MAKALAH
PENGERTIAN PROPOSAL, JENIS PROPOSAL, OBJEK PENELITIAN, SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL, PERBEDAAN PROPOSAL KUANTITATIF DAN KUALITATIF
Dosen Pengampu : Afdhal Ilahi, S.Pd.I.,M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok II
Sapitri Siregar (20140198)
Romila Yanti Nasution (20140195)
Taing Dorlan Hasibuan (20140212)
Susi Siregar (20140210)
Fidayanti Harahap (20140156)
Sakinah Siregar (20140096)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA
INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat Taufik dan Hidayah-Nya Makalah ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam penulis curahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah yang menjadi petunjuk serta rahmat bagi Seluruh alam.
Terimakasih atas perhatian dan kesempatan yang telah diberikan untuk membuat makalah ini penulis ucapkan kepada bapak Afdhal Ilahi,S.Pd.I.,M.Pd Selaku Dosen mata kuliah Seminar Pendidikan. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada rekan-rekan Mahasiswa yang telah memberi masukan untuk makalah ini.
Adapun makalah ini yang berjudul "Pengertian Proposal, Jenis Proposal, Objek Proposal, Sistematika Penyusunan Proposal dan Perbedaan Proposal Kuantitatif dan Kualitatif, ".Semoga dengan adanya Makalah ini, kita dapat mengetahui, mempelajari,dan juga menambah pengetahuan. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari Bapak dan teman-teman sekalian.
Padangsidimpuan, 6 Oktober 2023
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan Makalah 2
BAB II PEMBAHASAN 3
Pengertian Proposal 3
Jenis Proposal 4
Objek Penelitian 5
Sistematika Penyusunan Proposal 7
Perbedaan Proposal Kuantitatif dan Kualitatif 8
BAB III PENUTUP 12
Kesimpulan 12
Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi tujuan yang telah disepakati bersama. Dalam kegiatan itu tentunya ada hal yang harus melengkapi sebagai syarat yang bisa memudahkan dalam menjalankan kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal itu disebut sebagai proposal.
Proposal dibuat sebagai rancangan atau rencana terhadap kegiatan yang akan dijalankan nantinya walaupun terkadang dari perencanaan tersebut masih ada beberapa yang nanti kemungkinan kurang sesuai dengan apa yang dilakukan ketika dilapangan. Selain sebagai rancangan suatu kegiatan proposal juga merupakan sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelaskan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau kelompok) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.Tetapi juga perlu di garis bawahi, bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap sebelumnya. Jadi sebenarnya proposal memang hanya sekedar rancangan yang tidak begitu mendetail terhadap pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin hari semakin pesat perkembangannya, dan kebutuhan dalam pembuatan proposal yang dibutuhkan dalam beberapa hal dalam kehidupan sehari-hari, maka pembuatan proposal perlu diperhatikan agar dalam penulisanya dapat tersusun secara efektif dan mudah untuk dipahami.
Rumusan Masalah
Apakah pengertian dari proposal ?
Apa saja jenis-jenis proposal ?
Bagaimana objek penelitian proposal ?
Bagaimana sistematika Penyusunan Proposal ?
Apakah perbedaan Proposal Kuantitatif dan Kualitatif ?
Tujuan makalah
Untuk mengetahui pengertian dari proposal
Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis proposal
Untuk mengetahui bagaimana objek Penelitian proposal
Untuk mengetahui bagaimana sistematika Penyusunan Proposal
Untuk mengetahui apa perbedaan Proposal Kuantitatif dan Kualitatif
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Seminar Proposal
Proposal merupakan usulan kegiatan yang dituangkan dalam bentuk tulisan berisi rancangan kegiatan yang rinci dan sistematis. Kata proposal dalam bahasa Inggris yaitu “to porpose”, memiliki arti mengajukan.
Proposal dibuat memang ditujukan sebagai pengajuan rencana kegiatan yang jelas dan detail supaya mendapat persetujuan. Di dalam proposal biasanya juga sudah ditampilkan secara rinci dana yang akan dibutuhkan.Baik di dunia kerja maupun dunia pendidikan, proposal ini amat penting dipelajari. Sebab dalam setiap kegiatan pasti akan membutuhkan proposal.
Untuk mengetahui apa arti proposal menurut para ahli, berikut adalah pengertiannya.
Menurut Hasnun Anwar, proposal merupakan rencana yang telah disusun untuk sebuah kegiatan.
Menurut Jay, proposal yaitu alat manajemen standar untuk membantu supaya manajemen berjalan dengan lancar.
Menurut Riefky, proposal merupakan sebuah rancangan kegiatan yang disusun dengan cara formal dan standar.
Menurut Keraf, proposal merupakan sebuah saran atau permintaan yang ditujukan kepada seseorang ataupun lembaga untuk mengerjakan sebuah pekerjaan.
Menurut Hadi, proposal yaitu sebuah usulan yang terstruktur berisi agenda kerja sama bisnis antar lembaga, perusahaan, yang berisi usulan kegiatan sampai dengan pemecahan masalah.
Beberapa ahli memang mendefinisikan proposal secara berbeda-beda. Namun pada intinya, dapat disimpulkan bahwa proposal adalah sebuah agenda kerja terstruktur yang tertulis dengan susunan tertentu, sebagai sebuah acuan ataupun ajuan untuk melaksanakan sebuah kegiatan atau pekerjaan.
Jenis Proposal
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, proposal dapat dipakai baik di dunia pendidikan maupun pekerjaan. Selain itu, proposal juga memiliki berbagai jenis. Di setiap jenis pun masih terdapat beberapa macam proposal. Jika ingin lebih memahaminya, berikut adalah pengertian proposal berdasarkan jenisnya:
1. Jenis proposal berdasarkan tujuan
Berdasarkan tujuan dibuatnya, ada empat jenis proposal, yaitu:
Proposal Penelitian
Proposal penelitian yang biasanya digunakan oleh mereka yang berada di lingkungan pendidikan. Biasanya lebih banyak dibuat oleh para mahasiswa atau dosen. Proposal ini terdiri dari proposal penelitian untuk disertasi, tesis, skripsi, atau yang lainnya.
Proposal ini dibuat ketika seseorang hendak melakukan sebuah penelitian. Sehingga apa yang hendak diteliti dan bagaimana prosedur penelitian serta teori yang dipakai akan dijelaskan dalam proposal ini. Tentu saja bagi mereka yang hendak melaksanakan sebuah penelitian, proposal menjadi gerbang utamanya.
Proposal Proyek
Proposal proyek yang biasa dipakai dalam kegiatan bisnis. Proposal proyek ini berisi tentang serangkaian rencana kegiatan pembangunan yang akan dilakukan. Isinya pun macam-macam, mulai dari tujuan proyek dilaksanakan, siapa saja yang terlibat, sampai dengan dana yang dibutuhkan dalam proyek.
Proposal Kegiatan
Proposal kegiatan yaitu proposal yang dibuat untuk sebuah kegiatan tertentu. Isi dari proposal kegiatan ini adalah rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh seseorang maupun kelompok.
Dalam proposal ini harus sudah berisi lengkap, mulai dari nama kegiatan sampai bagaimana kegiatan akan berlangsung, dan siapa saja yang bertanggung jawab. Contoh dari proposal ini adalah proposal kegiatan pameran, kegiatan pentas seni, kegiatan classmeeting, kegiatan perayaan hari nasional, dan sebagainya.
Proposal Bisnis
Proposal bisnis yang biasa dipakai dalam kegiatan bisnis pribadi maupun kelompok. Seperti proposal mendirikan usaha, proposal kerja sama antar perusahaan, serta proposal lain dengan tujuan bisnis.
2. Jenis proposal berdasarkan formatnya
Selain berdasarkan tujuannya, berdasarkan format penulisan dan strukturnya, proposal juga memiliki beberapa jenis, di antaranya yaitu:
Proposal Formal
Merupakan jenis proposal resmi atau baku. Proposal jenis ini memiliki struktur yang baku pula, dan harus ada di setiap proposal. Bahasa yang dipakai juga menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Ada tiga bagian utama yang biasanya digunakan untuk menyusun proposal formal, yaitu pendahuluan, isi, dan data pelengkap proposal.
Proposal Semi Formal
Yaitu proposal yang strukturnya tidak terlalu lengkap atau tidak selengkap proposal formal. Meski tidak selengkap proposal formal, namun bentuk proposal semi formal masih menggunakan bahasa yang baku.
Proposal Non-Formal
Yaitu proposal yang lebih fleksibel dari kedua jenis sebelumnya. Proposal non-formal tidak baku ataupun resmi. Karena tidak memiliki struktur resmi atau baku, proposal non-formal sering dibuat dalam bentuk memorandum atau surat saja.
Objek Penelitian
Objek adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan. Objek disini bisa juga disebut sebagai variable. Objek juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, dll
Supaya lebih mudah lagi dalam memahami definisi dari objek di dalam penelitian sekaligus menentukannya dengan mudah saat melakukan penelitian. Berikut salah satu contoh judul untuk menentukan objek Penelitian nya;
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Globalisasi di kelas lV SD Negeri 101250 Gunung Mananon II.
Dari judul diatas objek dari judul penelitian tersebut adalah siswa kelas IV SD Negeri 101250 Gunung Manaon II.
Peneliti perlu menjadikan siswa tersebut sebagai objek dan kemudian mencari tahu permasalahan dari siswa tersebut dengan menemukan solusi untuk mengatasinya.
Macam-macam Objek Penelitian
Jika dikaitkan dengan sumbernya, obyek penelitian dibedakan menjadi dua macam, yaitu obyek primer dan obyek sekunder. Menurut pengertiannya, obyek primer adalah obyek yang diperlukan melalui sumber pertama, sebaliknya obyek sekunder adalah obyek yang diperoleh melalui sumber kedua. Sebagai contoh, ketika melakukan wawancara, obyek primernya adalah hasil wawancara (mendalam), hasil diskusi kelompok, bukan informan atau kelompok diskusi tersebur. Sementara itu objek sekunder adalah dokumen-dokumen tertulis, buku-buku teks, dan barbagai hasil pembicaraan lainnya yang secara keseluruhan berfungsi untuk mendukung sumber obyek dan obyek primer tersebut. Sementara itu, sumber obyek sekunder pada dasarnya juga masih dibedakan menjadi dua macam, yaitu (a) sumber yang masih berkaitan langsung dengan masalah utama penelitian; (b) sumber secara umum, seperti buku-buku teks dan referensi lain yang tidak berkaitan secara langsung, tetapi memiliki relevensi, baik secara teoritis maupun metodologis.
Cara Menentukan Objek Penelitian
Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan obyek penelitian yaitu sebagai berikut:
Obyek penelitian harus sesuai dengan latar belakang kita (peneliti), baik latar belakang social maupun akademis (khusus untuk penelitian individual).
Obyek harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari peneliti sehingga penelitian menjadi menarik.
Jangan meneliti atau mengkaji bidang penelitian orang lain. Alasannya, selain melanggar etika akademis, kita nantinya juga dianggap tidak memiliki kompetensi terhadap bidang bersangkutan.
Obyek penelitian, besar atau kecil ada di sekitar kita, di sekitar kehidupan manusia.
Obyek penelitian disarankan jangan berada di tempat kerja atau tempat berdomisili karena sangat sulit untuk mendapatkan obyektivitas.
Sistematika Penyusunan Proposal
Pada umumnya, terdapat beberapa elemen yang harus ada dalam sistematika proposal. Elemen ini adalah latar belakang, tujuan, rumusan masalah, manfaat penelitian, asumsi penelitian, hipotesis, dan kajian atau tinjauan pustaka.
Dikutip dari bahan ajar UPI Pelatihan Proposal Penelitian, berikut penjelasan sistematika proposal penelitian:
Latar Belakang Masalah
Memaparkan kesenjangan antara harapan atau kondisi ideal dengan kenyataan, yang kemudian menjadi masalah yang diteliti. Dipaparkan juga teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu secara ringkat dan padat.
Rumusan Masalah
Menyatakan pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari jawabannya melalui penelitian. Rumusan masalah harus disusun secara singkat, padat, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya, serta menampilkan variabel-variabel yang akan diteliti.
Tujuan Penelitian
Mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian, mengacu pada rumusan penelitian dan ditulis dalam bentuk pernyataan.
Hipotesis
Berupa jawaban sementara yang diperkirakan peneliti terhadap masalah penelitian untuk memperjelas keterkaitan antara masalah tersebut dengan kemungkinan jawaban di akhir penelitian.
Asumsi Penelitian
Berupa anggapan dasar tentang hal yang dijadikan pijakan atau landasan berpikir dan bertindak dalam penelitian.
Manfaat Penelitian
Menunjukkan seberapa penting dan layaknya penelitian bagi pengembangan ilmu di bidangnya atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas.
Ruang Lingkup dan Keterbatasan
Mengemukakan keterbatasan ruang lingkup kajian yang harus dilakukan karena alasan-alasan prosedural seperti teknik penelitian, serta keterbatasan karena kendala yang berasal dari etika, kepercayaan, adat, tradisi, dan lain sebagainya yang tidak memungkinkan peneliti mencari data yang dibutuhkan.
Kajian Pustaka
Memaparkan teori-teori berdasarkan kemutakhiran dan keterkaitannya dalam penelitian.
Definisi Operasional
Merupakan definisi yang dirumuskan berdasarkan hal yang dapat diamati peneliti, bukan berdasarkan kamus atau pendapat para ahli.
E. Perbedaan Proposal Kuantitatif dan Proposal Kualitatif
1. Proposal kualitatif
Proposal penelitian kualitatif adalah proposal yang berencana untuk merumuskan masalah secara komprehensif dan kontekstual dengan mengumpulkan informasi dari latar belakang alam dan menggunakan diri peneliti sebagai alat penelitian utama.
Karakteristik jenis penelitian kualitatif membentuk sifat dan bentuk laporan. Oleh karena itu, pembuatan laporan adalah cerita yang kreatif dan mendalam, dengan ciri-ciri naturalistik yang penuh keaslian.
Metode penelitian ini berfokus pada informasi yang sifatnya non numerik (bukan angka). Metode ini lebih menekankan secara konseptual suatu permasalahan penelitian.
Menurut Creswell dalam buku Research Design, metode kualitatif terdiri atas lima macam, yaitu phenomenological research, grounded theory, ethnography, case study, dan narrative research.
Dalam metode ini, proses dan makna penelitian lebih banyak ditonjolkan dengan menggunakan landasan teori berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Landasan teori juga berperan untuk memberikan gambaran secara umum mengenai latar penelitian sekaligus pembahasan dari hasil penelitian.
Penelitian kualitatif memiliki objek penelitian yang cukup terbatas dan membutuhkan analisis mendalam dari peneliti. Itulah sebabnya, peneliti harus ikut serta dalam kondisi atau peristiwa yang diteliti.
Umumnya, penelitian kualitatif memperoleh data utama dari wawancara dan observasi. Setelah itu, peneliti akan menganalisis data yang didapat, sehingga kemungkinan akan melahirkan konsep atau teori baru (jika hasil penelitian yang dilakukan bertentangan dengan teori yang digunakan di dalam penelitian).
2. Proposal kuantitatif
Berbeda dengan kualitatif, metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berfokus pada numerik atau angka dalam sebuah penelitian. Teknik ini menggunakan data statistik, data hasil survei responden, dan lain sebagainya untuk mengolah data.
Penelitian kuantitatif memiliki tujuan untuk mengembangkan teori hipotesis yang memiliki kaitan dengan fenomena-fenomena alam melalui pengukuran. Oleh sebab itu, pengukuran menjadi pusat dalam penelitian ini.
Pengukuran dapat membantu melihat adanya hubungan antara pengamatan empiris dengan hasil dari data-data. Selain itu, penelitian kuantitatif juga membantu menemukan hubungan antar variabel yang ada dalam sebuah populasi.
Daniel Rusyad dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Mixed Approach memaparkan, desain penelitian kuantitatif dibagi menjadi dua jenis, yaitu studi deskriptif dan studi eksperimental. Penelitian studi deskriptif adalah penelitian yang hanya melakukan uji hubungan antar variabel sebanyak satu kali (memilih di antara sebelum atau sesudah penelitian).
Sementara itu, studi eksperimen dilakukan jika peneliti ingin mengukur variabel yang dilakukan sebelum dan sesudah penelitian. Pengukuran yang dilakukan sebelum dan sesudah ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan sebab dan akibat.
Selain perbedaan pengertian diatas, terdapat beberapa perbedaan dari kedua metode penelitian tersebut, seperti :
Desain Penelitian
Kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian kualitatif sendiri dapat berkembang selama proses penelitian berlangsung.
Kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Alur dari penelitiannya sendiri sudah direncanakan sejak awal dan tidak dapat diubah lagi.
Analisis Data
Kualitatif dapat dianalisis selama proses penelitian berlangsung.
Kuantitatif hanya dapat dianalisis pada tahap akhir sebelum laporan.
Istilah Subjek Penelitian
Kualitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan narasumber.
Kuantitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan responden.
Cara Memandang Fakta
Penelitian kualitatif memandang fakta atau kebenaran bergantung pada cara peneliti menginterpretasikan data. Hal ini disebabkan oleh adanya hal-hal kompleks yang tidak bisa sekadar dijelaskan oleh angka, seperti perasaan manusia.
Penelitian ini diangkat dari data, kemudian dijelaskan oleh teori-teori yang dianggap relevan, untuk menghasilkan suatu teori dalam rangka menguatkan teori sebelumnya.
Sementara itu, penelitian kuantitatif memandang fakta atau kebenaran berada pada objek penelitian di luar sana. Peneliti harus netral dan tidak memihak. Apa pun yang ditemukan di lapangan, itulah fakta. Penelitian kuantitatif berangkat dari teori menuju data.
Pengumpulan Data
Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak bisa diukur oleh hitam putih kebenaran, sehingga peneliti akan mengorek data sedalam-dalamnya atas hal-hal tertentu.
Itulah sebabnya, kualitas penelitian kualitatif tidak terlalu ditentukan oleh banyaknya narasumber yang terlibat, tetapi seberapa dalam peneliti menggali informasi spesifik dari narasumber yang dipilih.
Sementara itu, pengumpulan data penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan serangkaian instrumen berupa tes atau kuesioner.
Data yang terkumpul kemudian dikonversikan menggunakan kategori atau kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kualitas penelitian ini ditentukan oleh banyaknya responden penelitian yang terlibat.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinciu ntuk suatu kegiatan yang bersifat formal, dan untuk mendapat persetujuan maupun bantuan dari pihak lain.
Adapun jenis-jenis proposal ada 2 yaitu:
Jenis Proposal berdasarkan tujuan yang terdiri dari empat jenis yaitu;
Proposal penelitian
Proposal proyek
Proposal kegiatan
Proposal bisnis.
Jenis Proposal yang kedua yaitu jenis Proposal berdasarkan formatnya, yang terdiri dari;
Proposal formal
Proposal semi formal, dan
Proposal non-formal.
Selain itu, objek suatu penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh seorang peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik sebuah kesimpulan.
Objek Penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu, objek Penelitian primer dan objek Penelitian sekunder.
Sedangkan Sistematika Penyusunan Proposal yaitu;
Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan penelitian
Hipotesis, 5. Asumsi penelitian
Manfaat penelitian
Ruang lingkup dan keterbatasan
Kajian pustaka dan
Definisi operasional.
Sementara perbedaan Proposal Kuantitatif dan Kualitatif yaitu, dimana penelitian kuantitatif lebih berfokus pada data angka dengan instrumen atau alat ukur tertentu. Sedangkan proposal kualitatif yaitu bertujuan untuk menjabarkan data analisis secara naratif.
Saran
Penyusunan suatu proposal yang digunakan sebagai rancangan, rencana, atau sebagai prasyarat pengajuan kegiatan hendaknya dapat mewakili terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan. Proposal yang merupakan suatu rancangan kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang ingin dilakukan hendaknya dapat mewakili kegiatan itu sendiri. Sehingga ketika ada orang lain yang membaca akan segera memahami bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Faisal,Sanapiah; Penelitian Kualitatif, Dasar dan Aplikasi ; YA3 Malang 1990
(https://dosenpintar.com/makalah-proposal/diakses 10 oktober 2023)
(https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-proposal/diakses 10 oktober 2023)
(https://www.academia.edu/36475779/MAKALAH_PENULISAN_TEKS_PROPOSAL/diakses 10 oktober 2023)
(https://pmb.itats.ac.id/mengenal-perbedaan-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif/diakses 10 oktober 2023)
(http;//nenghepi.blogspot.com/2011/08/makalah-tentang-proposal, diakses 6 Oktober 2023).
https://kumparan.com/kabar-harian/16-perbedaan-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif-yang
wajib-diketahui-1xha8WNDd7f/full
Nama-nama yang bertanya
1. Melfi Mutiah Hasibuan
Pertanyaan : Dimanakah yang menjadi variabel x dan variabel y pada judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Globalisasi di kelas lV SD Negeri 101250 Gunung Mananon II?
Jawaban : Yang menjadi variabel x pada judul tersebut adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) dan yang menjadi variabel y adalah Untuk meningkatkan hasil belajar PKN materi globalisasi di kelas IV SD Negeri 101250 Gunung Manaon II
2. Natasya Hutagalung
Pertanyaan : Bagaimana yang dimaksud dengan merumuskan masalah secara komprehensif dan kontekstual?
Jawaban : Yang dimaksud merumuskan masalah secara komprehensif ialah luas, menyeluruh, teliti dan meliputi banyak hal, maksud nya keadaan dimana sesuatu dapat menjelaskan keterangan secara lengkap dan luas serta memberikan wawasan yang lebih dan yang dimaksud merumuskan masalah secara kontekstual ialah masalah yang sesuai dengan situasi yang dialami , sesuai dengan kehidupan nyata dan dekat dengan kehidupan di masyarakat.
Yang menambah jawaban
1. Nuriyah Zilfaidah Harahap
Jawaban : secara kontekstual berarti kita mampu mengidentifikasi masalah kontekstual, merumuskan masalah tersebut secara matematis, menerapkan prosedur, dan mengevaluasi hasilnya. Kemampuan kita untuk memahami masalah, menyeleksi informasi yang penting untuk menyelesaikan masalah, memahami asumsi-asumsi, dan menyeleksi merupakan kemampuan yang penting dalam merumuskan masalah secara kontekstual.