Zat Hijau Daun atau Klik dan Fungsinya Bagi Kesehatan
Zat hijau daun atau klorofil ini sebenarnya cukup mudah dicari. Hampir semua sayuran berdaun hijau mengandung klorofil, seperti brokoli, kangkung, bayam, seledri, maupun selada. Namun, karena pola makan harian orang Indonesia minim serat dan zat hijau daun, tidak ada salahnya mencoba suplemen ekstrak klorofil yang saat ini banyak ditawarkan.
Klorofil juga menghambat pertumbuhan bakteri, infeksi jamur, dan luka di saluran pencernaan. Zat antibakteri inilah yang mampu mengatasi bau mulut dan bau badan, serta mencegah kerusakan gigi maupun gusi.
Karena mudah diubah menjadi hemoglobin (struktur kimiawi keduanya identik), tentu akan membantu pembentukan sel-sel darah merah. Sebagai pendongkrak stamina atau daya tahan tubuh, klorofil mampu merangsang produksi sel-sel darah putih yang bertugas melawan serangan mikroorganisme penyakit dan memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan pasokan zat antitumor, antikuman, dan antioksidan.
Lebih lanjut, kloforil mampu menjadi penguat dan penenang pikiran alami karena kadar asam nukleat dan asam amino pada klorofil dapat memenuhi kebutuhan otak akan protein, terutama neuropeptida (bagian otak yang mengolah pikiran dan emosi positif). Sebagai sumber energi, klorofil mampu mensintesis oksigen dan karbohidrat.
Proses detoksifikasi (pengeluaran racun) inilah yang mampu meringankan kerja hati dalam membuang zat-zat kimia sintetis dari aliran darah. Selain itu, klorofil dapat membuang lendir dan kerak di dalam paru-paru, mineral dan kristal asam yang ada di dalam persendian, serta kolesterol dan lemak jenuh yang mengendap di arteri, si penyebab gangguan jantung.
Dari struktur kimiawinya, klorofil dan hemoglobin sangat mirip. Perbedaan keduanya hanya satu atom, sehingga enzim yang ada dalam darah sangat mudah mengubah klorofil menjadi hemoglobin untuk mengatasi lemah, letih, lesu, kurang darah, dan sakit kepala.
Klorofil (zat hijau daun) adalah bahan utama yang menghasilkan warna hijau. Klorofil, suatu bahan yang sangat penting, adalah sebuah pigmen yang terkandung dalam kloroplas yang tersebar dalam sitoplasma (cytoplasm) sel-sel tanaman. Pigmen-pigmen ini menyerap cahaya yang berasal dari matahari dengan mudah, tetapi hanya memantulkan warna hijau. Selain memberi warna hijau pada daun, hal ini juga menyebabkan terpenuhinya kelangsungan sebuah proses yang sangat menentukan, yang dikenal dengan nama "fotosintesis".
Fungsi utama klorofil.
Penggunaan klorofil, baik berupa tablet, bubuk, maupun cairan yang dikemas dan banyak terdapat di pasaran, dapat membantu dalam hal
meningkatkan jumlah sel-sel darah, khususnya meningkatkan produksi hemoglobin dalam darah.
Mengatasi anemia.
Membersihkan jaringan tubuh.
Membersihkan hati dan membantu fungsi hati.
Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap senyawa asing (virus, bakteri, parasit, dan lain-lain).
Memperkuat sel.Melindungi DNA terhadap kerusakan. Yang terpenting dari molekul klorofil ini adalah aman terhadap tubuh.Warna hijau yang ada pada daun sayuran berasal dari adanya pigmen klorofil (zat hijau daun). Klorofil ini dipengaruhi oleh pH (keasaman) dan berubah warna menjadi hijau olive dalam kondisi asam, dan berubah menjadi hijau cerah dalam kondisi basa. Sejumlah asam tadi dikeluarkan dari batang sayuran dalam proses memasak, khususnya bila dimasak tanpa penutup.
Warna kuning/oranye yang ada pada buah-buahan berasal dari zat yang bernama karotenoid. Dimana zat ini juga dipengaruhi oleh proses memasak yang normal atau perubahan pH (zat asam).
Warna merah/biru pada beberapa buah dan sayuran (contoh: kubis merah dan buah blackberry) adalah karen zat anthocyanin, yang mana zat ini sensitif terhadap perubahan pH. Ketika pH dalam keadaan netral, pigmen berwarna ungu, ketika terdapat asam, menjadi merah, dalam kondisi basa, menjadi biru. Pigmen ini sangat larut dalam air.
Sayuran dikonsumsi dengan cara yang sangat bermacam-macam, baik sebagai bagian dari menu utama maupun sebagai makanan sampingan. Kandungan nutrisi antara sayuran yang satu dan sayuran yang lain pun berbeda-beda, meski umumnya sayuran mengandung sedikit protein atau lemak, dengan jumlah vitamin, provitamin, mineral, fiber dan karbohidrat yang bermacam-macam. Beberapa jenis sayuran bahkan telah diklaim mengandung zat antioksidan, antibakteri, antijamur, maupun zat anti racun.
Namun, seringkali sayuran juga mengandung racun dan antinutrients seperti α-solanin, α-chaconine, enzim inhibitor (dari cholinesterase, protease, amilase, dsb), sianida dan sianida prekursor, asam oksalat, dan banyak lagi. Tergantung pada konsentrasi, senyawa tersebut dapat mengurangi sifat dpt dimakan, nilai gizi, dan manfaat kesehatan dari diet sayuran. Cooking and/or other processing may be necessary to eliminate or reduce them. Memasak dan / atau pengolahan lainnya mungkin diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi mereka.
Melakukan diet dengan mengkonsumsi jumlah sayuran dan buah-buahan yang cukup dapat menurunkan resiko penyakit jantung dan diabetes tahap. Dengan diet ini pula, dapat membantu melawan kanker dan mengurangi keropos tulang. Selain itu, dengan kita mengkonsumsi zat potasium (banyak ditemui pada buah dan sayur-mayur) akan membantu mencegah terbentuknya batu ginjal.
Sumber:http://modernjumb.blogspot.com/2010/07/zat-hijau-daun-atau-klorofil.html?m=1