-->

Sabtu, 19 September 2015



Ilustrasi

BAGANSIAPIAPI, - Pekatnya kabut asap menyelimuti kota Pekanbaru, Provinsi Riau, membuat mahasiswa Riau asal Malaysia terpaksa dievakuasi agar tidak terganggu kesehatan mereka. Apalagi, akhir akhir ini mereka terpaksa memilih berada dalam penginapan daripada keluar rumah.

''Waktu pagi, kalau buka jendela seperti menonton film melayu lama warna hitam putih tahun 60-an," kata Fakhruddin Hamad (21), mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau asal Pasir Mas, Kelantan.

Fakhruddin mengungkapkan, pengaruh kabut asap membuat dirinya sangat tidak nyaman apalagi dirinya mengidap penyakit asma. Dia sangat bersyukur, kerajaan Malaysia berinisiatif membawa dirinya dan 221 pelajar Malaysia yang ada di Riau dengan menggunakan pesawat C- 130 ke tanah air mereka.

Selain Fakruddin, mahasiswa UIN Suska yang lain asal Malaysia, Sarwah Mukminat Mohsin juga mengatakan hal yang sama. Dirinya mengaku pernah mengalami penyakit sesak nafas ketika berada diluar bangunan tempat mereka menginap.

''Pada saat sore, kita tidak melihat apa apa. Karena semuanya di selimuti kabut asap," Kata Sarwah.

Demikian juga halnya dengan Fatin Amanina (12), salah seorang pelajar Pondok Pesantren Al Baidha jurusan Kitab Taurat, dia menyebutkan, seluruh pelajar Riau asal Malaysia sangat kesulitan jika beraktivitas diluar rumah.

''Kami sangat sulit bergerak dan beraktivitas diluar rumah. Apalagi waktu Zuhur, kabutnya paling tebal. Kami khawatir kesehatan kami terganggu,'' kata Fatin.

Terpisah, Amsuan (37) menyebutkan, kota Kuala Lumpur, Malaysia memang pada dua hari belakangan ini sedang diselimuti kabut asap tipis. Tapi tidak berpengaruh pada aktivitas masyarakat disana.

"Memang kemarin diselimuti asap. Tapi hari ini sudah agak berkurang. Tapi tidak sampai terjadi gangguan penerbangan," kata Amsuan kepada GoRiau.com melalui seluler, Sabtu (19/9/2015). (amr/goriau/afdhalilahi)

 




Baca Artikel Terkait: