-->

Sabtu, 29 September 2018

Sumber dan Penggunaan Kas Serta Fungsinya

Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan, oleh karena itu kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaanya (sumber – sumbernya) maupun pengeluarannya (penggunaannya). Penerimaan dan pengeluaran kas ada yang bersifat rutin atau terus menerus dan ada yang bersifat insidentil.
Menurut S. Munawir ( 2004 : 21 ) sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari :
a. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud.
b. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas
c. Pengeluaran surat tanda bukti hutang baik jangka pendek ( wesel) maupun hutang jangka panjang (hutang obligasi, hutang hipotik) serta bertambahnya hutang yang diimbangi dengan penerimaan kas.
d. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas
e. Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga, atau deviden dari investasinya, sumbangan atau hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada periode – periode sebelumnya.
Aliran kas masuk ada bersifat rutin dan ada yang bersifat tidak rutin.Aliran kas masuk yang bersifat rutin, antara kas yang diperoleh dari penjualan tunai dan penerimaan piutang, sedangkan aliran kas masuk yang bersifat tidak rutin adalah yang berasal dari penjualan usaha, penerimaan kredit dari kreditur atau dari bank, serta penjualan aktiva tetap yang tidak terpakai lagi.
Sedangkan menurut Bambang Riyanto ( 2004 : 78) mengatakan bahwa sumber dana yang dapat diperoleh untuk membelanjai suatu investasi ialah :
a. Sumber dana dari dalam perusahaan dapat diartikan sebagai bentuk dana dimana pemenuhan kebutuhan dananya berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, dengan kata lain dana dengan kekuatan atau kemampuan sendiri.
b. Dana yang berasal dari pemilik perusahaan
c. Saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan. Saldo ini adalah keuntungan yang tidak diambil oleh anggota.
d. Surplus dana dan akumulasi penyusutan atau yang disebut sebagai cadangan dana. Terdiri atas nilai buku dan nilai pasar harta yang dimiliki oleh perusahaan.
e. Sumber dana dari luar perusahaan (external souce) yaitu pemenuhan kebutuhan dana diambil atau beras dari sumber – sumber dan yang ada diluar perusahaan.Dana yang berasal dari pihak bank, asuransi, dan kreditur lainnya.Dana yang berasal dari kreditur adalah hutang bagi perusahaan yang disebut sebagai dana pinjaman. Dana pinjaman yang dimaksud adalah dana yang didapat dari pihak ketiga ( kreditur).
Jadi pengertian sumber dana adalah : merupakan sumber dana yang diperoleh dari Hasil usaha,penjualan aktiva dan surat – surat berharga lainya, penerimaan kas kerena adanya pembayaran sewa,adanya pinjaman dari bank atau pihak lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manajemen perusahaan.
Pengeluaran kas juga dipisahkan ke dalam pengeluaran rutin dan tidak rutin. Pengeluaran rutin misalnya untuk membeli bahan atau barang dagangan dengan tunai, untuk membayar hutang dagang, membayar gaji, dan membayar biaya - biaya lainnya.sedangkan pengeluaran tidak rutin misalnya untuk membayar kredit bank beserta bunganya, membayar deviden dan sebagainnya.
Menurut S. Munawir (1997 : 22) pengeluaran kas dapat disebabkan adanya transaksi – transaksi sebagai berikut :
Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta adanya pembelian aktiva tetap lainnya.
Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengembalian kas perusahaan oleh pemilik perusahaan
Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
Pembelian barang dagangan secara tunai, adanya pembayaran biaya operasi yang meliputi upah gaji, pembelian supplier kantor, pembayaran sewa, bunga, dan lain – lain
Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden ( bentuk pembagian laba lainnya secara tunai), pembayaran pajak, denda dan sebagainya.
Sedangkan menurut Bambang Riyanto ( 2004 : 95) mengatakan bahwa penggunaan dana akan menyebabkan perubahan – perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar, tetapi penurunan aktiva tidak selalu diikuti oleh penurunan dana .
Selanjutnya dikatakan bahwa penggunaan aktiva lancar menyebabkan berkurangnya dana, hal ini disebabkan karena :
Pembayaran biaya atau ongkos perusahaan meliputi pembayaran upah, gaji, pembelian bahan baku atau barang dagangan, suplies kantor dan pembayaran biaya – biaya lainnya.
Pembayaran biaya operasi ini akan mengakibatkan terjadinya penjualan atau penghasilan perusahaan yang bersangkutan.
Kerugian yang diderita perusahaan karena adanya penjualan surat berharga atau efek maupun kerugian insindentil lainnya. Adapun kerugian yang rutin atau insidentil akhirnya akan mengakibatkan berkurangnya dana perusahaan.
Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam jangka panjang lainnya, misalnya dana pelunasan obligasi, dan pensiun pegawai dan lain – lain
d. Pembayaran hutang- hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik, hutang obligasi, ataupun hutang jangka panjang lainnya yang mengakibatkan penarikan kembali untuk atau seterusnya saham perusahaan yang beredar, atau adanya hutang jangka panjang diimbangi dengan berkurangnya aktiva lancar.
e. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap,investasi jangka panjang atau aktiva lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yang berakibat kurangnya dana.
f. Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi (prive) atau adanya pengambilan bagian keuntungan oleh pemilik perusahaan perorangan atau persekutuan atau adanya pembayaran deviden dalam perseroan terbatas.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengguanan kas dimaksudkan untuk penggunaan dana dalam hal pembelian saham atau obligasi, pelunasan atau pembayaran angsuran kredit, pembelian barang dagangan, pembayaran biaya operasi ,pembayaran deviden,pembayaran pajak maupun pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk keperluan pribadi.


E. Fungsi Manajemen Kas
Seorang manejer keuangan suatu perusahaan harus tahu bagaimana mengelola segala unsur dari segi keuangan.Hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Suad Husnan ( 2002 : 37 ), ada beberapa permasalahan yang muncul dalam manajemen kas yaitu bagaimana mengembangkan sistem yang efesien untuk penerimaan dan pengeluaran kas, dan bagaimana perusahaan mempunyai cukup uang kas untuk memenuhi kebutuhan pembayaran yang timbul.Untuk mencapai tujuan ini diperlukan 2 ( dua) hal yaitu :
Perusahaan harus dapat memprediksikan secara tepat jumlah saldo kas untuk suatu periode tertentu.
Melakukan sinkronisasi secara tepat penerimaan dan pengeluaran
kas.
Ada 4 (empat) motif pokok yang mendasari perusahaan dan perorangan untuk memiliki kas dan surat berharga lainnya adalah:
Motif transaksi, yaitu kebutuhan akan kas untuk pembayaran - pembayaran yang ditimbulkan oleh pengeluaran sehari-hari dari perusahaan.Pembayaran ini termasuk diantaranya adalah pembelian bahan mentah, gaji pegawai, pajak, deviden dan sebagainnya.
Motif berjaga – jaga, yaitu untuk menahan kas terutama berkaitan bisa tidaknya arus kas masuk dan arus kas keluar diperkirakan. Arus kas yang makin mudah diperkirakan sebelumnya, makin sedikit jumlah kas yang ditahan untuk menghadapi keadaan tidak terduga. Faktor lain adalah untuk kemampuan meminjam tambahan kas secara mendadak. Kebutuhan menahan kas bisa terpenuhi sebagian besar dengan memiliki aktiva yang dapat segera dicairkan seperti surat berharga jangka pendek.
Motif memenuhi kebutuhan dimasa depan, saldo kas dan surat berharga perusahaan suatu saat bisa melonjak tinggi karena kas dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan tertentu dimasa yang akan datang.
Motif memenuhi saldo kompensasi,dimana sistem perbankan secara umum memberikan banyak sekali jenis pelayanan pada dunia usaha. Perusahaan membayar jasa pelayanan ini sebagian dengan cara membayar langsung dan terkadang sebagian lagi dengan mempertahankan sejumlah kas minimal di bank yang disebut saldo kompensasi. Saldo kompensasi ini berupa saldo minimum yang diputuskan untuk tetap berada di bank dalam rekening gironya dan untuk perusahaan tidak perlu membayar jasa pelayanan tertentu kepada bank. Dengan adanya saldo ini bank dapat meminjamkan dana – dana tersebut pada pihak lain dengan jangka waktu yang lebih lama. Bank akan memperoleh penghasilan bunga, yang merupakan biaya jasa tidak langsung yang harus dibayar oleh perusahaan pertama tadi. Inilah yang menyebabkan mengapa perusahaan mempunyai kas.
Kemudian menurut M. Manullang (2005 :1) untuk mencapai tujuan suatu perusahaan, manajer keuangan harus dapat melakukan fungsi – fungsinya. Adapun fungsi – fungsi tersebut adalah :
a. Manajer keuangan berfungsi mengendaliikan likuiditas dan profitabilitas
b. Pengendalian likuiditas terdiri atas tiga unsur, yaitu peramalan aliran kas, mencari sumber dana dan penggunaan dana
c. Didalam pelaksanaan kegiatannya, perusahaan memperoleh dana dari dalam dan luar perusahaan.
d. Manajer keuangan, dalam mengendalikan profitabilitas, melakukan pengawasan atas biaya, menetapkan harga, meramalkan laba pada masa mendatang dan mengukur biaya modal kerja.
Manajemen kas berusaha memaksimalkan pemanfaatan kas tanpa mengabaikan saldo kas. Dengan kata lain jumlah kas yang ada dalam perusahaan harus maksimal, tetapi juga memaksimumkan bunga yang bisa diperoleh dari menginvestasikan kas tersebut dalam surat - surat berharga dan juga seperti pada deposit jangka pendek.
Dengan demikian keputusan untuk mempertahankan sejumlah kas dan surat berharga memerlukan analisis yang terinci, agar ditemukan saldo yang optimal kegiatan normal perusahaan bisa terganggu karena tidak cukup jumlah kas dan surat berharga. Saldo minimum yang kurang besar bisa mengurangi kemampuan perusahaan untuk membayar kebutuhan – kebutuhan darurat atau untuk menutup peluang bisnis yang menguntungkan. Apabila jumlah kas yang ditahan kurang atau berlebihan hal ini tetap berarti bahwa manajemen keuangan di bidang ini tidak dilakukan dengan cara optimal. Jadi beberpa fungsi yang penting terlibat dalam manajemen arus kas yang efektif adalah :
1. Desain dan manajemen yang efektif atau arus kas yang masuk dan
Arus kas keluar
2. Kas seharusnya dipertahankan dalam jumlah yang mendekati titik
optimal
3. Kas dan surat berharga harus ditempatkan dalam lembaga yang
tepat dan dalam bentuk surat berharga yang tepat juga.
sumber:ilmu



Baca Artikel Terkait: