-->

Sabtu, 30 Januari 2016

Foto: thinkstock

San Fransisco - Demi melek dan bersemangat seharian, sebagian orang memilih kopi sebagai minuman andalan. Tetapi ada juga yang khawatir karena kopi dianggap bisa memicu jantung menjadi deg-degan. 

Wajar bila mereka ketakutan terhadap efek kopi. Sebab jantung berdebar atau dalam bahasa medisnya disebut sebagai heart palpitation telah lama diketahui dapat memicu gangguan kronis pada organ jantung, termasuk stroke bahkan kematian akibat serangan jantung.
 
Kendati demikian, anggapan itu ditampik peneliti dari University of California. Menurutnya, minum kopi tiap pagi tidak mengakibatkan jantung berdebar. 

Hal ini dibuktikan peneliti dengan mengamati konsumsi kopi, teh dan cokelat pada 1.388 responden yang dipilih secara acak. 61 persen di antaranya mengaku mengonsumsi lebih dari satu jenis produk berkafein dalam sehari. 

Kemudian peneliti menghitung PAC dan PVC dari masing-masing responden. Apa itu? PACs atau premature atrial contractions merupakan salah satu jenis aritmia atau gangguan irama jantung, di mana detak jantung menjadi terlalu cepat, terlalu lambat ataupun tidak beraturan. Sedangkan PVCs (premature ventricular contractions) adalah kondisi di mana jantung kerap berdebar-debar lebih dari biasanya.

Ternyata berapapun kadar kopi, teh, dan cokelat yang diminum, peneliti tidak menemukan adanya keterkaitan antara konsumsi produk berkafein dengan kedua kondisi tadi, bahkan meski frekuensinya sering.

"Mungkin setelah ini perlu ada perubahan panduan tentang konsumsi produk berkafein yang sebenarnya bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular," simpul peneliti, Dr Gregory Marcus, seperti dilaporkan dalam Journal of the American Heart Association.

Dalam berbagai studi, kopi justru kerap dikaitkan dengan penurunan risiko sejumlah penyakit kronis seperti jantung, stroke dan kanker, bahkan memperpanjang umur. Lain halnya dengan minuman berenergi yang memang dapat memicu kerusakan pada jantung.

Marcus hanya mengingatkan, potensi gangguan jantung yang memburuk sebenarnya hanya berlaku bagi mereka yang punya riwayat gangguan jantung saja. Oleh karena itu, mereka disarankan untuk menghindari hal-hal yang dapat memperburuk kondisinya, misalnya dengan membatasi minum kopi, alkohol dan juga nikotin.(detik)




Baca Artikel Terkait: