-->

Rabu, 09 November 2016

Hitung Cepat Trump Unggul Sementara, Saham Wall Street dan IHSG Rontok


Keunggulan sementara Donald Trump atas Hillary Clinton membuat bursa saham wall street dan IHSG rontok pada penutupan sesi pertama, Rabu (9/11). (REUTERS/Mike Segar).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kemenangan sementara hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei di Amerika Serikat (AS) terhadap Donald Trump, calon presiden dari Partai Republik, membuat bursa saham Wall Street rontok. Dampaknya juga dirasakan bursa saham di dalam negeri.

Pada penutupan sesi pertama hari ini, Rabu (9/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun hingga 112,48 poin atau 2,05 persen ke level 5.358, setelah bergerak di antara 5.358-5.491.

Tidak hanya IHSG, di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah juga melemah hingga pukul 12.07 WIB ke Rp13.246 per dolar AS atau turun 162 poin (1,24 persen).


Sementara itu, bursa saham Wall Street juga mayoritas mengalami penurunan. Pada pukul 12.10 waktu setempat, indeks NYSE Composite turun 0,91 persen, S&P500 turun 0,66 persen, dan Nasdaq Composite Index turun 1,87 persen.

Analis Mega Capital Danny Eugene menyatakan, turunnya bursa saham Wall Street dan IHSG tersebut disebabkan keunggulan sementara Trump atas calon presiden Partai Demokrat Hillary Clinton. Danny memprediksi, potensi kemenangan Trump terbuka lebar.

"Kemungkinan besar Trump bisa menang, lihat saja kawasan yang biasanya menjagokan partai Demokrat, seperti Florida dan Ohio malah memilih Trump dari Republik. Jadi, hanya California mungkin ya. Agak susah bagi Clinton untuk menang," ungkap Danny, Rabu (9/11).

Hal ini tentu akan membuat bursa saham global terkoreksi, begitu juga dengan IHSG. Namun, kemungkinan koreksi ini hanya terjadi paling lama satu minggu karena sifatnya jangka pendek.

"Kalau Trump langsung terkoreksi memang, karena kebijakannya yang sulit ditebak, tapi ini hanya sesaat kok, nanti akan kembali ke fundamental negara itu sendiri," jelas dia.
Sourche: http://www.cnnindonesia.com/



Baca Artikel Terkait: