-->

Selasa, 15 Desember 2015


Peringatan kedua hari besar itu tahun ini sungguh unik. Tanggal peringatan kedua hari besar ini sangat jarang dilakukan secara berdekatan, seperti tahun ini.

 Peringatan Maulid Nabi tahun ini bertepatan dengan malam Natal yang dirayakan oleh umat Nasrani. Oleh karena itu, diperlukan toleransi untuk menjaga perdamaian saat perayaan kedua hari besar itu.

“Kita semua harus menghindari terjadinya intoleransi umat beragama,” kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siradj di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin 14 Desember 2015.

Maulid merupakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad yang dilakukan oleh umat muslim setiap tanggal 12 Rabiul Awwal dalam penanggalan Islam. Sementara, Natal merupakan perayaan yang dilakukan umat Nasrani untuk memeringati kelahiran Isa Almasih setiap 25 Desember.

Tanggal peringatan kedua hari besar ini sangat jarang dilakukan secara berdekatan, seperti tahun ini. Menurut Said Aqil, masing-masing pemeluk agama harus menunjukkan sikap toleran pada momen unik ini. Pemeluk agama di Indonesia damai.

“Baik pemeluk muslim dan pemeluk Kristen harus dapat melaksanakan perayaan dengan toleran. Tunjukkan toleransi beragama di Indonesia lebih baik ketimbang negara-negara lain,” imbau Aqil.

Putra KH Aqiel Siroj Muassis –pemilik Pondok Pesantren Kempek, Cirebon– ini menambahkan, umat agama yang minoritas harus mendapatkan kesempatan beribadah yang sama seperti yang diberikan untuk kelompok mayoritas. Dia mengimbau agar kelompok mayoritas dapat menghormati dan membantu yang minoritas.

“Seminoritas apapun harus dapat kita hormati. Jadi kalau ada umat Muslim yang membantu pengamanan Natal, misalnya, ya nggak apa-apa. Itu demi kemanusiaan,” tegas Aqil.




Baca Artikel Terkait: