-->

Jumat, 08 Januari 2016


Pertemuan Antar Bintang Akan Sebabkan Ledakan Pada Tahun 2018




Astronom Manchester memprediksi ledakan dari pertemuan dekat antara sisa-sisa bintang seukuran kota dengan salah satu bintang paling terang di galaksi Bima Sakti.

Objek kecil tersebut adalah Pulsar, awalnya ditemukan oleh teleskop luar angkasa NASA Fermi Gamma-ray
Tim di The University of Manchester Jodrell Bank Centre for Astrophysics telah melacak pergerakan pulsar ini dengan teleskop radio Lovell dan telah menemukan bahwa pulsar ini bepergian dalam 'orbit ekstrim' di sekitar bintang pendamping nya.
Mereka mengatakan bahwa pada awal 2018 pulsar ini akan terjun melewati sebuah cakram gas dan debu yang mengorbit pendampingnya, menghasilkan serangkaian ledakan spektakuler.

Mereka berharap mengatur kampanye global untuk menonton acara yang bisa mengungkapkan informasi penting tentang pembentukan bintang ini. Mereka juga telah menghasilkan sebuah animasi yang luar biasa tentang seperti apa mungkin fenomena ini nantinya terlihat. 

Pulsar ini dikenal sebagai PSR J2032 + 4127, adalah bintang neutron yang sangat bermagnet dengan berat hampir dua kali lipat dari berat Matahari. Ia berputar 7 kali per detik, tetapi memiliki diameter hanya sekitar 20 kilometer. 

Setelah penemuannya oleh Fermi pada tahun 2009, waktu presisi kedipan radio menunjukkan bahwa pulsar ini ditarik dengan cepat oleh tarikan gravitasi dari bintang muda besar yang dikenal sebagai MT91 213. Pengamatan menunjukkan bahwa pulsar ini akan melintas sangat dekat dengan bintang tersebut dalam waktu kurang dari 3 tahun.

MT91 213, jenis bintang dikenal sebagai bintang tipe-B, memiliki massa lima belas kali massa Matahari dan bersinar 10.000 kali lebih terang. bintang tipe-B ditandai dengan arus yang kuat, disebut angin bintang dan cakram material besar yang melingkarinya. 


Saat pulsar mempercepat di sekitar pendampingnya, para astronom dapat menggunakannya untuk mengukur gravitasi, medan magnet, kepadatan angin yang mengalir dari bintang serta strukturnya.






Prof Andrew Lyne mengatakan: "Ini adalah sistem biner-periode terpanjang yang diketahui mengandung pulsar radio dan memberikan kesempatan yang baik untuk mempelajari bintang-bintang besar; nenek moyang penting bagi supernova dan sumber dari banyak elemen berat di galaksi. "

Ada setengah lusin sistem lainnya seperti ini dengan bintang pendamping yang membakar hidrogen, tetapi tidak ada yang seekstrem massa, periode orbit atau dekat dengan bumi seperti PSR J2032 + 4127.(astroborneo)



Baca Artikel Terkait: