-->

Rabu, 15 November 2023

 MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“ETIKA,MORAL,DAN AKHLAK”



Disusun Oleh : Kelompok 6


Nama : 1. Fadila Hamda Tambunan 

      2. Khoirul Rintonga

      3. Lanmaida Hasibuan

      4. Yayang Anugrah Pratama Nasution

 Kelas : I B

 Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

 Dosen Pengampu : Afdhal Ilahi,S.Pd.I.,M.Pd


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA

INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN (IPTS)

PADANG SIDEMPUAN 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Etika,Moral,dan Akhlak ” guna memenuhi tugas mata kuliah pendidikan agama. 

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami haturkan untuk junjungan nabi agung kami, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kami semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah Agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Tak lupa juga kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. 

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua.


Padang Sidempuan,20 Oktober 2023 

Penyusun,


KELOMPOK 6

                 







i


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR I

DAFTAR ISI II

BAB I PENDAHULUAN III

Latar Belakang 1

Rumusan Masalah 1

Tujuan Penulisan.................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN 2

Konsep Etika,Moral,dan Akhlak 1

Hubungan Tasawuf dengan Akhlak 3

Indikator Manusia Berakhlak 4

Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan ....................................... 5

Mcam-macam akhlak dalam kehidupan………………………………. 5

BAB III PENUTUP IV

Kesimpulan 7

Saran 7

DAFTAR PUSTAKA V









II



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Sejarah Agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ingin dicapai dengan menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik.Kepercayaan yang hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan Allah SWT, ibadah yang dilakukan hanya sebagai formalitas belaka, muamalah yang hanya merupakan peraturan yang tertuang dalam kitab saja, semua itu bukanlah merupakan jaminan untuk tercapainya kebahagiaan tersebut.

Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang menetukan corak hidup manusia.Akhlak, atau moral, atau susila adalah pola tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan.Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.

Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia melihat atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk.Disitulah membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan, meskipun dia bisa melakukan.Itulah hal yang khusus manusiawi.Dalam dunia hewan tidak ada hal yang baik dan buruk atau patut tidak patut, karena hanya manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya manusialah yang sebagai subjek menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu, sebelum, selama dan sesudah pekerjaan itu dilakukan.Sehingga sebagai subjek yang mengalami perbuatannya dia bisa dimintai pertanggung jawaban atas perbuatannya itu.

Rumusan Masalah 

Konsep Etika, Moral, dan Akhlak 

Hubungan Tasawuf dengan Akhlak 

Indikator manusia berakhlak

Akhlak dan aktualisanya dalam kehidupan 


C. Tujuan Penulisan 

      1. Untuk mengetahui pengertian juga perbedaan etika, moral, dan akhlak 

      2. Mengetahui hubungan tasawuf dengan akhlak

      3. Mengetahui indikator manusia berakhlak

      4. Mengetahui akhlak dan aktualisasinya dalam kehidupan 




III


BAB II

PEMBAHASAN

Konsep Etika, Moral, dan Akhlak 

•Etika

Etika atau adab adalah etika dan moral yang dianjurkan di dalam ajaran Islam yang merupakan ilmu yang mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku buruk sesuai dengan ajaran Islam tidak bertentangan dengan ajaran Al Qur'an juga hadist yang tercantum di dalam Al-Quran dan Sunnah, dengan mengikuti contoh dari teladan Nabi Muhammad yang di dalam akidah Islamiyah dinyatakan sebagai manusia yang paling sempurna akhlaknya.Menurut para ulama etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat.

Sebagai cabang pemikiran filsafat, etika bisa dibedakan manjadi dua:

1). Obyektivisme

 Berpandangan bahwa nilai kebaikan suatu tindakan bersifat obyektif,terletak pada substansi tindakan itu sendiri. Faham ini melahirkan apa yang disebut faham rasionalisme dalam etika. Suatu tindakan disebut baik,kata faham ini, bukan karena kita senang melakukannya, atau karena sejalan dengan kehendak masyarakat, melainkan semata keputusan rasionalisme universal yang mendesak kita berbuat begitu.

2). Subyektivisme

Berpandangan bahwa suatu tindakan disebut baik manakala sejalan dengan kehendak atau pertimbangan subyek tertentu.Subyek disini bisa saja berupa subyektifisme kolektif, yaitu masyarakat,atau bisa saja subyek tuhan.

Macam macam etika

1) Etika deskriptif adalah etika yang berbicara mengenai suatu fakta yaitu tentang nilai dan pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan masyarakat.

2) Etika Normatif adalah etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku. Mengenai norma norma yang menuntun tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari hari Allah berfirman dalam (QS.Al Azhab 21)


لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا


Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut allah





1

•Moral

Kata moral berasal dari bahasa latin “mores” yaitu Jamak yang artinya adat kebiasaan.Dalam kamus bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah penentu baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar,salah,baik atau buruk.

Jika pengertian etika dan moral tersebut dihubungkan satu dengan lainnya, kitadapat mengetakan bahwa antara etika dan moral memiki objek yang sama,yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia selanjutnya ditentukanposisinya apakah baik atau buruk.Namun demikian dalam beberapa hal antara etika dan moral memiliki perbedaan.Pertama, kalau dalam pembicaraan etika,untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk menggunakan tolak ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan moral tolak ukurnya yangdigunakan adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung di masyarakat.Dengan demikian etika lebih bersifat pemikiran filosofis dan berada dalam konsep-konsep, sedangkan etika berada dalam dataran realitas dan muncul dalam tingkah yang berkembang di masyarakat.Allah SWT berfirman dalam (Qs.Al-Maidah 27-31).

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْن َ۞

“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.”

Perbedaan Etika dan Moral

Etika dan moral sama artinya tetapi dalam pemakaian sehari-hari ada sedikit perbedaan. Moral atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai,sedangkan etika dipakai untuk pengkajian system nilai yang ada.Dalam kesadaran moral mencakup tiga hal yaitu:

a.Perasaan wajib atau keharusan untuk melakukan tindakan yang bermoral.

b.Kesadaran moral juga dapat berwujud rasional dan objektif.

c.Kesadaran moral dapat pula muncul dalam bentuk kebebasan

•Akhlak 

Akhlak berasal dari bahasa Arab ,yaitu isim mashdar (bentuk infinitive) dari kata kata Al-akhlaqa ,yukkliqu,ikhlaqan, sesuai timbangan (wazan) Tsulasi Majid Af'ala,Yuf'ilu If'alan yang berarti Al-Sajiyah (perangai), At-Thobi'ah (kelakuan, tabiat, watak dasar),Al-Adat (kebiasaan,kelaziman),Al-Marua'ah (peradaban yang baik) dan Al-Din (agama).

Namun akar kata akhlak dari akhlaqa sebagaimana tersebut di atas tampaknya kurang pas , sebab isi masdar dari kata akhlaqa bukan akhlak tetapi ikhlas. Berkenaan dengan ini, maka timbul pendapat yang mengatakan bahwa secara bahasa, akhlak merupakan isim jamid atau isim ghair mustaq, yaitu isim yang tidak memiliki akar kata, melainkan kata tersebut memang sudah demikian adanya.

Untuk menjelaskan pengertian akhlak dari segi istilah, kita dapat merujuk kepada berbagai pendapat para akar di bidang ini. Ibnu miskawaih (w.421 H/1030 M) yang selanjutnya dikenal sebagai pakar bidang akhlak terkemuka dan terdahulu 

2

misalnya secara singkat mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

Sementara itu, imam Al Ghazali ( 1015-1111 M) yang selanjutnya dikenal sebagai hujjatul Islam (pembela Islam),karena kepiawaiannya dalam membela Islam dari berbagai paham yang dianggap menyesatkan, dengan agak lebih luas dari Ibnu miskawaih, mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gambling dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.Allah berfirman dalam surah (Al-Hujurat 11-13)

۞ وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ ابْنَيْ اٰدَمَ بِالْحَقِّۘ اِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ اَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْاٰخَرِۗ قَالَ لَاَقْتُلَنَّكَ ۗ قَالَ اِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّٰهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ

“ Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, “Sungguh, aku pasti membunuhmu!” Dia (Habil) berkata, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa.”

Hubungan Tasawuf dengan Akhlak 

Akhlak baik dan akhlak buruk atau akhlak tasawuf setiap perbuatan manusia itu ada yang baik dan ada yang tidak baik atau buruk.Baik dan buruk merupakan dua istilah yang banyak digunakan untuk menentukan suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Pernyataan tersebut dapat dijadikan indikator untuk menilai perbuatan itu baik atau buruk sehingga dapat dilatar belakangi sesuatu yang mutlak dan relatif. 

Ilmu tasawuf pada umumnya dibagi menjadi tiga para ahli Ilmu Tasawuf pada umumnya membagi tasawuf kepada tiga bagian.Yaitu; Tasawuf Falsafi, Tasawuf Akhlaki, dan Tasawuf Amali. Ketiga macam tasawuf ini tujuannya sama, yaitu mendekatkan diri kepada Allah dengan cara membersihkan diri dari perbuatan yang tercela dan menghias diri dari perbuatan yang terpuji. Dengan demikian, dalam proses pencapaian tujuan bertasawuf seseorang harus terlebih dahulu berakhlak mulia. Ketiga tasawuf ini berbeda-beda dalam hal pendekatan yang digunakan. Namun perlu dipahami bahwa pembagian tasawuf ini hanya dalam bentuk kajian akademik, karna dari ketiga bentuk tasawuf ini tidak dapat dipisahkan sebab praktik dari ketiga tasawuf ini saling berkaitan.

a. Tasawuf Falsafi

Adalah tasawuf yang ajarannya memadukan antara visi dan mistis dan rasional sebagai penggagasannya. Pada tasawuf falsafi pendekatan yang digunakannya adalah pendekatan rasio atau akal pikiran, karna dalam tasawuf ini menggunakan bahan-bahan kajian atau pemikiran yang terdapat dikalangan filosof. Seperti filsafat tentang tuhan, manusia, hubungan manusia dengan tuhan dan lain

sebagainya. Tasawuf falsafi ini mulai muncul dengan jelas dalam Islam sejak abad VI Hijriyah, meskipun para tokohnya baru dikenal dan berkembang, terutama dikalangan para sufi yang juga seorang filosof.

b. Tasawuf Akhlaki

Adalah tasawuf yang membahas tentang kesempurnaan dan kesucian jiwa yang diformulasikan pada pengaturan sikap dan mental dan pendisiplinan tingkah laku yang ketat guna mencapai kebahagiaan yang optimum. Pada tasawuf akhlaki pendekatan yang digunakan adalah pendekatan akhlak yang tahapannya terdiri dari takhalli (mengosongkan diri dari perbuatan buruk), tahalli (menghiasinya dengan akhlak terpuji), tajalli (terbukanya dinding penghalang hijab).




3

c. Tasawuf Amali

Suatu ajaran dalam tasawuf yang lebih menekankan amalan-amalan rohaniah dibandingkan teori. Yang mana dalam tasawuf ini bertujuan yang sama yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menghapuskan segala sifat tercela serta menghadap sepenuhnya kepada Allah SWT dengan berbagai amaliah atau riyadhoh yang dilakukan.Seperti memperbanyak wirid, yang selanjutnya mengambil bentuk tarekat.

Dengan mengamalkan tasawuf baik yng bersifat falsafi, akhlaki, maupun falsafi.Sebenarnya, tiga macam tasawuf tadi punya tujuan yang sama, yaitu sama-sama mendekatkan diri kepada Allah engan cara membersihkan diri dari perbuatan tercela dan menghiasi diri dengan perbatan yang terpuji atau akhlak Al mahmudah. Karena itu untuk menuju wilayah tasawuf, seseorang harus mempunyai akhlak yang mulia berdasarkan kesadarannya sendiri. Bertasawuf pada hakekatnya adalah melakukan serangkaian ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT ibadah itu sendiri sangat berkaitan erat dengan akhlak. Menurut Harun Nasution, mempelajari tasawuf sangat erat kaitannya dengan Alquran dan Al Sunnah yang mementingkan akhlak. Cara beribadah kaum sufi biasanya berimplikasi kepada pembinaan akhlak yang mulia, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Di kalangan budi pekerti Allah, atau juga istilah al ittishaf bi si fatillah, yaitu mensifati diri dengan sifat-sifat yang dimiliki Allah.

Jadi akhlak merupakan bagian dari tasawuf alhlaqi, yang merupakan salah satu ajaran dari tasawuf, dan yang terpenting dari ajaran tasawuf akhlaqi adalah mengisi kalbu (hati) dengan sifat khauf yaitu merasakan khawatir terhadap siksaan Allah. Kemudian, dilihat dari amalan serta jenis ilmu yang dipelajari dalam tasawuf Amali, ada dua macam hal yang disebut ilmu lahir dan ilmu batin yang terdiri dari empat kelompok, yaitu syariat, tharikat,hakikat,dan ma'rifa.

Persoalan"akhlak"di dalam Islam banyak dibicarakan dan dimuat pada Alquran dan hadis. Sumber tersebut merupakan batasan-batasan dalam tindakan informasi kepada umat, apa yang semestinya harus diperbuat dan bagaimana harus bertindak sehingga dengan mudah dapat diketahui, apakah perbuatan itu terpuji atau tercela. 

Benar atau salah. Kita telah mengetahui bahwa akhlak Islam adalah merupakan sistem moral atau akhlak yang berdasarkan Islam, yakni bertitik tolak dari akidah yang diwahyukan Allah pada nabi /rasulnya yang kemudian agar disampaikan kepada umatnya. Akhlak Islam, karena merupakan sistem akhlak yang berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan, maka tentunya sesuai pula dengan dasar daripada agama itu sendiri. Dengan demikian, dasar atau sumber pokok daripada akhlak Islam adalah Alquran dan Al hadits yang merupakan sumber utama dari agama Islam itu sendiri. Allah SWT berfirman dalam (QS. Al-Baqarah Ayat 115).

وَلِلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَاَيْنَمَا تُوَلُّوْا فَثَمَّ وَجْهُ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

“Dan milik Allah timur dan barat. Kemanapun kamu menghadap di sanalah wajah Allah. Sungguh, Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.”


C.Indikator manusia berakhlak

Indikator manusia berakhlak (husn Al akhlak) kata Al Ghazali, adalah tertanamnya iman dalam hati dan teraplikasikannya taqwa dalam perilaku. Sebaliknya, manusia yang tidak berakhlak (su'al- khulug) adalah manusia yang ada nifag (kemunafikan) di dalam hatinya. Nifaq adalah sikap mendua terhadap Allah. Tidak ada kesesuaian antara hati dan perbuatan. Akan perintah Allah dan tidak mengikuti keinginan hawa nafsu dapat menyilaukan hati. Sebaliknya, melakukan dosa dan maksiat dapat menghitamkan hati Barang siapa yang melakukan dosa kemudian menghapusnya dengan kebaikan tidak akan gelap hatinya, hanya saja cahaya itu berkurang.

4

Dengan mengutip beberapa ayat dan hadis, selanjutnya Al Ghazali mengemukakan tanda-tanda manusia beriman:

Manusia beriman adalah manusia yang khusyuk dalam salatnya.

Berpaling dari hal-hal yang tidak berguna atau tidak ada faedahnya.

Selalu kembali kepada Allah.

Mengabdi hanya kepada Allah.

Selalu memuji dan mengagungkan Allah.

Bergetar hatinya jika nama Allah disebut.

Tidak menyukai orang yang lain baik dengan sikap maupun perbuatannya.

 Tidak banyak bicara dan bersikap tenang dalam menghadapi segala persoalan, dan lain-lain

Ahli tasawuf menggunakan bahwa indikator manusia berakhlak, antara lain adalah memiliki budaya malu dan interaksi dengan sesamanya, tidak menyakiti orang lain, banyak kebaikannya, benar dan jujur dalam ucapannya, tidak banyak bicara tapi banyak berbua, penyabar, tenang hatinya selalu bersama Allah, bijaksana, hati-hati dalam bertindak, disenangi teman dan lawan, tidak pendendam tidak suka mengadu domba, sedikit makan dan tidur, tidak pelit dan hasad, cinta karena Allah dan benci Karena Allah. Kalau akhlak dipahami sebagai pandangan hidup, manusia berakhlak adalah manusia yang menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam hubungan dengan Allah, sesama makhluk dan alam semesta.

D. Akhlak dan aktualisasinya dalam kehidupan sehari-hari

Adalah segala sesuatu yang ada di langit dan di dunia beserta isinya. Allah melalui Alquran mewajibkan kepada manusia untuk mengenal alam semesta beserta isinya manusia sebagai khalifah diberi kemampuan oleh Allah untuk mengelola bumi dan mengelola alam semesta ini. Manusia diturunkan ke bumi untuk membawa rahmat dan cinta kasih kepada alam seisinya. Oleh karena itu,, manusia mempunyai tugas dan kewajiban terhadap alam sekitarnya yakni memakmurkan mengelola dan melestarikan alam, sebagaimana firmannya pada (QS.Al-Hud 61)`

وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًا ۘ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ ۗهُوَ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيْهَا فَاسْتَغْفِرُوْهُ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ ۗاِنَّ رَبِّيْ قَرِيْبٌ مُّجِيْبٌ

“dan kepada kaum samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa hamba-Nya).”

E.MACAM-MACAM AKHLAK DALAM KEHIDUPAN

       A.Akhlak kepada allah

Akhlak kepada Allah adalah kita melaksanakan semua perintahnya dan menjauhi larangannya seperti yang terdapat di dalam Al Quran dan sunnah.Contohnya adalah

 1.Mengerjakan sholat,

2.Membayar zakat,

3.Sabar dalam menghadapi ujian dari ALLAH SWT.



5


B.Akhlak kepada orang tua

Akhlak kepada Orang Tua adalah Menghormati dan menyayangi mereka berdua dengan sopan santun dan berbakti kepada keduanya dalam keadaan hidup dan dalam keadaan sudah meninggal dunia.Contohnya yakni,

1.Patuhi perintah orang tua,

2.Sayangi mereka,dan 

3.Buat mereka bangga dengan perbuatan-perbuatan baik kita.

C.Akhlak kepada diri sendiri

Akhlak terhadap diri sendiri adalah siksa seseorang terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau rohani . Kita harus adil dalam memperlakukan diri kita , dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa.Contohnya,

Selalu bersyukur dengan nikmat yang allah berikan,

Qona’ah,

rendah diri,

tawakkal dll.

D.Akhlak kepada sesama

Akhlak kepada sesama manusia, seperti bagaimana berhubungan dengan tetangga, masyarakat, maupun dengan sahabat. Adapun akhlak kepada sesama contohnya seperti

1. Memuliahkan tamu, tetangga, bersikap rendah hati, menghormati orang lain dan berprasangka baik kepada sesama.

 E.Akhlak kepada alam

Akhlak manusia bukan semata-mata untuk alam, tetapi jauh dari itu untuk memelihara, melestarikan dan memakmurkan alam ini. Dengan memenuhi kebutuhannya sebagai kemakmuran kesejahteraan, dan keharmonisan hidup dapat terjaga. Berakhlak dengan alam sekitar dapat kita lakukan dengan cara melestarikan alam sekitar sebagai berikut: 

1. Melarang penebangan pohon-pohon secara liar

2. Melarang perburuan binatang secara liar

3. Melakukan reboisasi

4. Membuat cagar alam dan suaka margasatwa

5. Mengendalikan erosi

6.Menetapkan tata guna lahan yang lebih sesuai

7. Memberikan pengertian yang baik tentang lingkungan kepada seluruh lapisan masyarakat

8. Memberikan sanksi-sanksi tertentu bagi pelanggar pelanggarnya

Kerusakan alam dan ekosistem di lautan dan di daratan terjadi akibat manusia tidak sadar, sombong egois, rakus dan angkuh hal itu merupakan bentuk akhlak yang buruk dan sangat tidak terpuji. Musibah yang menimpa manusia pada hakikatnya adalah natijah (peringatan) dari perbuatannya sendiri. Tanggung jawab manusia terhadap alam berupa: 

6

1. Kembali sadar dan tidak mengulangi perbuatannya yang merugikan lingkungan itu

2. Memperbaiki lingkungan yang telah dirusaknya sehingga dapat berfungsi kembali sesuai tujuan penciptanya, dan

3. Membayar ganti rugi, seseorang yang merusak lingkungan harus diberi sanksi, baik sanksi negara maupun sanksi agama

Dengan demikian manusia bukan saja dituntut agar tidak alpa dan tidak angkuh terhadap sumber daya yang dimilikinya, melainkan juga dituntut untuk memperhatikan apa yang sebenarnya dikehendaki oleh Allah menyangkut apa yang berada di sekitar manusia. Firman Allah pada (QS.Al-Ahqaf 46 : 3)

مَا خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّ وَاَجَلٍ مُّسَمًّىۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا عَمَّآ اُنْذِرُوْا مُعْرِضُوْنَ۞

Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya" melainkan,dengan (tujuan) yang benar dan" ".dalam waktu yang ditentukan. Namun orang-orang yang kafir, berpaling dari peringatan yang diberikan kepada mereka



































7


BAB III

PENUTUP


Kesimpulan

Etika atau adab adalah etika dan moral yang dianjurkan di dalam ajaran Islam yang merupakan ilmu yang mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku buruk sesuai dengan ajaran Islam tidak bertentangan dengan ajaran Al Qur'an juga hadist yang tercantum di dalam Al-Quran dan Sunnah, dengan mengikuti contoh dari teladan Nabi Muhammad yang di dalam akidah Islamiyah dinyatakan sebagai manusia yang paling sempurna akhlaknya.

Kata moral berasal dari bahasa latin “mores” yaitu Jamak yang artinya adat kebiasaan.

Dalam kamus bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah penentu baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar,salah,baik atau buruk.

 Akhlak berasal dari bahasa Arab ,yaitu isim mashdar (bentuk infinitive) dari kata kata Al-akhlaqa ,yukkliqu,ikhlaqan, sesuai timbangan (wazan) Tsulasi Majid Af'ala,Yuf'ilu If'alan yang berarti Al-Sajiyah (perangai), At-Thobi'ah (kelakuan, tabiat, watak dasar),Al-Adat (kebiasaan,kelaziman),Al-Marua'ah (peradaban yang baik) dan Al-Din (agama).


Saran 

Dalam pembahasan makalah ini penulis berharap semoga apa yang kita pelajari saat ini dapat berguna bagi kita dan bisa juga kita hadiahkan pada generasi kita selanjutnya.Makalah ini belumlah sempurna tanpa kritik dan saran yang membangun dari prmbaca .Oleh karena itu,harapan dari penulis adalah kritikan yang dapat membantu penulis memperbaiki penulisan makalah ini agar lebih baik.










IV

DAFTAR PUSTAKA


Manshoer.2023.”EtikaMoraldanAkhlakIslam”.id.m.wikipedia.org

https://www.academia.edu/33554560/Makalah Etika Moral dan Akhlak diajukan

 untuk memenuhi tugas Pendidikan agama islam

Rokayah.2015.”Penerapan Etika dan Akhlak dalam Kehidupan Sehari-hari.”Pendidikan dan

 Pembelajaran dasar.2(1):15

Al-Jazairi,Syekh Abu Bakar.2003.”Mengenal Etika dan Akhlak Islam”.Lentera:Jakarta

Nata,Abuddin.2003.Akhlak Tasawuf.Pt.Raja Grafindo Persada:Jakarta

Wahyudin,Achmad,M.Ilyas,M.Saifulloh dan Z.Muhibbin.2009.Pendidikan Agama Islam 

 Untuk Perguruan Tinggi.Grasindo

https://www.liputan6.com.Al-Quran digital

https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-sunan-gunung-djati/ilmu-akhlak/makalah-kelompok 

https://yusrilsamalanga.blogspot.com/2016/08/pengertian-akhlak-kepada-orang-tua.html
















V




Baca Artikel Terkait: