-->

Minggu, 03 Maret 2019



Saat hamil, kebanyakan ibu mengalami kenaikan berat badan yang cukup drastis bahkan bisa melebihi 20 kilogram. Untuk menurunkannya kembali, tentu tidak mudah dan dibutuhkan waktu yang cukup lama. Apalagi, setelah melahirkan dan memasuki masa menyusui, ibu hamil biasanya tidak diperbolehkan untuk berdiet. Benarkah demikian? Apakah diet untuk ibu menyusui memberikan efek yang buruk?

Diet pada dasarnya adalah pengaturan pola makan, jadi sah-sah saja dilakukan oleh ibu yang sedang menyusui. Namun ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan seperti berikut ini:

Tetap konsumsi makanan sesuai kebutuhan kalori
Seorang ibu yang menyusui biasanya memiliki kebutuhan kalori antara 1500 sampai dengan 1800 per harinya. Jika mengonsumsi kalori kurang dari jumlah tersebut, ada kemungkinan produkasi ASI akan terganggu. Diet pada ibu menyusui harusnya lebih difokuskan pada pemilihan makanan bernutrisi dan menghindari makanan dengan nol nutrisi. Jadi sebaiknya Anda memperbanyak asupan sayur, daging, dan buah-buahan dibanding menyantap mie instan, donat, atau keripik kentang yang tinggi kalori namun nol nutrisi.

Hindari mengurangi porsi makan secara drastis
Anda mungkin berpikir kalau semakin banyak porsi makan yang dikurangi, maka makin cepat juga penurunan berat badan. Hal tersebut mungkin bisa berlaku untuk orang yang tidak sedang  menyusui. Namun ketika Anda mengurangi porsi makan secara drastis, tubuh akan kelaparan dan memberikan sinyal kepada otak untuk mengurangi produksi ASI. Hal ini jelas akan merugikan Anda karena tidak bisa memberikan nutrisi yang mencukupi untuk buah hati tersayang. Sebaiknya kurangi porsi makan secara bertahap sampai menemukan porsi yang memang sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Makan lebih sering
Lho, sedang diet mengapa malah harus sering makan? Mungkin hal ini yang ada di benak Anda. Tapi pada dasarnya, makan beberapa kali sehari dengan porsi terkontrol jauh lebih baik dibanding hanya makan sekali sehari tapi yang dikonsumsi sangat tidak sehat. Contoh mudahnya, Anda bisa makan 5 kali sehari, sarapan menggunakan oatmeal, snack tengah hari dengan buah segar, makan siang nasi dan sayuran, snack sore kacang-kacangan, dan makan malam buah serta telur rebus. Menu ini jauh lebih baik dibanding Anda hanya makan sekali sehari dengan 2 bungkus mie instan yang ditambah nasi dan ayam goreng.

Langsung diet setelah melahirkan sangat tidak disarankan
Masa kehamilan dan proses melahirkan sudah menyita banyak sekali tenaga dan kesehatan tubuh Anda. meski tampak baik-baik saja dari luar, tapi di dalam tubuh terjadi banyak hal yang menyakitkan dan membutuhkan perbaikan. Jadi satu atau dua bulan setelah melahirkan, sebaiknya Anda fokus pada pemulihan dan mengonsumsi banyak makanan bernutrisi. Jika tubuh sudah benar-bena rpulih, barulah Anda bisa mencoba berdiet. Pastikan juga diet yang Anda lakukan sudah mendapatkan izin dari dokter.

Pastikan rajin menyusui bayi
Tahukah Anda, saat menyusui ada banyak sekali kalori yang terbakar dalam tubuh. Itulah mengapa ibu yang menyusui lebih sering akan lebih mudah kehilangan berat badan dibanding mereka yang tidak menyusui langsung. Maka dari itu, pastikan Anda selalu menyusui buah hati sesering mungkin supaya produksi ASI makin meningkat dan berat badan juga cepat turun. Konsumsi air putih sebanyak mungkin juga membantu menyediakan energi yang habis ketika menyusui.

Pilih cara memasak yang sehat
Ya, dibandingkan dengan membatasi asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh, lebih baik Anda mengubah cara memasak. Sebab cara masak ternyata berpengaruh cukup besar terhadap kalori yang masuk ke tubuh Anda. Misalnya saja, ayam goreng tepung memiliki kalori yang jauh lebih banyak dibanding ayam panggang karena ada tepung dan minyak yang ikut masuk ke dalam tubuh. Kemudian tumisan sayur juga memiliki kalori lebih tinggi dibanding sayur kukus yang sama sekali tak dimasak dengan minyak. Kalau Anda terbiasa minum jus penuh gula, gantilah dengan buah segar yang lebih menyehatkan dan mengenyangkan.

Jangan lupa berolahraga
Diet Anda tidak akan memberikan hasil maksimal jika tidak diikuti dengan olahraga rutin. Untuk jenis olahraga yang tepat, senam atau jalan kaki merupakan pilihan terbaik. Tapi pastikan melakukan olahraga ini ketika tubuh sudah benar-benar pulih dan Anda tak lagi merasakan sakit. Untuk ibu yang melahirkan melalui operasi caesar, harus lebih berhati-hati memilih olahraga yang sesuai supaya tidak membahayakan bekas operasi. Ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mencari jenis olahraga terbaik.

Beristirahat dengan cukup
Tidur ternyata juga ikut  mempengaruhi kenaikan berat badan. Semakin sedikit Anda beristirahat, maka tubuh akan selalu merasa lelah dan membutuhkan asupan makanan. Maka dari itu, beristirahatlah dengan cukup. Saat si kecil tidur, ikutlah tidur meski hari masih pagi. Sebab ibu yang baru melahirkan membutuhkan waktu istirahat yang banyak supaya pemulihan bisa berjalan lebih cepat. Abaikan mitos yang menyebutkan setelah melahirkan tidak boleh tidur siang. Sebab dokter bahkan juga menganjurkan Anda untuk banyak beristirahat dengan pemulihan dan terkumpulnya energi untuk menyusui.

Sudah siap untuk kembali ke bentuk tubuh sebelum hamil? Jangan lupa juga untuk selalu menjaga pikiran dan menghindari stres. Wajar kok, kalau tubuh Anda masih belum selangsing sebelumnya. Yang terpenting Anda sudah berusaha untuk mengatur pola makan sehingga tubuh tak makin membengkak. Jangan lupa juga, ada buah hati yang membutuhkan ASI sehingga diet sebaiknya tidak dilakukan terlalu ketat.




Baca Artikel Terkait: