-->

Minggu, 19 Februari 2023

 MAKALAH



Tentang Iman dan Takwa serta Filsafat Ketuhanan dengan Pandangan Barat dan Umat Islam mengenai Tuhan

Mata kuliah : Pendidikan Agama

Dosen Pengampu : Afdhal Ilahi S.Pd M.Pd


Di Susun Oleh :

Nama : Nur Halimah Adam

Nim : 22130001

Prodi : Pendidikan Kimia

Semester : 1 (satu)

INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN

TAHUN 2023/2024

KATA PENGANTAR


Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tentang iman dan takwa serta filsafat ketuhanan dengan pandangan barat dan umat islam mengenai tuhan. Dalam memenuhi tugas mata kuliah pengantar pendidikan dari Bapak Dosen Afdhal Ilahi S.Pd M.Pd. Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.Terlepas dari itu semua, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat dilakukan perbaikan pada makalah. Akhir kata, saya berharap semoga makalah tentang nilai kejujuran ini bermanfaat dan menginspirasi pembacanya.


Padang Sidimpuan, 02 Februari 2023


Penulis







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                             ..............................................................................................1

DAFTAR ISI                                           ..............................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN                       ..............................................................................................3

1.1 Latar Belakang                                  ..............................................................................................3

1.2 Rmusan Masalah                               ..............................................................................................3

1.3 Tujuan Masalah                                 ..............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN                        ..............................................................................................5

2.1 Pengertian Iman dan Taqwa             ..............................................................................................5

2.2 Filsafat Ketuhanan                            ..............................................................................................6

2.3 Sejarah Pemikiran Manusia 

     Tentang Tuhan Menurut

     Pandangan Barat                                .............................................................................................6

2.4 Pemikiran Umat Islam Tentang

     Ketuhanan                                          .............................................................................................8

2.5 Pembuktian Wujud Tuhan                .............................................................................................9

2.6 Tanda-Tanda Orang Beriman dan

     Bertaqwa                                             ..........................................................................................14

 BAB III PENUTUP                                ..........................................................................................16

3.1 Kesimpulan                                       ...........................................................................................16

3.2 Saran                                                 ...........................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA                             ...........................................................................................18


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seseorang yang mengenal Allah SWT pasti akan tahu tujuan hidupnya, tujuan mengapa ia diciptakan dan untuk apa ia berada diatas dunia ini. Oleh sebab itu ia tidak akan tertipu oleh kemilaunya dunia, tidak akan terperdaya oleh harta benda dunia. Sebaliknya, seseorang yang tidak mengenal Allah, tentu ia akan terperdaya dan terpukau oleh indahnya dunia yang pada gilirannya ia habiskan umurnya untuk mencari dunia, menikmatinya layaknya seperti binatang saja. Seorang yang mengenal Allah akan merasakan kehidupan yang lapang walau bagaimanapun keadaannya. Seandainya ia seorang miskin ia akan sabar, sebab ia tahu bahwa dibalik kehidupan fana ini ada kehidupan baqa (abadi). Seandainya ia seorang kaya ia bersyukur, sebab harta yang ada padanya sekarang ini hanyalah titipan Allah yang di amanatkan padanya. Seorang yang mengenal Allah akan selalu mengharap ridho Nya dalam setiap perbuatannya, dalam perjalanan hidupnya ia tidak akan berbuat sesuatu kecuali bila hal itu diridhoi Allah SWT. Kita sebagai umat islam sepatutnya meyakini dalam hati bahwa setiap yang diberikan Allah adalah yang terbaik untuk kita. Yang menjadi kewajiban setiap muslim adalah menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.  Lain halnya dengan orang yang tidak mengenal Allah. Ia berbuat berdasarkan kemauan syahwat dan kehendak hawa nafsunya. Jadilah hawa nafsunya Tuhan selain Allah, yang memerintah dan melarangnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu iman dan taqwa kepada tuhan ?

2. Apa itu filsafat ketuhanan ?

3. Bagaimana sejarah pemikiran manusia tentang tuhan menurut pandangan barat ?

4. Apa saja pemikiran barat dan umat islam tentang ketuhanan ?

5. Apa saja pembuktian dari wujud tuhan ?

6. Apa saja tanda- tanda orang beriman dan bertaqwa kepada tuhan ?

1.3 TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui pengertian iman dan taqwa kepada tuhan.

2. Untuk mengetahui defenisi tentang filsafat ketuhanan.

3. Untuk mengetahui sejarah pemikiran manusia tentang tuhan menurut pandangan barat.

4. Untuk mengetahui pemikiran barat dan umat islam tentang ketuhanan.

5  Untuk mengetahui pembuktian dari wujud tuhan.

6. Untuk mengetahui tanda-tanda orang beriman dan bertaqwa kepada tuhan.














BAB II

PEMBAHASAN


2.1 PENGERTIAN IMAN DAN TAQWA KEPADA TUHAN

A. Pengertian Iman

Secara etimologis, iman merupakan suatu keadaan sikap seseorang. Sedangkan secara umum iman dikatakan percaya, yaitu seseorang memiliki kepercayan kepada tuhan.. Maksudnya percaya yang menunjukan sikap yang terdapat di dalam hati. Orang yang percaya kepada Allah SWT dan lainnya yang tersebut di dalam rukum iman, walaupun dalam sikap keseharian tidak mencerminkan ketaatan atau kepatuhan (taqwa) kepada yang telah dipercayainya, masih bisa disebut dengan orang yang beriman. Hal ini disebabkan karena keyakinan setiap manusia yang mengetahui urusan hatinya hanya Allah SWT yang mengetahui isi hatinya. Yang penting bagi mereka, mereka sudah mengucapkan dua kalimat syahadat dan telah menjadi Islam. Di dalam surat Al – Baqoroh : 165 dikatakan bahwa orang yang beriman adalah orang yang amat sanagt cinta kepada Allah SWT beserta ajaran – Nya (asyaddu hubban lillah). Oleh karena itu, orang yang beriman kepada Allah SWT berarti orang yang sangat amat rindu terhadap ajaran Allah SWT, yaitu yang terdapat dalam Al – Quran dan sunnah Rosul. Sedangkan dalam hadits yang diriwayatkan menurut Ibnu Majah Atthabrani, iman merupakan tambatan hati yang diikrarkan dengan lisan dan dilanjutkan dengan amal perbuatan (Al – iimaanu ’aqdun bil qalbi waiqraarun bilisaani wa’amalun bil arkaan). Dengan demikian, iman merupakan kesatuan antara hati, ucapan, dan tingkah laku atau perbuatan seseorang. Iman dapat dibedakan menjadi 2, yaitu iman haq dan iman bathil. Iman haq adalah iman yang benar, yakni keimanan yang hanya ditujukan kepada Allah SWT pada kitabNya, malaikatNya, rasulnyaNya, hari akhir juga takdirNya. Sedangkan Iman batil adalah iman yang salah atau keliru karena keimanan yang ditujukan selain kepada Allah SWT.

B. Pengertian Taqwa

Taqwa secara umum memiliki penegrtian melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Orang yang bertaqwa adlaah orang yang beriman, yaitu orang yang berpandanagn dan bersikap hidup dengan ajaran Allah menurut Sunnah Rosul, yakni orang yang melaksanakan 

sholat, sebagai upaya pembinaan iman dan menafkahkan rizkinya untuk mendukung tegaknya ajaran Allah.

2.2 FILSAFAT KETUHANAN

Filsafat ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan dengan pendekatan akal budi, yaitu memakai apa yang disebut sebagai pendekatan filosofis. Bagi orang yang menganut agama tertentu (terutama agama Islam, Kristen, Yahudi), akan menambahkan pendekatan wahyu di dalam usaha memikirkannya. Jadi Filsafat Ketuhanan dapat didefenisikan sebagai pemikiran para manusia dengan pendekatan akal budi tentang Tuhan. Usaha yang dilakukan manusia ini bukanlah untuk menemukan Tuhan secara ab-solut atau mutlak, namun mencari pertim-bangan kemungkinan-kemungkinan bagi ma-nusia untuk sampai pada kebenaran tentang Tuhan.

2.3 SEJARAH PEMIKIRAN MANUSIA TENTANG TUHAN MENURUT PANDANGAN BARAT

A. Pemikiran Barat

Yang dimaksud konsep Ketuhanan menurut pemikiran manusia adalah konsep yang didasarkan atas hasil pemikiran baik melalui pengalaman lahiriah maupun batiniah, baik yang bersifat penelitian rasional maupun pengalaman batin. Dalam literatur sejarah agama, dikenal teori evolusionisme, yaitu teori yang menyatakan adanya proses dari kepercayaan yang amat sederhana, lama kelamaan meningkat menjadi sempurna. Teori tersebut mulamula dikemukakan oleh Max Muller, kemudian dikemukakan oleh EB Taylor, Robertson Smith, Lubbock dan Javens. Proses perkembangan pemikiran tentang Tuhan menurut teori evolusionisme adalah sebagai berikut:

1) Dinamisme

Menurut paham ini, manusia sejak zaman primitif telah mengakui adanya kekuatan yang berpengaruh dalam kehidupan. Mula-mula sesuatu yang berpengaruh tersebut ditujukan pada benda. Setiap benda mempunyai pengaruh pada manusia, ada yang berpengaruh positif dan ada pula yang berpengaruh negatif. Kekuatan yang ada pada benda disebut dengan nama yang berbeda-beda, seperti mana (Melanesia), tuah (Melayu), dan syakti (India). Mana adalah kekuatan gaib yang tidak dapat dilihat atau diindera dengan pancaindera. Oleh karena itu dianggap sebagai sesuatu yang misterius. Meskipun nama tidak dapat diindera, tetapi ia dapat dirasakan pengaruhnya.

2) Animisme

Masyarakat primitif pun mempercayai adanya peran roh dalam hidupnya. Setiap benda yang dianggap benda baik, mempunyai roh. Oleh masyarakat primitif, roh dipercayai sebagai sesuatu yang aktif sekalipun bendanya telah mati. Oleh karena itu, roh dianggap sebagai sesuatu yang selalu hidup, mempunyai rasa senang, rasa tidak senang apabila kebutuhannya dipenuhi. Menurut kepercayaan ini, agar manusia tidak terkena efek negatif dari roh-roh tersebut, manusia harus menyediakan kebutuhan roh. Saji-sajian yang sesuai dengan saran dukun adalah salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan roh.

3) Politeisme

Kepercayaan dinamisme dan animisme lama-lama tidak memberikan kepuasan, karena terlalu banyak yang menjadi sanjungan dan pujaan. Roh yang lebih dari yang lain kemudian disebut dewa. Dewa mempunyai tugas dan kekuasaan tertentu sesuai dengan bidangnya. Ada dewa yang bertanggung jawab terhadap cahaya, ada yangmembidangi masalah air, ada yang membidangi angin dan lain sebagainya.

4) Henoteisme

Politeisme tidak memberikan kepuasan terutama terhadap kaum cendekiawan. Oleh karena itu dari dewa-dewa yang diakui diadakan seleksi, karena tidak mungkin mempunyaikekuatan yang sama. Lama-kelamaan kepercayaan manusia meningkat menjadi lebih definitif (tertentu). Satu bangsa hanya mengakui satu dewa yang disebut dengan Tuhan, namun manusia masih mengakui Tuhan (Ilah) bangsa lain. Kepercayaan satu Tuhan untuk satu bangsa disebut dengan henoteisme (Tuhan Tingkat Nasional).

5) Monoteisme

Kepercayaan dalam bentuk henoteisme melangkah menjadi monoteisme. Dalam monoteisme hanya mengakui satu Tuhan untuk seluruh bangsa dan bersifat internasional. Bentuk monoteisme ditinjau dari filsafat Ketuhanan terbagi dalam tiga paham, yaitu: deisme, panteisme, dan teisme.

Dimana Deisme adalah tuhan sebagai pencipta alam semesta tetapi tidak ikut campur pada kejadian di alam semesta. Panteisme adalah paham yang dimana tuhan merupakan alam semesta itu sendiri. Sedangkan teisme adalah paham yang menyatakan bahwa tuhan sebagai pencipta sekaligus pengatur segala kejadian di alam semesta. Di bawah ini sebagian Evolusionisme dalam kepercayaan terhadap Tuhan sebagaimana dinyatakan oleh Max Muller dan EB. Taylor (1877), ditentang oleh Andrew Lang (1898) yang menekankan adanya monoteisme dalam masyarakat primitif. Dia mengemukakan bahwa orang-orang yang berbudaya rendah juga sama monoteismenya dengan orang-orang Kristen. Mereka mempunyai kepercayaan pada wujud yang Agung dan sifat-sifat yang khas terhadap Tuhan mereka, yang tidak mereka berikan kepada wujud yang lain. Dengan lahirnya pendapat Andrew Lang, maka berangsur-angsur golongan evolusionisme menjadi reda dan sebaliknya sarjana-sarjana agama terutama di Eropa Barat mulai menantang evolusionisme dan memperkenalkan teori baru untuk memahami sejarah agama. Mereka menyatakan bahwa ide tentang Tuhan tidak datang secara evolusi, tetapi dengan relevansi atau wahyu. Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan pada penyelidikan bermacam-macam kepercayaan yang dimiliki oleh kebanyakan masyarakat primitif. Dalam penyelidikan didapatkan bukti-bukti bahwa asal-usul kepercayaan masyarakat primitif adalah monoteisme dan monoteisme adalah berasal dari ajaran wahyu Tuhan (Zaglul Yusuf, 1993:26-27).

2.4 PEMIKIRAN UMAT ISLAM TENTANG KETUHANAN

Pemikiran terhadap Tuhan yang melahirkan Ilmu Tauhid, Ilmu Kalam, atau Ilmu Ushuluddin di kalangan umat Islam, timbul sejak wafatnya Nabi Muhammad SAW. Secara garis besar, ada aliran yang bersifat liberal, tradisional, dan ada pula yang bersifat di antara keduanya. Sebab timbulnya aliran tersebut adalah karena adanya perbedaan metodologi dalam memahami AlQuran dan Hadis dengan pendekatan kontekstual sehingga lahir aliran yang bersifat tradisional. Sedang sebagian umat Islam yang lain memahami dengan pendekatan antara kontektual dengan tektual sehingga lahir aliran yang bersifat antara liberal dengan tradisional. Ketiga corak pemikiran ini telah mewarnai sejarah pemikiran ilmu ketuhanan dalam Islam. Aliran tersebut yaitu:

a. Mu’tazilah yang merupakan kaum rasionalis di kalangan muslim, serta menekankan pemakaian akal pikiran dalam memahami semua ajaran dan keimanan dalam Islam. Orang islam yang berbuat dosa besar, tidak kafir dan tidak mukmin. Ia berada di antara posisi mukmin dan kafir (manzilah bainal manzilatain). Dalam menganalisis ketuhanan, mereka memakai bantuan ilmu logika Yunani, satu sistem teologi untuk mempertahankan kedudukan keimanan. Hasil dari paham Mu’tazilah yang bercorak rasional ialah muncul abad kemajuan ilmu pengetahuan dalam Islam. Namun kemajuan ilmu pengetahuan akhirnya menurun dengan kalahnya mereka dalam perselisihan dengan kaum Islam ortodoks. Mu’tazilah lahir sebagai pecahan dari kelompok Qadariah, sedang Qadariah adalah pecahan dari Khawarij.

b. Qodariah yang berpendapat bahwa manusia mempunyai kebebasan dalam berkehendak dan berbuat. Manusia sendiri yang menghendaki apakah ia akan kafir atau mukmin dan hal itu yang menyebabkan manusia harus bertanggung jawab atas perbuatannya.

c. Jabariah yang merupakan pecahan dari Murji’ah berteori bahwa manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam berkehendak dan berbuat. Semua tingkah laku manusia ditentukan dan dipaksa oleh Tuhan.

d. Asy’ariyah dan Maturidiyah yang pendapatnya berada di antara Qadariah dan Jabariah. Semua aliran itu mewarnai kehidupan pemikiran ketuhanan dalam kalangan umat islam periode masa lalu. Pada prinsipnya aliran-aliran tersebut di atas tidak bertentangan dengan ajaran dasar Islam. Oleh karena itu umat Islam yang memilih aliran mana saja diantara aliranaliran tersebut sebagai teologi mana yang dianutnya, tidak menyebabkan ia keluar dari islam. Menghadapi situasi dan perkembangan ilmu pengetahuan sekarang ini, umat Islam perlu mengadakan koreksi ilmu berlandaskan al-Quran dan Sunnah Rasul, tanpa dipengaruhi oleh kepentingan politik tertentu. Di antara aliran tersebut yang nampaknya lebih dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan meningkatkan etos kerja adalah aliran Mu’tazilah dan Qadariah.

2.5 PEMBUKTIAN WUJUD TUHAN

 1. DALIL AL-QUR’AN

 Al-Qur’an mengetuk hati nurani manusia untuk merasakan bahwa keyakinan tentang Allah adalah pembawaan asli atau fitrahnya. Allah telah menjelaskankekuasaan dan keesaan-Nya melalui Al-Qur’an, sebagaiamana yang terkandung dalam Qur’an surat Al-Ikhlas ayat 1-4


Artinya : Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.(1) Allah adalah Tuhan yangbergantung kepada-Nya segala sesuatu.(2) Dia tiada beranak dan tidak puladiperanakkan,(3) dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia(4)

Dia adalah Satu dan Tunggal, yang tidak memiliki bandingan,wakil, saingan,yang menyerupai dan yang menyamai-Nya. Dan lafal ini tidak boleh digunakankepada selain Allah. Akan tetakeyakinan manusia tentang keberadaan dankekuasaan Allah sering dipengaruhi berbagai faktor, sehingga perlu dibangkitkan kembali dengan suatu keadaan yang tidak disenangi oleh manusia tersebut.

2. ALLAH MEMPERKENALKAN DIRINYA

Tuhan memperkenalkan diri-Nya bahwa Dia memang ada dengan cara yang pantassesuai dengan kesucian-Nya. Hamzah Ya’kub dalam filsafat Ketuhanan (1984:126) menjelaskan bahwa cara Tuhan memperkenalkan diri-Nya melalui :

a. Wahyu: Tuhan mengirim utusan (rasul) yang membawa pesan dari-Nya untukdisampaikan kepada seluruh umat manusia. Pesan tersebut ditulis dalam Al-Kitab.

b. Hikmah: Tuhan menganugerahkan kebijaksanaan dan kecerdasan berpikirkepada manusia untuk mengenal adanya Tuhan dengan memperhatikan perbuatanTuhan Yang Maha Kuasa serba teratur, cermat, dan berhati-hati sebagai bukti.

c. Fitrah: Sejak lahir, manusia telah membawa tabiat perasaan tentang adanya yang Maha Kuasa karena terbatasnya kekuatan, kemampuan, dan umurnya. Kesadaranakan kelemahan ini menginformasikan adanya sesuatu yang membatasinya itu,yaitu Tuhan.

 3. DALIL COSMOLOGI

Cosmologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan sejarah alam semesta berskala besar. Secara khusus, ilmu ini berhubungan dengan asal mula dan evolusi dari suatu subjek.Hendaklah selalu diperhatikan dan diselidiki apa yang tersebut dalam ayat ini,yaitu :

a. Bumi yang didiami manusia ini dan apa yang tersimpan di dalamnya berupa perbendaharaan dan kekayaan yang tidak akan habis-habisnya baik di darat maupun di laut. Adapun firman Allah Q.S Al- Jasiyah : 13 sebagai berikut.

وَسَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا مِّنْهُ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

Yang artinya" Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir"

b. Langit dengan planet dan bintang-bintangnya yang semua berjalan dan bergerak menurut tata tertib dan aturan Ilahi. Tidak ada yang menyimpang dari aturan-aturan itu, karena apabila terjadi penyimpangan akan terjadilah tabrakan antara yang satu dengan yang lain dan akan binasalah alam ini seluruhnya. Hal ini tidak akan terjadi kecuali bila penciptanya sendiri yaitu Allah Yang Maha Kuasa telah menghendaki yang demikian itu. Hal tersebut terdapat pada firman Allah dlam Q.S Yasin : 40 sebagai berikut.

لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ

Artinya" Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya."

c. Pertukaran malam dan siang dan perbedaan panjang dan pendeknya pada beberapa negeri karena perbedaan letaknya, kesemuanya itu membawa faedahdan manfaat yang amat besar bagi manusia. Walaupun sebab-sebabnya telahdiketahui dengan perantaraan ilmu falak tetapi penyelidikan manusia dalam halini harus dipergiat dan diperdalam lagi sehingga dengan pengetahuan itu manusiadapat lebih maju lagi dalam memanfaatkan rahmat Tuhan itu.  Firman Allah terdapat dalam Q.S Al Qhasas sebagai berikut.

وَمِنْ رَّحْمَتِهٖ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Yang artinya" Dan adalah karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, agar kamu beristirahat pada malam hari dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya."

d. Bahtera yang berlayar di lautan untuk membawa manusia dari satu negeri ke negeri lain dan untuk membawa barang-barang perniagaan untuk memajukan perekonomian. Bagi orang yang belum mengalami berlayar di tengah-tengahsamudera yang luas mungkin hal ini tidak akan menarik perhatian, tetapi bagi pelaut-pelaut yang selalu mengarungi lautan yang mengalami bagaimanahebatnya serangan ombak dan badai apalagi bila dalam keadaan gelap gulita dimalam hari hal ini pasti akan membawa kepada keinsafan bahwa memang segalasesuatu itu dikendalikan dan berada di bawah inayat Allah Yang Maha Kuasa danMaha Perkasa. Hal ini terdapat dalam Q.S Ar-Rahman : 24.

وَلَهُ الْجَوَارِ الْمُنْشَاٰتُ فِى الْبَحْرِ كَالْاَعْلَامِۚ

Artinya" Milik-Nyalah kapal-kapal yang berlayar di lautan bagaikan gunung-gunung."

e. Allah swt. menurunkan hujan dari langit sehingga dengan air hujan itu bumi yangtelah mati atau lekang dapat menjadi hidup dan subur, dan segala macam hewandapat pula melangsungkan hidupnya dengan adanya air tersebut. Dapatdigambarkan, bagaimana jika hujan tiada turun dari langit, semua daratan akanmenjadi gurun sahara, semua makhluk yang hidup akan mati dan musnah kekeringan. Firman Allah terdapat pada Q.S Al- A'raf :57.

وَهُوَ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ بُشْرًاۢ بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهٖۗ حَتّٰٓى اِذَآ اَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنٰهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَاَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاۤءَ فَاَخْرَجْنَا بِهٖ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِۗ كَذٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتٰى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

Yang artinya" Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran."

f. Pengendalian dan pengisaran angin dari suatu tempat ke tempat yang lain suatutanda dan bukti bagi kekuasaan Allah dan kebesaran rahmat-Nya bagi manusia.Dahulu, sebelum adanya kapal api kapal-kapal layarlah yang dipakai mengarungilautan yang luas dan bila tidak ada angin tentulah kapal itu akan tenang saja dan tidak dapat bergerak ke tempat yang dituju. Di antara angin itu ada yang menghalau awan ke tempat-tempat yang dikehendaki Allah, bahkan ada pula yang mengawinkan sari tumbuhan dan banyak lagi rahasia-rahasia yang terpendam yang belum dapat diselidiki dan diketahui oleh manusia. Dimana terdapat Firman Allah dalam Q.S Al- Baqarah:164.

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ مَّاۤءٍ فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍ ۖ وَّتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ


Yang artinya" sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti."

g. Demikian pula harus dipikirkan dan diperhatikan kebesaran nikmat Allah kepada manusia dengan bertumpuk-tumpuknya awan antara langit dan bumi. Ringkasnyasemua rahmat yang diciptakan Allah termasuk apa yang tersebut dalam ayat 164ini patut dipikirkan dan direnungkan bahkan dibahas dan diteliti, untukmeresapkan keimanan yang mendalam dalam kalbu, dan untuk memajukan ilmu pengetahuan yang juga membawa kepada pengakuan akan keesaan dan kebesaran Allah.

4. DALIL ASTRONOMI

Tuhan memperkenalkan diri-Nya bahwa Dia ada dengan cara menunjuk planet yang terdiri atas bintang, bulan dan matahari yang masing-masing beredar pada garis orbitnya. Tidak mungkin salah satu melampaui yang lain ataupun keluar dari jalurnya.Itu adalah tanda perhitungan yang sangat rapi.

5. DALIL ANTROPOLOGI

Antropologi berasal dari bahasa latin yaitu anthropos yang artinya manusiadan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi kalau diartikan dari namanya,antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia. Maha Suci Allah Yangmenciptakan manusia. Sudah tentu pencipta akan sangat tahu tentang bagaimana cara penciptaan ciptaanya. Manusia adalah makhluk Allah. Namun, dia mempunyaikehendak khusus dan berperan dalam kehidupan ini. Yang memberi peran dankedudukan itu adalah Penciptanya yaitu Allah SWT. Manusia istimewa pada akal,ilmu dan rohnya.

2.6 TANDA-TANDA ORANG BERIMAN DAN BERTAQWA KEPADA TUHAN

Tanda-tansa orang yang benar-benar beriman kepada Allah adalah:

a) Bila disebut nama Allah gemetarlah hatinya.

b) Apaabila dibacakan Ayat-ayat Allah bertambahlah imannya.

c) Mereka selalu bertawakal kepada Allah.

d) Mendirikan Shalat.

e) Menafkahkan (berinfaq, shadaqah) itulah tanda-tanda orang yang benar-benar beriman

5 Tanda orang beriman :

Orang yang beriman adalah orang yang sejahtera dengan perintah-perintah Allah. Sejahtera bermaksud tidak merasa berat ataususah dalam menjalankan perintah Allah dan rasulNya. Sejahtera itu juga membawa makna seronok dan gembira dalam menlalankanperintah-perintah Allah.

Orang yg beriman adalah yang sentiasa ridha kepada ketentuandan ketetapan Allah. Orang yang apabila ditimpakan ujian dia ridhandan berusaha. Orang yang ridha tetapi tidak berusaha adalah tergolong dalam golongan org yg berputus asa.

Orang yg beriman juga sangat yakin kepada Allah dengan apa yang diperintahkan olehNya. Tidak ragu-ragu walau sedikitpundengan perintah dan suruhannya.

Orang yg beriman sentiasa bertawakkal dan hanya bergantung penuh kepada Allah. Bergantung kepada selain dari Allah adalah bersifat sementara. Hanya kepada Allah datangnya setiap sesuatu dan hanya kepada Allah kembalinya setiap sesuatu. Tiada apa yang berlaku tanpa izinNya. 

Orang yang bersabar dengan segala masalah yang datangkepadanya. Kesusahan dan kepayahan dihadapi dengan sabar.


















BAB III

PENUTUP


3.1 KESIMPULAN

Iman adalah suatu kepercayaan yang dimiliki seseorang terhadap tuhan, sedangkan taqwa adalah melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Orang yang bertaqwa sudah tentu beriman. Filsafat ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan dengan pendekatan akal budi, yaitu memakai apa yang disebut sebagai pendekatan filosofis. Dalam literatur sejarah agama, dikenal teori evolusionisme, terdapat teori tersebut mula mula dikemukakan oleh Max Muller, kemudian dikemukakan oleh EB Taylor, Robertson Smith, Lubbock dan Javens. Proses perkembangan pemikiran tentang Tuhan menurut teori evolusionisme yaitu dinamisme, animisme, politeisme, honoteisme dan monoteisme jika ditinjau dari filsafat Ketuhanan terbagi dalam tiga paham, yaitu: deisme, panteisme, dan teisme. Pemikiran umat islam tentang tuhan dikemukakan oleh beberapa aliran, yaitu Mu’tazilah, Qodariyah, Badariyah, Asy’ariyah dan Maturidiyah. Pembuktian wujud Allah, yaitu berdasarkan dalil al quran, Allah memperkenalkan diriNya dari wahyu, hikmah, dan fitrahNya, dalil cosmologi, dalil astronomi, dan dalil antropologi. Tansa-tanda orang yang beriman dan bertaqwa adalah bila disebut nama Allah gemetarlah hatinya, apabila dibacakan Ayat-ayat Allah bertambahlah imannya. mereka selalu bertawakal kepada Allah, mendirikan Shalat, menafkahkan (berinfaq, shadaqah) itulah tanda-tanda orang yang benar-benar beriman dan orang yang bertaqwa adalah patuh segala perintah dan menjauhi segala laranganNya, ridho kepadaNya, sangat yakin kepadaNya, tawakkal kepadaNya dan selalu sabar atas semua masalah yang dihadapi.

3.2 SARAN

Dalam QS. Al-Anfaal ayat 29 menjelaskan bahwa, apabila manusia bertaqwa kepada Allah, maka manusia yang bertaqwa tersebut akan diberikan furqan (hidayah taufiq), dijauhkan dari kesalahan-kesalahan, dan akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT. Namun Allah SWT tidak semata-mata memberikan pahala berupa furqan (hidayah taufiq), dijauhkan dari kesalahankesalahan, dan akan diampuni dosa-dosa, melainkan Allah merintahkan manusia untuk selalu bertaqwa. Dengan taqwa, diri manusia dapat terpelihara, terjaga dari hal-hal buruk karena adanya petunjuk yaitu hidayah dari Allah SWT.




















DAFTAR PUSTAKA


Mudrikah. " Tanda-Tanda Orang Beriman" https://www.academia.edu/13173282/TANDA_TANDA_ORANG_BERIMAN. Kamis, 02 Februari 2023. 16.29.

Noor, Muhammad. "Filsafat Ketuhana." Humaniora Teknologi 3, No 1 (2017) : 28-32.

Setiawan, Fajar. 2014. "Pembuktian Wujud Tuhan dan Keesaannya." https://www.scribd.com/doc/229354199/Pembuktian-Wujud-Tuhan-Dan-Keesaannya, diakses pada 02 Februari 16.27.

Tim Teaching Pendidikan Agama Islam Universitas Widyatama. Modul Perkuliahan Pendidikan Agama Islamhttps://elearning.itenas.ac.id/pluginfile.php/285943/course/overviewfiles/MODUL%201%20KONSEP%20KETUHANAN%20YANG%20MAHA%20ESA.pdf?forcedownload=1. Kamis, 02 Februari 2023. 16. 26.










PERTANYAAN DARI :

ROHMADIAH SIREGAR

1. Apa perbedaan iman haq dengan iman bathil ?

JAWABAN :

Iman haq adalah iman yang benar, yakni keimanan yang hanya ditujukan kepada Allah SWT pada kitabNya, malaikatNya, rasulnyaNya, hari akhir juga takdirNya. Sedangkan Iman batil adalah iman yang salah atau keliru karena keimanan yang ditujukan selain kepada Allah SWT.

SRI INDAH RAMBE

2. Apa itu paham deisme, panteisme dan teisme dalam kepercayaan monoteisme ?

JAWABAN : 

Paham deisme adalah paham yang dimana  tuhan sebagai pencipta alam semesta tetapi tidak ikut campur pada kejadian di alam semesta. Panteisme adalah paham yang dimana tuhan merupakan alam semesta itu sendiri. Sedangkan teisme adalah paham yang menyatakan bahwa tuhan sebagai pencipta sekaligus pengatur segala kejadian di alam semesta.




Baca Artikel Terkait: