-->

Jumat, 18 September 2015

Kronologi Penangkapan Ahmed Mohamed

NAMA Ahmed Mohammed menjadi komoditi panas dua hari terakhir. Penyebabnya adalah ia dituduh membuat bom berbentuk jam tangan, hingga kemudian ia pun digelandang ke kantor polisi. Namun ternyata, tuduhan itu jauh dari benar, faktanya Ahmed adalah seorang bocah Muslim jenius.

Bagaimana kronologinya?

1. Ahmed ditangkap oleh polisi Irving, Dallas, Texas, Amerika setelah mendapat laporan yang salah terkait jam karyanya yang dianggap membahayakan publik.

2. Sebelum ditangkap, bocah tersebut membawa jam karya buatannya itu ke sekolah, padahal sebelumnya, ia sempat berbincang dengan salah satu gurunya tentang karyanya tersebut.

3. Sang guru kemudian menasihati Ahmed agar jangan menunjukkan jam tersebut ke pengurus atau guru lain di MacArthur High School.

4. Ahmed menyimpan jam tersebut di dalam tas selama kelas Bahasa Inggris. Namun guru kelas kemudian mendengar jam tangan itu berbunyi. Ahmed menunjukkan jam buatannya di depan kelas, dan melihat hal tersebut sang guru perempuan bahasa Inggris langsung merampas jam tersebut.

5. Saat jam pelajaran keenam, kepala sekolah mendatangi Ahmed dengan diiringi polisi. Tak butuh waktu lama, bocah tersebut langsung ditangkap. Ahmed diborgol dan dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

6. Ahmed menjelaskan jam karyanya hanyalah perangkat yang sederhana. Ia mengaku tertarik dengan dunia robotik dan perekayasaan dan menyatakan kalau jamnya dibuat dari papan sirkuit dan didayai dengan kabel untuk menampilkan tampilan digital. Kemudian ia membungkus bagian dalam tersebut dengan dengan hologram bermotif harimau di depannya.

7. Ahmed mengaku ia diinterogasi oleh lima polisi. Petugas menanyakan kepadanya kenapa mencoba membuat bom dan mengancam peledakan sesuai laporan resmi sang kepala sekolah. Polisi menuduh Ahmed membuat ‘bom hoax’.

8. Namun jubir polisi menerangkan bahwa Ahmed membantah tuduhan itu dan menunjukkan ke polisi bahwa jam tersebut tak memiliki peledak.

9. Bantahan juga sempat disampaikan oleh tiga guru di sekolah Ahmed. Mereka mengeluh tuduhan yang dilayangkan pada muridnya tersebut

10. Ayah Ahmed, Mohamed Elhasan Mohamed mengatakan cukup menderita melihat pelakuan polisi Amerika pada anaknya itu. (Islampos/afdhalilahi)




Baca Artikel Terkait: