-->

Minggu, 22 Mei 2016

ALLAHUAKBAR...!!!! Akhirnya Pembenci Islam Itu Jadi Muallaf, Harry Kristianto : Saya Salah dan Islam yang Benar

Tidak pernah menganggap sebelumnya, yang memiliki nama komplit Hanny Kristianto ini yaitu sosok yang begitu membenci Islam sebelum pada akhirnya memutuskan berikrar syahadat di Mojokerto pada 28 Februari 2013.

Dibutuhkan waktu sekitar tiga th. untuk pria yang akrab disapa Hanny ini lakukan pencarian tentang Islam. Walau sekian, kegetirannya pada Islam telah berjalan cukup lama. Proses pencarian Hanny tentang Islam bermula waktu ia bekerja di Kalimantan sekitar th. 2000.

Surat Ali Imran

Ada satu kalimat yang begitu mengusiknya. Yaitu, kalimat " jangan sampai mati sebelumnya masuk Islam ", arti dari surah Ali Imran ayat ke-102.

Menurutnya, kalimat itu begitu tak enak didengar. Lantaran, ia yakini agama yang paling benar serta terbaik diantara semuanya agama hanya agama yang ia anut dulu, yaitu Kristen Kharismatik, aliran agama Kristen yang bercirikan serta menonjolkan karunia rohani atau gerakan roh.

Hanny mengakui, memeluk Islam murni lantaran proses belajar yang ia kerjakan sendiri. Dengan membaca terjemahan Alquran, bertanya pada kawan Muslim serta ulama.

Tetapi, ia demikian meyakini untuk memeluk Islam sesudah membaca terjemahan Alquran serta temukan kalau cuma agama Islam yang Tuhannya tidak bisa diliat serta digambarkan, demikian pula Nabinya.

 " Dikarenakan, saya tak mudah percaya dengan omongan orang, " katanya.

Mencari Kesalahan serta Kelemahan Islam

Dalam sistem evaluasi mengenai Islam, pria berdarah Tionghoa ini berupaya mencari kekeliruan serta kekurangan Islam. Tetapi, rentetan kebencian serta persepsi negatifnya pada Islam sampai kini jadi terbantahkan dengan sendirinya sepanjang sistem " petualangan spiritualnya " itu.

Satu diantara citra buruk Islam yang dilekatkan oleh sebagian orang yaitu cerita Nabi Muhammad yang berpoligami serta sukai berperang. " Ternyata, jadi saya temukan saya yang salah serta manusia lemah, " tutur Hanny.

Ia malah temukan kalau Muhammad yaitu manusia yang paling baik dalam lisan, akhlak, serta sikapnya. Begitu tidak sama dari persepsi awalannya tentang Sang Nabi terakhir itu.

Dalam sistem petualangannya membahas serta memahami Islam itu juga, pria yang saat ini berumur 40 th. itu memperoleh kenyataan yang mengetuk relung hatinya, yakni cuma Islam yang umatnya dapat menghafal semua kitab suci serta tak ada kesalahan dalam Alquran.

Diluar itu juga, cuma Islam yang mempunyai tata langkah beribadah yang khusyuk, tak membedakan status sosial, jabatan, serta pengetahuan. Semuanya sama dihadapan Allah serta harus melaksanakan ibadah.

Selain itu, cuma dalam Islam beribadah telah ditentukan pas waktu serta teratur. Hanya Islam yang kitab sucinya di turunkan segera pada Nabi. Satu per satu temuan tersebut yang makin menguatkan keyakinannya untuk segera memeluk Islam.

Bersyahadat

Ketenangan Sesudah berikrar syahadat, Hanny terasa hidup yang ia lakoni seperti tanpa ada beban, penuh ketenangan, kebahagiaan hati, jiwa, serta fikiran. Ia mengakui belajar banyak dari Islam.

Satu diantaranya, yaitu tak ada harapan serta harapan yang tambah baik untuk seseorang manusia dari pada memperoleh ridha Allah SWT, di cintai, disayangi, serta memperoleh naungan di hari tidak ada perlindungan terkecuali naungan-Nya.

Saat ini, Hanny mengakui selalu belajar mengenai Islam dengan sebagian ulama.

Seperti KH Zainuddin Husni di Pondok Pesantren Tarbiyatul Qulub, Uztaz Arifin Ilham, Ustaz Ali Hasan Bawazier, Ustaz Syarif Jafar Baraja, serta KH Said Amin di Samarinda. Dalam sistem evaluasi ini, satu hal yang ia mengerti, yaitu tak perlu memaksa orang lain untuk berhijrah, satu kalimat, yakni tuntun serta bukanlah tuntut. Sentuhlah hati mereka dengan bagusnya akhlakmu lantaran hidayah punya Allah semata.

Pergi Haji

Setelah dua th. jadi Muslim, Hanny mempunyai kesempatan untuk melakukan beribadah haji. Pria kelahiran Yogyakarta ini awalannya tak pernah menganggap kalau ia bisa menginjakkan kaki di Tanah Suci untuk berhaji. " Lebih dari satu bln. lantas dihajikan oleh Ayah Jenderal Syekh Osama bin Suhaibi, " tuturnya.

Dalam menggerakkan beribadah haji, demikian banyak pengalaman spiritual yang ia rasakan. Ia begitu berkesan serta betul-betul rasakan kebenaran surah al-Hujurat ayat ke-13, " Sebenarnya yang paling mulia di segi Allah yaitu siapa yang paling takwa, " waktu menjalankan prosesi haji.

Menurut dia, di Padang Arafah status sosial serta perbedaan hidup manusia bakal hilang hingga tidak bisa lagi membedakan siapa yang kaya, hartawan, rakyat umum, raja, atau sebagainya. Semuanya sama juga dengan menggunakan baju selendang kain putih tanpa jahit.

Seluruhnya yang ada di Tanah Suci melukiskan perpaduan serta satu hati umat Islam. Serta, deskripsi inilah yang semestinya diamalkan dalam kehidupan sepanjang hari umat Islam sesudah berhaji.

Tidak hanya melihat Ka'bah dengan cara segera, ia juga miliki peluang untuk berkunjung ke beberapa tempat bersejarah di Madinah serta Makkah ketika melakukan beribadah haji tahun lalu.
(KumpulanInformasi19)




Baca Artikel Terkait: