerjakan atau dilksanakan.


  B.RUMUSAN MASALAH

Apa pengertian pengukuran, penilaian, dan evaluasi?

Apa perbedaan antara pengukuran, penilaian, dan evaluasi?

Bagaimana tujuan evaluasi pengajaran?

Apa saja fungsi evaluasi pengajaran?

C.TUJUAN 

    Mahasiswa mampu menjelaskan :

Mengetahui pengertian pengukuran, penilaian, dan evaluasi.

Mengetahui perbedaan antara pengukuran, penilaian, dan evaluasi.

Mengetahui tujuan evaluasi pengajaran.

Mengetahui fungsi evaluasi pengajaran.










2

BAB II

 PEMBAHASAN


A.PENGERTIAN PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI

 1.Pengukuran

 Pengukuran merupakan salah satu prosedur yang dapat ditempuh untuk menentukan evaluasi, maksudnya pengukuran dilakukan dalam rangka mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan untuk memuat keputusan dalam evaluasi. Adapun istilah pengukuran didefenisikan oleh Gronlund dan Linn (1985:5) dalam M. Ainin (2006) berikut ini. Pengukuran adalah suatu proses untuk memperoleh deskripsi dalam bentuk angka-angka mengenai tingkat dari sifat atau kemampuan yang dimiliki seseorang. 

  Pengukuran merupakan suatu konsep yang bermakna proses menerapkan angka-angka kepada benda atau gejala berdasarkan aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dengan demikian pengukuran adalah suatu Tindakan untuk menentukan jumlah atau kuantitas dari sesuatu, misalnya panjang kain dan luas tanah Berdasarkan beberapa pengertian tentang pengukuran yang dikemukakan di atas, dapat ditemukan bahwa pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu. 

  Menurut Cangelosi (1995) yang dimaksud dengan pengukuran (Measurement) adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relefan dengan tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru menaksir prestasi siswa dengan membaca atau mengamati apa saja yang dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka, mendengar apa yang mereka katakana dan menggunakan indera mereka seperti melihat, mendengarkan, menyentuh, dan merasakan. 

3

Menurut Zainul dan Nasution (2001) pengukuran memiliki dua karakteristik utama yaitu: 1). Penggunaan angka atau skala tertentu  2). Menurut suatu aturan atau formula tertentu.  

  Dengan demikian, pengukuran dalam bidang pendidikan berarti mengukur atribut atau karakteristik peserta didik tertentu. Dalam hal ini yang diukur bukan peserta didik tersebut, akan tetapi karakteristi atau atributnya. Senada dengan pendapat tersebut, secara lebih ringkas. Dalam bidang pendidikan, psikologi, maupun variabel-variabel sosial lainnya, kegiatan pengukuran biasanya menggunakan tes.  Dalam sejarah perkembangannya, aturan mengenai pemberian angka ini didasarkan pada teori pengukuran psikologi yang dinamakan psychometric.

 2.Penilaian

  Penilaian (asessement) hasil belajar merupakan komponen penting dalam kegiatan pembelajaran. Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas sistem penilaiannya. Depdikbud (1994) dalam Zainal Arifin (2009) mengemukakan “penilaian adalah suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa.” Kata menyeluruh mengandung arti bahwa penilaian tidak hanya ditujukan pada penguasaan salah satu bidang tertentu saja, tetapi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai.

Gronlund mengartikan”penilaian adalah suatu proses yang sistematis dari pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi / data untuk menentukan sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran. Popham (1995) mendefinisikan penilaian dalam konteks pendidikan sebagai sebuah usaha secara formal untuk menentukan status siswa berkenaan dengan berbagai kepentingan pendidikan. 


4

Broyer & Ewel mendefenisikan penilaian sebagai proses yang menyediakan informasi tentang individu siswa, tentang kurikulum atau program, tentang institusi atau segala sesuatu yang berkaitan dengan institusi.

Duncan dan Dunn (1992) dalam  M. Ainin (2006) mengemukakan pengertian penilaian sebagai proses mengumpulkan informasi oleh guru tentang murid,oleh guru tentang pengajarannya, atau oleh siswa tentang kegiatan belajarnya. Dalam kurikulum 2004, istilah asesmen popular dalam prasa asesmen otentik yang mengacu pada berbagai bentuk asesmen yang mereplesikan hasil belajar siswa, motivasi, dan sikap mereka terhadap aktivitas kelas. Asesmen otentik bisa berbentuk; (a) asesmen performansi yang menuntut siswa memberikan respon secara lisan atau tertulis; (b) Portofolio, yaitu kumpulan sistematik tentang karya siswa, misalnya karya tulis atau artikel siswa mulai dari berbentuk konsep, revisi 1, revisi 2, sampai berbentuk artikel yang dapat dianalisis untuk menunjukkan kemajuan belajar siswa dalam rentang waktu tertentu ;(c) Asesmen diri, yaitu asesmen penilaian yang dilakukan oleh siswa sendiri.

 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Keputusan yang dimaksud adalah keputusan tentang peserta didik, seperti nilai yang akan diberikan atau juga keputusan tentang kenaikan kelas dan kelulusan.

    Penilaian harus dipandang sebagai salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan proses dan hasil belajar. Kegiatan penilaian harus dapat memberikan informasi kepada guru untuk meningkatkan kemampuan mengajarnya dan membantu peserta didik mencapai perkembangan belajarnya secara optimal. Implikasinya adalah kegiatan penilaian harus digunakan sebagai cara atau Teknik untuk mendidik sesuai dengan prinsif pedagogis.


5

   Menurut Chitendent (Djemari, 2008:6) dalam S.Eko Putro Widoyoko (2009) kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran perlu di arahkan pada empat hal yaitu:

Penelusuran, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menelusuri apakah proses pembelajaran telah berlangsung sesuai yang direncanakan atau tidak. Untuk kepentungan ini pendidik mengumpulkan berbagai informasi sepanjang semester atau tahun pelajaran melalui berbagai bentuk pengukuran untuk memperoleh gambaran tentang pencapaian kemajuan belajar siswa

Pengecekan, yaitu untuk mencari informasi apakah terdapt kekurangan-kekurangan pada peserta didik pada proses pembelajaran.

Pencarian, yaitu untuk mencari dan menemukan penyebab kekurangan yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung 

Penyimpulan, yaitu untuk menyimpulkan tentang tingkat pencapaian belajar yang telah dimiliki peserta didik.


3. Evaluasi

 Kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang mengandung kata dasar value “nilai”. Kata value atau nilai dalam istilah evaluasi berkaitan dengan keyakinan bahwa sesuatu hal itu baik atau buruk, benar atau salah, kuat atau lemah, cukup atau belum cukup, dan sebagainya. Secara umum evaluasi diartikan sebagai suatu proses mempertimbangkan suatu hal atau gejala dengan menggunakan patokan patokan tertentu yang bersifat kualitatif, misalnya baik-tidak baik , kuat-lemah, memadai-tidak memadai, tinggi-rendah, dan sebagainya.

       



6

Menurut Carl H. Witherington (1957) dalam Zainal Arifin (2009) “anevaluation is a declaration that sometimes has or does not have value.” Hal senada dikemukakan pula oleh Wand dan Brown (1957), bahwa evaluasi berarti “…refer to the act or process to determining the value of something.” Kedua 

pendapat ini menegaskan pentingnya nilai dalam evaluasi. Jadi, evaluasi berkaitan dengan nilai dan arti. 

        Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa dari tujuan yang dicapai desain, implementasi, dan dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu pertanggungjawaban, dan meningkatkan pemahaman terhadap penomena. Menurut rumusan tersebut, inti dari evaluasi adalah penyedian informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. 

     Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterprestasikan, dan menyajikan informasi tentang sesuatu program untuk dapat digunakan sebagai dasar memuat keputusan. Menyusun kebijakan maupun menyusun program selanjutnya. Adapun tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan objektif tentang suatu program. Selain itu juga dipergunakan untuk kepentingan penyusunan program berikutnya maupun penyusunan kebijakan yang terkait dengan program. 





7

B.PERBEDAAN ANTARA PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI

1.Pengukuran (Measurement) 

   a. Anas Sudijono: Pengukuran  atau measurement (ing) atau muqoyasah (arab) adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu. Hakekatnya membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu.

   b. Wina Sanjaya: Pengukuran berkenaan dengan masalah kuantitatif untuk mendapatkan informasi yang di ukur, oleh sebab itu dalam proses pengukuran diperlukan alat bantu tertentu semisal tes hasil belajar.

   c. Hamzah B.Uno: Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu dan bersifat kuantitatif.

   d. Wandt and Brown: Pengukuran bermakna suatu Tindakan atau proses untuk menentukan luas atau kuantitas dari sesuatu.

  

2. Penilaian (assessment)

   a. Smarna Surapranata; Prpses menyimpulkan dan menafsirkan fakta-fakta dan membuat pertimbangan dasar yang professional untuk mengambil kebijakan pada sekumpulan informasi, yaitu informasi tentang peserta didik.

   b.Anasudijono: Proses pengambilan keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegang pada ukuran baik atau buruk. Sehat atau sakit, pandai atau bodoh. Sifatnya kualitatif.

   c.Nana Sudjana: Penilaian adalah proses menentukan nilai suatu objek. Penilaian adalah proses memberikan atau menetukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses pemberian nilai tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan judgment dan pengambilan keputusan.

8

   d.Hamzah B. Uno: Mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran konsisten,subyektif dan bersifat kualitatif.

   e. Djaali & Pudji Mulyono : Suatu Tindakan atau proses menentukan nilai suatu objek. Penilaian adalah suatu keputusan tentang nilai. Penilaian dapat dilakukan berdasarkan hasil pengukuran atau dapat pula dipengaruhi oleh hasil pengukuran.

   f. Robret J. Gregory: Penilaian atau assessment adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses pemberian nilai tersebut adalah interpretasi yang diakhiri dengan judgment. Interpretasi dengan judgment merupakan tema penilaian yang mengimplimasikan adanya suatu perbandingan antara kriteria dan kenyataan dalam konkteks situasi tertentu.

   g. Mehrens and Lehman: Penilaian adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternative-alternative dan keputusan.

   3. Evaluasi 

a. Wandt and Gerald W. Brown: Suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.

b. Anas Sudijono: Evaluasi Pendidikan adalah suatu tindakan atau kegiatan (yang dilaksanakan dengan maksud untuk) atau suatu proses (berlangsung dalam rangka) menentukan nilai darin segala sesuatu dalam dunia pendidikan (berhubungan dengannya,atau yang terjadi dilapangan pendidikan).

c. Martin Tassmer: Evaluasi merupakan pengambilan data untuk menentukan harga nilai yang diperoleh individu secara baik atau kurang baik.



9


d. W. James Popham: Evaluasi adalah proses pencarian, pengumpulan dan pemberian data (informasi) kepada pengambil keputusan yang diperlukan untuk memberikan pertimbangan apakah program perlu diperbaiki, dihentikan atau diteruskan.


e. Lenora Layola Oriondo and Eleanor M. Dallo Antonio: Evaluasi adalah proses pengumpulan, menganalisis, dan menginterprestasikan informasi yang didapat melalui pengukuran untuk memberikan beberapa makna berdasarkan pertimbangan nilai.

 

C.TUJUAN EVALUASI PENGAJARAN

1. Tujuan Umum

Secara umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua yaitu:

Untuk memperoleh data pembuktian, yang akan menjadi petunjuk sampai dimana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler, setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Untuk mengukur dan menilai sampai mana efektivitas mengajar dan metode-metode mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang dilaksannakan oleh peserta didik.






10

2 . Tujuan Khusus

Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah:

Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing.

Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.               


D.FUNGSI EVALUASI PENGAJARAN

Secara umum evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses atau setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi pokok yaitu: 

Mengukur kemajuan

Menunjang penyusunan rencana

Memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali. 

Adapun secara khusus, fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan dapat dilihat dari tiga sisi:

Segi Psikologi

Evaluasi secara psikologi akan memberikan pedoman dan pegangan batin kepada mereka untuk mengenal kapasitas dan status dirinya masing-masing di tengah-tengah kelompok atau kelasnya.





11


Segi Ditaktik

Evaluasi secara diktatik (khususnya evaluasi hasil belajar ) akan dapat memberikan dorongan atau motivasi kepada mereka untuk dapat 

memperbaiki, meningkatkan, dan mempertahankan prestasinya. Secara ditaktik sendiri evaluasi terhadap pendidik ada 5 yaitu:

Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha atau prestasi yang telah dicapai oleh peserta didiknya. Disini, evaluasi dikatakan berfungsi memeriksa atau mendiagnosa yaitu memeriksa bagian-bagian manakah peserta didik pada umumnya mengalami kesulitan dalam mengikuti persoalan, untuk selanjutnya dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara pemecahannya. Jadi disini evaluasi mempunyai fungsi diagnostic.

Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing peserta didik di tengah-tengah kelompoknya. Dalam hubungan ini, evaluasi sangat diperlukan untuk dapat menentukan secara pasti, pada kelompok manakah kiranya seorang peserta didik seharusnya ditempatkan. Evaluasi pendidikan berfungsi menempatkan peserta didik menurut kelompoknya masing-masing. Misalnya: kelompok atas (kelompok cerdas) kelompok tengah (rata-rata) dan kelompok bawah (lemah).

Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menempatkan status peserta didik. Dalam hubungan ini, evaluasi pendidikan dilakukan untuk menempatkan apakah seseorang peserta didik dinyatakan lulus atau tidak lulus dapat dinyatakan naik kelas atau dapat diterima pada jurusan tertentu atau tidak. Dapat diberikan beasiswa ataukah tidak sebagainya. Dengan demikian evaluasi memuliki fungsi selektif.


12

Memberikan pedoman untuk mencari dan menentukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang memerlukannya. Pada hasil evaluasi, pendidik dimungkinkan untuk dapat memberikan petunjuk dan bimbingan kepada para peserta didik : misalnya tentang bagaimana cara belajar yang baik, mengatur waktu belajar , cara membaca dan mendalami buku pelajaran dan sebagainya. Sehingga yang dihadapi sekarang kesulitan yang dialami peserta didik dapat diatasi dengan sebaik-baiknya. Dalam keadaan seperti ini evaluasi berfungsi sebagai bimbingan.

Memberikan petunjuk  tentang sudah sejauh manakah program pengajaran yang telah ditentukan telah dapat dicapai. Evaluasi dikatakan memiliki fungsi instruksional, yaitu melakukan perbandingan antara tujuan instruksional khusus yang telah ditentukan oleh masing-masing mata pelajaran dengan hasil-hasil belajar yang telah dicapai peserta didik bagi masing-masing mata pelajaran tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

3.Segi Administrative 

Adapun secara administrative, evaluasi pendidikan memiliki tiga macam fungsi, yaitu:

Memberikan Laporan

Dengan melakukan evaluasi, akan dapat disusun dan disajikan laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Laporan mengenai perkembangan dan kemajuan belajar peserta didik pula umumnya tertuang dalam bentuk buku laporan kemajuan belajar siswa yang lebih dikenal dengan istilah buku rapor untuk jenjang sekolah hingga menengah atau kartu hasil studi untuk mahasiswa yang kemudian diberikan kepada setiap orang tua pada tiap semester.



13

Memberikan bahan-bahan keterangan (data) 

Setiap keputusan pendidikan harus didasari kepada data yang lengkap dan akurat dalam hubungan ini nilai-nilai hasil belajar siswa diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah merupakan data yang sangat penting untuk keperluan pengambilan keputusan pendidikan dan lembaga pendidikan apakah seseorang peserta didik dapat dinyatakan naik kelas, tinggal kelas, lulus ataukah tidak lulus.

Memberikan Gambaran

Gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai proses pembelajaran tercermin antara hasil-hasil belajar para peserta didik. Dari kegiatan evaluasi hasil belajar yang telah dilakukan untuk berbagai jenis mata pelajaran misalnya, akan dapat tergambar dalam mata pelajaran tertentu misalnya, matematika dan ilmu pengetahuan alam. Gambaran tentang kualitas hasil belajar peserta didik juga dapat diperoleh berdasar data yang berupa nilai ebtanas murni indeks prestasi kumulatif dan lain-lain.


E.ANALISIS PENULIS TENTANG EVALUASI

Evalusi pendidikan merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa penyebabnya. 

Jadi, evaluasi pembelajaran adalah proses megumpulkan, menganalisis, dan menginterprestasi informasi secara sistematis untuk menetapkan ketercapaian tujuan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran sangatlah penting dilakukan karna kita harus mengetahui efektif atau tidaknya suatu sistem pembelajaran yang diterapkan oleh tenaga pendidik. Karena bila seorang pendidik tidak melakukan

 evaluasi, sama saja tenaga pendidik tersebut tidak ada perkembangan dalam merancang sistem pembelajaran. 

14

Peran evaluasi pembelajaran dalam proses pembelajaran yaitu mendapat sebuah pemahaman yang lebih baik dari hasil pembelajaran yang sudah terlaksana, menjadikan salah satu keputusan tentang pelaksanaan maupun hasil pembelajaran , memberikan kualitas yang bagus bagi proses pembelajaran kedepannya.



















15

BAB III

PENUTUP


KESIMPULAN 

 Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan   ukuran tertentu dan bersifat kuantitatif. Penilaian adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Pengukuran dan penilaian memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan. Pengukuran dan penilaian berfungsi sebagai pemantau kinerja komponen-komponen tersebut dalam mencapai tujuan akhir proses belajar mengajar. Sedangkan, evaluasi adalah keseluruhan kegiatan baik berupa pengukuran maupun penilaian untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa. 

 Tujuan evaluasi pengajaran terbagi dua, yaitu tujuan secara umum dan secara khusus. Adapun fungsi evaluasi pengajaran antara lain mengukur kemajuan, menunjang penyusunan rencana, dan memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali. 

 Tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi memiliki perbedaan arti dan fungsi, namun semuanya tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan sebab semuanya memiliki keterkaitan yang erat.


SARAN

Kami dari pemakalah menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu kami meminta kritik dan saran untuk pembentukan makalah dan materi yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan nagi setiap pembacanya dan dapat bermanfaat bagi kita semua.


16

DAFTAR PUSTAKA


Ainin, M. 2006. Evaluasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.

Sudijono, Annas. 2013. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Widiyoko, Puto Eko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.












17

PERTANYAAN DAN TANGGAPAN

1. Yenita Putri ( Kelompok 4 )

Pertanyaan : Jelaskan apa yang menjadi kendala dalam melakukan evaluasi pembelajaran?Jika ada coba jelaskan 

Jawaban : 

- Guru kesulitan membuat instrumen penilaian proses

- Guru kesulitan mengembangkan instrumen dalam membuat soal tes

- Kesulitan guru dalam memberikan penilaian terhadap sikap siswa dalam proses pembelajaran adalah kebebasan waktu, jumlah siswa banyak dalam satu kelas dan sulitnya mengarahkan siswa untuk menanamkan sikap yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Jawaban tambahan :

Nurul Fadilah Sitanggang : 

Nilai hasil belajar siswa rendah bahkan jelek yang dipengaruhi strategi belajar guru kurang sesuai dengan karakteristik siswa sehingga siswa merasa jenuh dengan pembelajaran. Dalam hal ini, biasanya guru sudah mengetahui penyebab nilai hasil belajar siswa yang rendah. Akan tetapi, guru tetap menggunakan strategi pembelajaran tersebut di kelas.

2. Noni Yusnaida Harahap (Kelompok 3 ) :

Apa upaya yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dalam penilaian!

Jawaban :

1) Mengikuti penataran (membimbing, memberikan, pendidikan, pelatihan kursus, tambahan untuk meningkatkan

kemampuan pengetahuan keterampilan

2) Mengikuti kursus-kursus pendidikan

3) Memperbanyak membaca

4) Mengadakan kunjungan ke sekolah lain

5) Mengadakan hubungan dengan wali kelas

Jawaban tambahan :

Rachel Intan Agustina:

- Gerakan guru membaca

- Mengikuti pelatihan yang menunjang kualitas guru 

- Menciptakan budaya organisasi pembelajaran, artinya menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas pembelajaran dengan begitu dapat meningkatkan kualitas mengajar guru di dalam kelas.

3) Putri Regina Daulay ( kelompok 12 ) :

Hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum melakukan evaluasi dan penilaian dan bagaimana solusinya jika seorang guru gagal dalam melakukan evaluasi dan penilaian?

Jawaban:

evaluasi

- analisis kebutuhan

-menetukan tujuan penilaian

- mengidentifikasi kompetensi dan hasil belajar

- menyusun kisi kisi

- mengembangkan draf instrumen

- uji coba  dan alanisi soal

- revisi


Penilaian

- membuat dan menetapkan rencana serta tujuan pembelajaran

- menentukan teknik penilaian yang tepat

- pelaksanaan proses penilaian

- menganalisis penilaian

- menyesuaikan pembelajaran

solusi jika gagal yaitu evaluasi pembelajaran sangat penting dilakukan untuk mengetahui efektif tidaknya suatu sistem pembelajaran yang diterapkan oleh tenga pendidik, karena bila seorang pendidik gagal dalam melakukan evaluasi dan penilaian sama saja tenaga pendidik tersebut tidak ada perkembangan dalam merancang sistem pembelajaran.

ambahan jawaban:

Novita Irawan Siregar

Tambahna kita sebagai guru kita lebih baik  ketika sebelum melakukan evaluasi kita terlebih dahulu mengetahui apa yg harus  dinilai contohnya sikap,kehadiran, uts,uas

Palinsia Yanti Purba

Menurut saya kecil peluang nya ada kegagalan saat guru melakukan evaluasi dan penilaian, karena sebelum mengajar pemerinta melakukan bimtek kepada para pendidik, supaya pendidik lebih menguasai hal-hal dalam melakukan evaluasi dan penilaian, jika kegagalan itu terjadi, menurut saya solusi nya yaitu guru lebih memperhatikan dan memahami karakter dan gaya belajar siswa, supaya guru tersebut lebih paham dalam mengolah kelas.




4) Nurisa Hutabarat ( kelompok 9 )

Apa yang akan terjadi jika dalam pendidikan tidak diterapkanya evaluasi terlebih dahulu dalam proses pembelajaran? Dan apakah ada dampaknya terhadap peserta didik!

Jawaban:

Karena bila seorang pendidik tidak melakukan evaluasi sama saja tenaga pendidik tersebut tidak ada perkembangan dalam merancang sistem pembelajaran. Sehingga peserta didik bisa saja merasa bosan dengan sistem belajar yang terus-menerus sama.

Jawaban tambahan:

Nona Padang Bolak Harahap:

 Tanpa adanya evaluasi kita tidak tau kemajuan/kemunduran yang terjadi pada sebuah proses evaluasi diperlukan untuk me-review apa yang terjadi sebelumnya, kendala masalah yang dihadapi seberapa jauh pemahaman materi yang diberikan.

Rachel Intan Agustina :

Jika tidak dibuat atau dilaksanakan evaluasi maka sama saja tidak perkembangan dari seorang siswa,guru juga kewalahan dan tidak tau sampai mana pembelajaran yang telah diketahui oleh siswa. Melemahnya moral guru, tidak ada evaluasi maka akan ada manipulatif nilai raport tujuannya untuk mendapat predikat sekolah berkualitas baik.




Baca Artikel Terkait: