-->

Jumat, 10 November 2023

 MAKALAH

”KARAKTERISTIK DAN PENERAPAN 

SEMINAR PENDIDIKAN “

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar pendidikan 


Dosen Pengampu : Afdhal Ilahi, S.Pd.I., M.Pd



Disusun Oleh Kelompok 2 :

Vivi Nurhidayanti 21141005

Dewinda Oktafiani 20140035

Anggi Anggraini 20140022

Ermita Yanti 20140009





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL & BAHASA

INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN 

T.A 2023




KATA PENGANTAR


Puji syujur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunianya pada kami. Sholawat serta salam tetap kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliah ke zaman penuh ilmu ini.

 Makalah yang berisikan tentang "Karakteristik dan Strategi Penerapan Seminar Pendidikan” kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Seminar Pendidikan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Bapak Afdhal Ilahi,S.Pd.I., M.Pd.

 Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala ikhtiar kita.



Padangsidimpuan, 28 September 2023



Penyusun









DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN 1 

Latar Belakang 1

Rumusan Masalah 1

Tujuan Masalah 1

BAB II PEMBAHASAN 2

Pengertian Seminar Pendidikan 2

Karakteristik Seminar Pendidikan 2

Pihak yang Terlibat Dalam Seminar 3

Strategi Penerapan Seminar Pendidikan 5

BAB II PENUTUP 9

DAFTAR PUSTAKA 9

LEMBAR OBSERVASI 11



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang 

Pendidikan merupakan sebuah proses berkepanjangan dan berkelanjutan sampai akhir hayat manusia, maka tidak heran apabila permasalahan dalam pendidikan selalu menjadi sesuatu yang aktual dan dituntut untuk selalu relevan dengan kontinuitas dinamika kehidupan. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mengembangkan potensi diri seseorang juga pribadinya, dengan pribadi dan potensi yang baik maka seseorang bisa memberi manfaat kepada kehidupan yang berada disekitarnya.

Seminar pendidikan berasal dari dua kata "seminar" dan "pendidikan". Seminar adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh beberapa orang dalam suatu sidang yang berusaha membahas atau mengupas masalah-masalah atau hal-hal tertentu dalam rangk mencari jalan memecahkan atau mencari pedoman-pedoman pelaksanaannya. Seminar juga berarti pertemuan atau persiapan membahas suatu masalah di bawah pimpinan seorang ahli.? Seminar pendidikan berarti membahas tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan. Pendidikan berate usaha sadar yang dilakukan oleh seorang pendidik untuk mengantarkan peserta didik menuju kedewasaan dalam hal berfikir, bersikap dan berbuat.


Rumusan Masalah

Bagaimana karakteristik seminar pendidikan?

Bagaimana penerapan seminar pendidikan ?


Tujuan Masalah

Untuk mengetahui karakteristik seminar pendidikan.

Untuk mengetahui penerapan seminar pendidikan.






BAB II

PEMBAHASAN 


Pengertian Seminar Pendidikan

Pengertian seminar ini merupakan suatu pertemuan sekelompok orang yang diselenggarakan untuk dapat membahas suatu masalah serta mencari solusi ilmiah terhadap permasalahan tersebut. Pendapat lain juga ada yang mengatakan arti seminar ini ialah suatu pertemuan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan tujuan untuk dapat membahas suatu topik tertentu serta mencarikan sebuah solusi terhadap permasalahan dengan cara interaksi tanya-jawab.

Secara etimologis, kata seminar ini berasal dari bahasa Latin “seminarium” yang artinya ialah “tanah tempat menanam benih”. Namun tentu saja kata itu tidak didefinisikan dengna secara harfiah, tapi lebih kepada bentuk pengajaran akademis yang dilaksanakan oleh suatu Universitas ataupun juga organisasi.

Dari penjelasan mengenai pengertian seminar, maka ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan/aktivitas seminar ialah :

Suatu pertemuan yang diselenggarakan dengan teknis tertentu.

Suatu pertemua yang bersifat massal atau diikuti oleh banyak orang.

Pertemuan yang sarat akan informasi dan pembelajaran.

Pertemuan yang melibatkan proses diskusi ilmiah dan bermanfaat bagi banyak pihak.


Karakteristik Seminar Pendidikan

Seminar mempunyai karakteristik khusus yang membedakannya dengan kegiatan atau aktivitas diskusi lainnya. Mengacu pada pengertian seminar, berikut karakterteristik kegiatan atau aktivitas seminar diantaranya yaitu:

1. Berbentuk Forum

Umumnya kegiatan ini berbentuk forum interaksi antara pembicara dan sejumlah audiens. Keduanya akan melakukan komunikasi dua arah terkait pembahasan yang tengah disampaikan. Hal ini tidak terjadi pada semua pertemuan diskusi. Seluruh kegiatan yang dilakukan akan diawali dengan penyampaian materi yang disampaikan oleh pembicara. Selanjutnya dilanjutkan oleh interaksi tanya jawab sehingga audiens mampu menyampaikan pertanyaan atau tanggapan mengenai suatu topik pembahasan tersebut.

2. Mengacu pada Makalah

Topik pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara akan mengacu pada suatu pembahasan dari makalah. Terutama jika mereka seorang dosen tentu sudah pernah melakukan sebuah penelitian. Pembahasan seperti ini umumnya tidak akan dijumpai pada kegiatan diskusi pada umumnya.Pertemuan yang seringkali terjadi biasanya hanya membahas pembahasan tanpa harus mengacu pada suatu topik makalah.

3. Membahas Isu Ilmiah

Berkaitan dengan poin sebelumnya bahwa pembuatan makalah tentu akan membahas suatu isu ilmiah yang ada di masyarakat. Hal ini menjadi bahan menarik untuk didiskusikan hingga ditemukan akar masalah sampai dengan solusinya. Berbeda dengan pertemuan diskusi pada umumnya yang membahas segala macam topik tanpa harus melibatkan isu ilmiah. Inilah yang menjadi alasan mengapa seorang pembicara akan mempersiapkan presentasi dengan menggunakan berbagai perlengkapan misalnya slide PowerPoint (PPT).

4. Mendapat Respon dari Peserta

Setiap kegiatan yang dilakukan biasanya memerlukan sanggahan utama, yakni tanggapan dari seorang ahli dimana mereka akan diberikan prioritas untuk menanggapinya. Begitu pun dengan pesertanya harus aktif dalam menyanggah atau memberikan pertanyaan. Hal ini menjadi bentuk dari interaksi dua arah antara pembicara dan juga audiens. Keduanya perlu saling bertanya dan menjawab untuk menemukan solusi yang tepat dari suatu masalah.


Pihak yang Terlibat Dalam Seminar

 Kegiatan seminar tidak bisa dijalankan apabila beberapa pihak ini kurang lengkap untuk ikut serta dalam berkontribusi. Hal ini menjadi sangat penting diketahui terutama bagi penyelenggara. Berikut ulasannya:

1. Pembawa Acara

Semua kegiatan baik formal maupun non formal yang mendatangkan banyak orang tentu memerlukan pembawa acara. Begitu pun dengan seminar dimana mereka bertugas sebagai perantara antara pembicara dan para peserta.Pembawa acara ini akan bertugas untuk membuka acara, memperkenalkan moderator, notulen serta pemateri atau pembicara. Selain itu, pembawa acara akan menjadi pihak yang menutup kegiatan.

2. Moderator

Berbeda dengan pembawa acara, tugas utama moderator adalah memandu jalannya acara. Bisa dikatakan jika mereka bertugas secara lebih formal jika dibandingkan Master of Ceremony (MC). Moderator akan bertanggung jawab terhadap proses kegiatan dalam acara, mulai dari memberikan tempat dan waktu bagi pembicara sampai menawarkan peserta untuk menanggapinya. Pihak ini bisa menyerahkan rangkaian acara selanjutnya agar bisa dipandu oleh pembawa acara kembali.

3. Pemateri atau Pembicara

Pihak ini bisa dikatakan menjadi yang paling penting. Tanpa pemateri atau pembicara pada acara maka kegiatan tidak akan berjalan. Terutama jika penyelenggara mengundang pemateri yang cukup terkenal dan berhalangan hadir. Kegiatan ini akan mengecewakan para peserta yang sudah datang. Pemateri akan menyampaikan materinya kepada peserta. Umumnya pembicara pada kegiatan memiliki keahlian tertentu. Misalnya jika kegiatan forum ini diselenggarakan dengan tema ekonomi digital maka perlu mencari orang yang ahli di bidang tersebut seperti influencer atau pebisnis muda.

4. Audiens

Begitupun dengan para audiens yang menjadi pendengar untuk merespon materi dari pembicara. Pihak ini juga menjadi sangat penting dari sebuah kegiatan. Tidak heran jika tim event organizer akan berusaha semaksimal mungkin dalam mencari peserta sebanyak-banyaknya. Peserta akan mendengarkan materi dari pembicara dan dapat memberikan tanggapan atau pertanyaan terkait materi yang sudah disampaikan.

5. Notulen

Kegiatan ini tidak akan lengkap tanpa seorang notulen. Umumnya mereka bertugas untuk mencatat segala hal penting yang terjadi selama pertemuan ini berlangsung. Terutama catatan saat diskusi antara pembicara dengan audiens. Banyak peserta yang akan sibuk dan fokus untuk mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara sehingga lupa mencatatnya. Hal ini menjadi alasan pentingnya dari seorang notulen pada kegiatan dalam acara.


Strategi Penerapan Seminar Pendidikan

Strategipendidikanmenurut Syafaruddin merupaka nsalah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan dan efektivitas perubahan sosial tergantung pada ketepatan penggunaan strategi. Strategi pendidikan terdiri atas empat macam yaitu strategi fasilitatif (facilitative strategies), strategi pendidikan (re-education strategies), strategi bujukan (persuasive strategies), dan strategi paksaan (power strategies)

Strategi Fasilitatif

Strategi fasilitatif digunakan untuk memperbaharui bidang pendidikan. Adanya kurikulum baru dengan pendekatan ketrampilanproses misalnya, memerlukan perubahan atau pemebaharuan kegiatan belajar mengajar. Jika untuk keperluan tersebut digunakan pendekatan fasilitatif program pembaharuan yangdilaksanakan menyediakan berbagai macam fasilitas dan sarana yang diperlukan. Sekalipun demikian, fasilitas dan sarana itu tidak akan banyak bermanfaat dan menunjang perubahan jika guru atau pelaksana pendidikan sebagai sasaran perubahan tidak memahami masalah pendidikan yang dihadapi, tidak merasakan perlu adanya perubahan pada dirinya, tidak perlu atau tidak bersedia menerima bantuan dari luar atau dari yang lain, tidak memiliki kemauan untuk berpartisipasi dalam usaha pembaharuan. Demikian pula, seandainya dalam pembaharuan kurikulum disediakan berbagai macam fasilitas media instruksional dengan maksud agar pelaksanaan kurikulum baru dengan pendekatan ketrampilam proses dapat lancer, ternyata para guru (sebagai sasaran perubahan) tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan media, perlu diusahakanadanya kemampuan atau peranan baru, yaitu pengelola atau sebagai pemakai media instruksional.

StrategiPendidikan

Dengan menggunakan strategi pendidikan berarti untuk mengadakan perubahan sosial dengan cara menyampaikan fakta dengan maksud orang akan menggunakan fakta atau informasi itu untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan tersebut. Agar penggunaan strategi pendidikan dapat berlangsung secara efektif, perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

Strategi pendidikan akan dapat digunakan secara tepat dalam kondisi dan situasi sebagai berikut :

Apabila perubahan sosial yang diinginkan, tidak harus terjadidalam waktu yang singkat (tidak ingin segera cepat berubah).

Apabila sasaran perubahan belum memiliki ketrampilan atau pengetahuan tertentu yang diperlukan untuk melaksanakanprogram perubahan sosial.

Apabila menurut perkiraan akan terjadi penolakan yang kuat oleh klien terhadap perubahan yang diharapkan.

Apabila dikehendaki perubahan yang sifatnya mendasar dari pola tingkah laku yang sudah ada ke tingkah lakuyang baru.

Apabila alasan atau latar belakaang perlunya perubahan telah diketahui dan dimengerti atas dasar sudut pandang klien sendiri, serta diperlukan adanya kontrol dari klien.

Strategi pendidikan untuk melaksanakan program perubahan akan efektif jika:

Digunakan untuk menanamkan prinsip-prinsip yang perlu dikuasai untuk digunakan sebagai dasar tindakan selanjutnya sesuai dengan tujuan perubahan sosial yang akan dicapai.

Disertai dengan keterlibatan berbagai pihak misalnya dengan adanya: sumbangan dana, donatur, serta berbagai penunjang yang lain.

Digunakanuntukmenjagaagarklientidakmenolakperubahanatau kembali keadaan sebelumnya.

Digunakanuntukmenanamkanpengertiantentanghubunganantara gejala dan masalah, menyadarkan adanya masalah dan memantapkan bahwa masalah yang dihadapi dapat dipecahkan dengan adanya perubahan.

Strategi pendidikan akan kurang efektif jika:

Tidak tersedia sumber yang cukup untukmenunjang kegiatan pendidikan.

Digunakan dengan tanpa dilengkapi dengan strategi yang lain.


Strategi Bujukan

Program perubahan sosial dengan menggunakan strategi bujukan, artinya untuk mencapai tujuan perubahan sosial dengan cara membujuk (merayu) agar sasaran perubahan (guru) mau mengikuti perubahan sosial yang direncanakan.

Sasaran perubahan diajak untuk mengikuti perubahan dengan cara memberikan alasan, mendorong, atau mengajak untuk mengikuti contoh yang diberikan. Strategibujukan dapat berhasil apabila berdasarkanalasan yang rasional atau pemberian fakta yang akurat. Strategi bujukan tepat digunakan apabila:

Guru (sasaran perubahan) tidak berpartisipasi dalam proses perubahan sosial.

Guru berada pada tahap evaluasi atau legitimasi dalam proses pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak perubahan sosial.

Guru diajak untuk mengalokasikan sumber penunjang perubahan dari suatu kegiatan atau program ke kegiatan atau program yang lain.

Masalah dianggap kurang penting atau jika cara pemecahan masalah kurang efektif.

Pelaksana program perubahan tidak memiliki alat kontrol secara langsung terhadap sasaran perubahan.

Perubahan sosial sangat bermanfaat, tetapi mengandung resiko yang dapat menimbulkan perpecahan.

Perubahan tidak dapat dicobakan, sukar dimengerti, dan tidak dapat diamati manfaatnya secara langsung.

Dimanfaatkan untuk melawan penolakan terhadap perubahan pada saat awal diperkenalkannya perubahan sosial yang diharapkan

Strategi Paksaan

Pelaksanaan program social dengan menggunakan strategi paksaan, artinya dengan cara memaksa guru(sasaranpembaharuan) untuk mencapai tujuan perubahan. Hal-hal yang dipaksa merupakan bentuk dari hasil target yang diharapkan. Kemampuan untuk melaksanakan paksaan bergantung pada hubungan kontrol antara pelaksana perubahan dengan sasaran. Jadi, ukuran hasil target perubahan bergantung dari keputusan pelaksana perubahan. Kekuatan paksaan, artinya sejauh mana pelaksana perubahan dapat memaksa guru bergantung pada tingkat ketergantungan guru dengan pelaksana perubahan. Kekuatan paksaan juga dipengaruhi berbagai faktor, antara lain ketatnya pengawasan yang dilakukan pelaksana perubahan terhadap guru. Tersedianya berbagai alternatif untuk mencapai tujuan perubahan dan tersedianya dana (biaya) untuk menunjang pelaksana program, misalnya untuk memberi hadiah kepada guru yang berhasil menjalankan program perubahan dengan baik.

Penggunaan strategi perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

Strategi paksaan dapat digunakan apabila partisipasi klien terhadap proses perubahan sosial rendah dan tidak mau meningkatkan partisipasinya;

Apabila klien tidak merasa perlu untuk berubah atau tidak menyadari perlunya perubahan sosial;

Strategi paksaan tidak efektif jika klien tidak memiliki sarana penunjang untuk mengusahakan perubahan;

Strategi paksaan tepat digunakan jika perubahan sosial yang diharapkan harus terwujud;

Tepat dipakai untuk menghadapi usaha penolakan terhadap perubahan sosial;

Dapat digunakan jika klien sukar untuk mau menerima perubahan sosial; dan

Dapat digunakan untuk menjamin keamanan percobaan perubahan sosial yang telah direncanakan. 













BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Karakteristik seminar pendidikan dapat diartikan sebagai ciri-ciri atau ide, barang, dan metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau kelompok yang dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan untuk memecahkan masalah. Adapun beberapa ciri-ciri seminar pendidikan yaitu berbentuk forum,mengacu pada karya ilmiah,isu ilmiah,adanya interaksi antara audience dan pemateri,dan adanya Tanya jawab.

Strategi seminar pendidikan merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan dan efektivitas perubahan social tergantung pada ketetapan pengunaan strategi. Strategi pendidikan ada 4 macam yaitu strategi fasilitatif, strategi pendidikan, strategi bujukan, dan startegi paksaan.


Saran

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon nuuf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kani hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi Kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besamya.












DAFTAR PUSTAKA


Kristiawan,Muhammad dkk.Inovasi Pendidikan.Jawa Timur: Wade Group, 2018.

Masruroh,Ninik.Manajemen Inovasi Pembelajaran. Jakarta : Mitra Wacana Media, 2014.

Rusdiana,A.Konsep inovasi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2014.

Saad,Udin Syaefudin.Inovasi pendidikan. Bandung: Alfabeta,2008.

https://pendidikan.co.id/pengertian-seminar/ (Di akses tanggal 04 Oktober 2023)

https://klikterbaru.com/pengertian-seminar ( Di akses tanggal 04 Oktober 2023)





















LEMBAR OBSERVASI PERFORMAN SEMINAR PENDIDIKAN


No

Indikator

Penilaian




4

3

2

1


1

Diskusi Kelas

· Kemapuan menyampaiakan ide

· Kemampuan menyampaikan argumentasi pada saat menjawab pertanyaan

· Sikap pada saat menyampaiakan ide dan menjawab pertanyaan

· Kerjasama antar anggota kelompok

 

 

 

 


2

Makalah

· Sistematika pembahasan

· Ruang lingkup pembahasan

· Keakuratan pendefinisian konsep

· Keakuratan memberi contoh konsep

 

 

 

 


3

Personaliti

· Kemampuan bernalar

· Kedisiplinan

· Performansi berpakaian

· Refleksi akhlak

 

 

 

 


Keterangan:                                                                        

4 = sa

ngat baik (4 komponen indikator terpenuhi) 3 = baik (3 komponen indikator terpenuhi)

3 = baik

2 = kurang (2 komponen indikator terpenuhi)

1 = sangat kurang (1 komponen indikator terpenuhi atau tidak terpenuhi sama sekali)




Baca Artikel Terkait: