Kriteria Pemimpin Indonesia
Alasan saya memilih tema ini sebagai artikel populer saya adalah memburuknya kinerja para pemimpin di negeri ini, mulai dari kalangan paling bawah seperti; ketua RT, ketua RW, kepala Desa, kepala Lurah, Camat, Bupati, Gubernur bahkan Presiden sekalipun. Kinerja dan rasa tanggung jawab yang mereka iming-imingi saat kompanye tidak lagi sesuai dengan apa yang mereka lakukan dalam mengemban tugas mereka sebagai pemimpin di negeri ini. Banyak para pemimpin di negeri ini yang setelah dipilih rakyat dan menjabat dikursi kekuasaannya lupa akan semua janji dan tanggung jawabnya kepada masyarakat. Bahkan hal-hal yang dilakukanya banyak bertolak belakang dengan apa yang dikatakan saat sebelum menjabat sebagai pemimpin. “ jika saya terpilih nanti, saya akan makmurkan rakyat dan peduli kepada kebutuhan mereka”, itulah salah satu ungkapan yang sering diucapkan oleh seorang calon pemimpin saat kompanye-kompanye mereka.
Namun apa yang terjadi pada saat mereka terpilih dan duduk di kursi kekuasaan mereka. Bukanya mereka memakmurkan masyarakat yang memilih mereka, bukannya mereka peduli kepada apa-apa yang dibutuhkan masyarakat, melainkan meraka memakmurkan keluarga, diri mereka sendiri dan acuh tak acuh dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Janji tinggal janji, yang ada hanya tinggal kekecewaan dan rasa tidak ketidakpercayaan dari rakyat pada pemimpin selanjutnya. Sehingga tidak heran, saat pemilu berlangsung banyak masyarakat yang tidak memilih para calon pemimpin negeri ini karena bagi mereka siapapun pemimpin mereka selanjutnya akan sama dengan pemimpin-pemimpin sebelumnya.
Saya berani memaparkan ini bukan untuk mengejek corak kepemimpinan di Indonesia sekarang, bukan saya mengejek suatu golongan politik tertentu melainkan berdasarkan fakta dan realita yang terjadi di negeri tercinta kita ini. Bahkan seorang Hakim Agung sendiri yang menjadi kiblatnya lembaga hukum di Indonesia menjadi tersangka dan terdakwa korupsi. Sungguh tragis memang, namun itulah corak kepemimpinan di Indonesia sekarang.
Jika yang terjadi seperti yang demikian tidak heran saya bahkan rakyat Indonesia diseluruh nusantara sekalipun mengatakan bahwa “Negeri Indonesia Adalah Negeri Sarangnya Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme”. Tidak salah mereka mengatakan hal demikian karena pada dasarnya, memang di Indonesia tidak banyak lagi para pemimpin yang bisa dipegang dan dicontoh kepemimpinnya. Meraka yang menggerakan dan mengingat masyarakat untuk tidak korupsi dan menyalah gunakan kepercayaan yang telah diembankan kepada kita, namun dilapangan fakta yang terjadi adalah mereka sendiri yang menjadi tokoh utama dalam praktek KKN tersebut.
Fenomena ini tidak bisa dihindarkan dan sangat susah dirubah di Indonesia, karena ini sudah menjadi budaya utama dan jadi darah dagingnya corak kepemimpinan di Indonesia. Namun selagi masih ada waktu dan kesempatan untuk merubahnya, mari kita bersama-sama mewujudkan Indonesia bebas KKN dan memilih pemimpin yang benar-benar bertanggung jawab akan tugas dan janji mereka. Oleh karena itu, dalam tulisan ini saya akan paparkan sedikit tentang kriteria-kriteria yang mneurut saya itu penting ada pada seorang calon pemimpin .
Pertama, seorang pemimpin harus memiliki landasan religi yang baik dan kuat. Kenapa saya katakan demikian, karena jika seorang pemimpin memiliki landasan agama yang kuat maka meraka akan bertanggung jawab pada setiap tugas-tugas yang meraka emban. Karena bagi meraka pertanggungjawaban kepemimpinan meraka tidak hanya kepada rakyat yang meraka pimpin melainkan kepada hal yang lebih penting, yaitu pertanggungjawaban kepemimpinan mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jika pemimpin negeri kita sudah memilki landasan keagamaan kuat dan menjadi pemimpin yang amanah maka Insa Allah negeri Indonesia ini berangsur-angsur akan berubah ka arah yang lebih baik dan disegani oleh dunia internasional
Kedua, seorang pemimpin harus memiliki kompetensi yang di akui di segala bidang, baik itu yang didapat melalui pendidikan formal maupun nonformal. Salah satu contohnya adalah di bidang pendidikan. Pemimpin yang memiliki dasar pendidikan yang baik akan mudah berkomunikasi dengan siapapun, baik itu dengan sesama teman politik, masyarakat bahkan dengan para tokoh besar pemimpin dunia dalam bertukar ide dalam mewujudkan negerinya ke arah yang lebih baik. Maka pilihlah pemimpin yang benar-benar memiliki kompetensi yang di akui segala bidang untuk merubah Indonesia ini ke arah yang lebih baik agar negeri kita ini tidak salah asuh dan salah pimpin oleh pemimpin yang salah.
Ketiga, seorang pemimpin yang besar itu adalah pemimpin yang disukai dan didambakan rakyatnya untuk memimpin mereka. Fenomena seperti ini tidak jarang terjadi di dunia politik dan kepemimpinan bahkan diluar negeri sekalipun. Banyak rakyat menyukai corak kepemimpinan seseorang pemimpin berdasarkan fakta dan kelebihan yang dimilki oleh pemimpin tersebut. Salah satu kelebihan mereka adalah pimimpin tersebut dekat dengan rakyat dan tidak gengsi turun ke lapangan untuk mendengarkan keluhan dan aspirasi rakyat. Namun tidak jarang pemimpin yang disukai dan disanjung masyarakat kemudian duduk di kursi kekuasaan mereka lupa akan jiwa kepemimpinan mereka sebenarnya kerna terpengaruh oleh rayuan uang, jabatan bahkann wanita.
Fenomena ini sering terjadi di negeri kita tercinta Indonesia, setelah mereka dipilih oleh masyarakat karena kelebihan sementara dari corak kepemimpinan mereka namun setelah mereka duduk di kursi kekuasaan mereka lupa semua termasuk pada diri mereka sendiri. Sungguh tragis memang namun itulah fakta yang terjadi di perkancahan perpolotikan dan kepemimpinan di Indonesia
Jika para pemimpin bangsa ini telah memenuhi tiga kriteria ini, maka pemimpin Indonesia kedepan akan bisa membangun komunikasi dengan siapapun baik diluar maupun dalam negeri sehingga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan beradab kedepannya dimata dunia. Sehingga solidaritas kebangsaan di Indonesia terbentuk dan menjadikan bangsa Indonesia yang maju dan kompak. Sebenarnya masih banyak kriteria-kriteria yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar rakyat dan negara yang meraka pimpin bisa maju dan berkembang. Namun menurut penulis tiga poin penting inilah yang bisa menjadi solusi dan harus ada pada diri seorang pemimpin yang akan memimpin Indonesia ke arah yang lebih maju dan berkembang.
Harapan saya kedepannya semoga pemimpin yang akan memimpin Indonesia kelak adalah pemimpin yang memiliki solidaritas yang tinggi, benar-benar peduli kepada masyarakat, amanah kepada janji-janji yang telah dicanangkan, dan memilki kompetensi yang di akui agar Indonesia menjadi bangsa tidak lagi tertinggal dari negara-negara lain dalam bidang apapun dan memilki daya saing dengan dunia internasional dalam bidang apapun. Satu poin lagi yang harus kita tahu bersama bahwa seorang pemimpin itu adalah perisai di mana rakyat akan berperang serta berlindung di belakangnya maka hendaknya pemimpin Indonesia untuk kedepanya bisa membangun solidaritas bangsa dan menjaga kemakmuran rakyat Indonsia. Amin..
Writer By: Afdhal Ilahi