-->

Selasa, 03 April 2018

Materi Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia
Kesalahan pemakaian EYD

• (1) kesalahan dalam pemakaian huruf, (2) kesalahan penulisan dan penempatan kata, (3) kesalahan penggunaan singkatan dan akronim, (4) kesalahan penulisan angka dan lambang bilangan, (5) kesalahan penulisan unsur serapan, dan (6) kesalahan penggunaan fungtuasi (tanda baca). 

Pemakaian Huruf

• Ada kalanya seorang penulis mengalami keraguan dalam menulis, apakah ia akan menggunakan huruf kapital (huruf besar) atau kecil, huruf miring atau bukan. Misalnya dalam penulisan nama tempat/geografi: ada penulis yang mengalami keraguan apakah kata danau pada danau singkarak atau kata selat pada selat sunda huruf pertamanya ditulis besar atau kecil. 

• Menurut Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (1996:15), huruf awal kata danau pada danau singkarak dan selat pada selat sunda ditulis kapital karena merupakan nama geografi. Jadi, penulisan yang benar adalah Danau Singkarak atau Selat Sunda. Bukan danau Singkarak atau selat Sunda. 


• Selanjutnya, jika istilah geografi itu tidak menjadi unsur nama diri maka ditulis dengan huruf kecil. Contohnya, mandi di danau dan menyeberangi selat.


• Huruf kapital juga tidak dipakai pada huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai jenis, misalnya: garam inggris, pisang ambon, dan gula jawa. 


• Begitu pula pada nama gelar, huruf pertamanya ditulis kapital kalau diikuti orangnya. Contohnya Gubernur Gamawan Fauzi atau Presiden Soeharto. Jika tidak diikuti orangnya maka gelar atau jabatannya ditulis dengan huruf kecil. Misalnya. Ia menjadi seorang gubernur/presiden. 


• Huruf miring biasanya dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah atau surat kabar, tetapi tidak untuk judul artikel. Judul artikel ditulis dengan tanda kutip. Contoh: buku Psikologi Komunikasi karangan Jalaluddin Rahmat, majalah Gema Olahraga, atau surat kabar Singgalang. Selain itu, huruf miring juga dipakai untuk menuliskan istilah/ungkapan asing dan nama-nama ilmiah seperti: output, handball, moment of change, dan Carcinia mangostana. 





Penulisan dan Penempatan Kata


awalan 


• dikelola 


• diseruduk 


• diperbudak 


• digaris 


• dicintai 


• dipermak 


• diperkosa 


kata depan 


• di dalam kelas 


• di pusat kota 


• ke depan kelas 


• di pasar 


• di pelataran 


• ke kebun 






Gabungan Kata


1. Gabungan kata yang ditulis serangkai 


• menghitamputihkan 


• menyebarluaskan 


• dilipatgandakan 


• adipati 


• antarkota 


• olahraga 


• pascasarjana 


2. Gabungan kata yang ditulis terpisah 


• kereta api 


• gempa bumi 


• orang tua 


• rumah sakit 


• tahu isi 


• goreng pisang 


• meja tulis 


• kacang panjang 






Singkatan dan Akronim


• Sarjana Ekonomi disingkat dengan SE. Maka penulisan yang benarnya adalah S.E. bukan SE. Begitu pula Sarjana Kesehatan Masyarakat disingkat dengan benar menjadi S.K.M., bukan SKM. 


Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.


Contoh


• LAN Lembaga Administrasi Negara


• AFI Akademi Fantasi Indosiar


• SIM Surat Izin Mengemudi


• PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia


Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.


Contoh:


• Akabri Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia


• Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional


• Iwapi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia


• Posyandu Pos Pelayanan Terpadu


• Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat


Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata atau gabungan huruf dan suku kata ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.


Contoh :


• pemilu pemilihan umum


• rudal peluru kendali


• tilang bukti pelanggaran


• rakor rapat koordinasi


• rapim rapat pimpinan






Angka dan Lambang Bilangan


Penulisan yang salah 


• pada abad ke XX


• pada abad 20


• Amir menonton drama itu sampai 3 kali.


• Di antara mahasiswa yang menang adalah Amir dengan nilai tujuh puluh lima, Budi dengan nilai tujuh puluh tiga, dan Aminah dengan nilai tujuh puluh satu. 


• 18 orang bayi menderita gizi buruk di kampung itu. 


• Penulisan yang benar 


• pada abad XX (kata depan ke dihilangkan)


• pada abad ke-20 (ditambah kata depan ke dan tanda hubung)


• Amir menonton drama itu sampai tiga kali.


• Di antara mahasiswa yang menang adalah Amir dengan nilai 75, Budi dengan nilai 73, dan Aminah dengan nilai 71. 


• Delapan belas orang bayi menderita gizi buruk di kampung itu. 






Penulisan Unsur Serapan


Ejaan dalam bahasa aslinya 


• haemoglobin


• cartoon 


• accent


• vaccin 


• accumulation


• classificasion 


• phonetics 


Ejaan dalam bahasa Indonesia


• hemoglobin 


• kartun 


• aksen 


• vaksin 


• akumulasi 


• klasifikasi 


• fonetik 






Pemakaian Tanda Baca


• Dari 15 macam tanda baca, tanda titik (.), tanda koma(,), tanda petik (“...”) (‘...’), dan tanda elips (...) merupakan tanda baca yang bermasalah karena ketidaktepatan penggunaannya. 


• rendang Padang


• gudeg Jogja


• garam inggris


• petai cina


Diksi/Pilihan Kata dan Makna Kata


Contoh 1


• Pengalaman yang berharga dan tak terlupakan dalam hidup saya adalah dikejar anjing. Waktu itu saya pergi ke rumah tetangga, ternyata tetangga aku memelihara anjing dan bertepatan anjing peliharaannya memiliki anak. Anak anjing itu lucu-lucu lalu aku melihatnya. Aku kira induknya tidak ada, tiba-tiba induknya menggong-gong dan aku pun lari, ku lihat ke belakang ternyata anjingnya mengejar aku. Dan aku pun masuk ke rumah majikannya. 


• keterangan 


• Kata Dan tidak boleh di awal kalimat 


• Ia à benda


• Dia à manusia 


Contoh 2


• Hari raya Idul Fitri adalah hari kemenangan yang senantiasa dinantikan setiap tahunya oleh umat Islam. Setiap hari raya Idul Fitri atau lebaran tradisi mudik para perantau selalu memadati arus lintas. Para perantau bersedia menghabiskan waktunya berjam-jam di jalan demi menemui orang tua, sanak saudara di kampung. 


Makna Kata


• Aspek kata:


• Bentuk/ekspresi 


• Isi/makna 


• NARES = hidung 


Makna Kata


• Denotatif àkognitif, konseptual, ideasional, referensial 


• Konotatif àkonotasional, emotif, evaluatif 


• Toko itu dilayani oleh gadis-gadis manis.


• Toko itu dilayani oleh dara-dara manis.


• Toko itu dilayani oleh perawan-perawan manis.


• mati, meninggal, wafat, gugur, mangkat, berpulang, tewas à denotasi 


meninggal, wafat, berpulang à konotatif






Kalimat Efektif


Kalimat yang dapat menimbulkan pengaruh, meninggalkan kesan atau menerbitkan akibat (Moeliono). Kalimat efektif memiliki persyaratan struktural dan gaya. Persyaratan struktural menyangkut kompentensi gramatikal dan persyaratan gaya berhubungan dengan variasi kalimat. 


Persyaratan Struktural:


1. Subjek tidak didahului oleh kata depan/preposisi. 


2. Tidak memiliki subjek ganda, cont; Penyusunan laporan ini saya dibantu oleh….à Dalam penyusunan laporan ini, saya…. 


3. Kata sedangkan dan sehingga tidak mengawali kalimat. 


4. Predikat kalimat tidak didahului yang. 


Unsur rincian sejajar/parallel. Kata-kata yang dirinci harus menggunakan bentuk yang sama. Jika rincian menggunakan verba aktif dengan meng- rincian


. subjek kalimat tidak diulang. Kaidah ini berlaku bagi kalimat majemuk anak dan induk kalimat subjeknya sama. Subjek yang dihilangkan adalah subjek anak kalimat, cont, karena laporan ini belum sempurna, laporan ini harus diperbaiki.à Laporan ini harus diperbaiki karena belum sempurna. 


5. subjek yang tidak sama dalam induk dan anak kalimat harus dieksplisitkan. 


6. Kata penghubung penanda anak kalimat dinyatakan secara eksplisit, cont, ketika, setelah dll. 


7.Pemakaian kata hemat. 


8. Urutan kata tepat 


9. PO dalam kalimat aktif transitif tidak tersisipi.


10. Tidak menggunakan kata penghubung yang bertentangan, cont. meskipun>< tetapi à salah 


Walaupun>< tetapi. à benar






Persyaratan Gaya


• Kesatuan gagasan 


Setiap kalimat yang baik harus jelas kesatuan gagasan, mengandung ide pokok,cont. Semua penduduk desa itu mendapatkan penjelasan mengenai rincian pembangunan lima tahun. 


Yang tidak jelas kesatuan gagasan. Di daerah-daerah sudah mempunyai lembaga bahasa. 


• Koherensi yang baik dan kompak. 


• Penekanan 


Mengubah-ubah posisi dalam kalimat, mempergunakan repetisi, pertentangan, dan partikel lah, pun, kah.


• Variasi 


Sinonim kata, panjang pendek kalimat, penggunaan bentuk me- dan di-.


• Logis 


• Paralel 


Perbaikilah kalimat berikut sesuai dengan kaidah penyusunan kalimat yang benar:


Saya mendengar kultum dari asrama hijau. 


Ia berjalan di gurun pasir yang sangat panas sekali 


• Dukun beranak kecil di tengah jalan.


• Mahasiswa yang hadir di kelas hari ini banyak sekali àkonotatif 


• Mahasiswa yang hadir di kelas hari ini 50 orang à denotatif 


• Saya rasa dia tidak datang karena sakit. à abstrak 


• Dari analisis yang dilakukan mungkin dapat disimpulkan ….


• Tahap terakhir dari penyelesaian gedung tersebut adalah pengecatan dindingnya, pemasangan instalasi listrik, penataan ruangan, dan pendekorasian loteng. à benar 


• Tahap terakhir dari penyelesaian gedung tersebut adalah pengecatan dindingnya, pemasangan instalasi listrik, penataan ruangan, dan dekorasi loteng. à salah 


• Adik memukul dengan sekuat tenaganya di kebun anjing.


• Saya telah membaca buku itu sebanyak tiga kali. 









Baca Artikel Terkait: