-->

Rabu, 28 Desember 2022

Pengertian Magnet

Kata magnet berasal dari kata magnesia (bahasa Yunani) yang berarti batu Magnesian. Perkataan magnet berasal dari Bahasa Greek “magnitis lithos” yang berarti batu magnesia. Magnet ialah sejenis logam yang juga dikenali dengan besi berani. Magnet mempunyai kuat medan yang dapat menarik butir-butir besi lain kearahnya. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Batu magnet yang ditemukan pertama merupakan magnet alam (magnet tetap). Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. Magnet adalah Sesuatu yang dapat menarik benda benda dari besi dan baja.[2]
Magnet dibagi menjadi 2 macam yaitu:
a. Magnet alam adalah magnet yang ada di alam tanpa campur tangan manusia. Kemagnetan magnet alam terjadi karena pengaruh medan magnet dari planet bumi. Magnet alam terdapat di dalam tanah berupa biji besi magnet dalam bentuk besi oksida (Fe3O4) dalam bukunya de magnete, William Gilbert menganalogikan bumi kita sebagai sebuah dipole magnetic raksasa, dengan kutub utara magnetic berbeda sekitar 11,5 derajat dari kutub utara geografis bumi. Magnet alam tidak banyak digunakan kepentingan manusia Karena ketersediaannya tidak seberapa dan kekuataan unsur-unsur kemagnetannya pada umumnya tidak cukup besar.
b. Magnet buatan dapat secara sengaja dibuat oleh manusia dari baja atau besi murni, serta dari bahan paduan seperti paduan baja dengan nikel atau paduan antara alumunium, kobalt, dan nikel (alnico). Berdasarkan hasilnya magnet buatan dibedakan antara magnet tetap permanen dan magnet sementara. Biasanya magnet permanen dibuat dari baja yang dikeraskan dan setelah baja cukup keras baja tersebut dimasukan kedalam kumparan kawat berisolasi yang dialiri alus listrik DC. Magnet sementara dapat dibuat dengan cara yang sama tetapi bahannya dari besi lunak, atau bahan nikel.[3]
B. Sifat sifat benda yang mengandung magnet :
1. Dapat menarik benda benda dari besi dan baja
2. Mempunyai 2 kutub utara (U) dan selatan (S) dari kedua kutub ini mengalir garis gaya magnet yaitu dari kutub utara ke kutub selatan.
3. Kutub yang sama tolak menolak, kutub yang tak sama saling tarik menarik
4. Bila bergerak bebas, kutub magnet akan menunjukan arah utara dan selatan
5. Garis magnet dapat merambat lewat utara disekitar batang magnet dan garis gaya keluar dan menuju kutub magnet pada setiap titk disekitar magnet berbeda kerapatannya disetiap satuan luas yang ditembus garis gaya disebut fluks magnetic.
6. Gaya tarik magnet dapat menembus benda benda tipis seperti kayu, kertas, kaca.[4]
Aplikasinya magnet dalam kehidupan sehari-hari dan industry magnet banyak digunakan antara lain sebagai berikut :
a. Penggunaan jarum kompas (sekaligus sebagai contoh magnet permanen)
b. Pintu lemari ES mempunyai magnet permanen supaya ia senan tiasa tertutup serta memastikan pintu kedap udara, dengan itui mengelakkan pemborosan energy.
c. Kartu ATM dan katu Kredit mempunyai jalur magnet yang berisi informasi
d. TV dan Monitor komputer menggunakan elektromagnet untuk menghasilkan gambar.
e. Microfone dan Pengeras suara menggunakan kombinasi magnet permanen dan elektromagnet
f. Media Rekaman magnetik, motor listrik, generator dan transformator
C. Cara membuat magnet:
Magnet ada yang di peroleh langsung dari alam dan ada yang di buat oleh manusia, magnet yang diperoleh oleh alam berupa mineral magnetit. Magnet yang di buat oleh manusia berasal dari bahan ferromagnetic seperti besi dengan membuat magnet magnet erlementernya.
Contoh-contoh cara dalam pembuatan magnet :
a. Membuat Magnet dengan Cara Menggosok
Kamu dapat menggosok gosok besi tersebut dengan magnet, arah menggosok gosokkannya harus tetap jika besi digosok dengan magnet maka magnet 2 erlementer besi yang semula berarah tidak teratur mnjadi searah.
Gambar. a.1
b. Membuat Magnet dengan Cara Induksi
Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan cara induksi magnet. Besi dan baja diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi menjadi kutub utara atau sebaliknya.
Gambar b.2
c. Membuat Magnet dengan Cara Arus Listrik
Besi dan baja dapat juga dijadikan magnet dengan arus listrik. Caranya besi dan baja dililiti kawat yang dihubungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan baterai. Hal inimenyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet dan dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Magnet yang dibuat dengan cara arus listrik disebut magnet listrik atau elektromagnet. Besi yang berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub magnet yang terbentuk bergantung pada arah arus ujung kumparan. Jika arah arus berlawanan jarum jam maka ujung besi tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah arus searah putaran jarum jam maka ujung besi tersebut terbentuk kutub selatan. Dengan demikian, ujung A kutub utara dan B kutub selatan atau sebaliknya.
Ganbar e.3






D. Bentuk bentuk magnet :
a. Magnet jarum
Adalah magnet yang berbentuk tipis ada bagian bagian yang runcing
Gambar bentuk magnet jarum
b. Magnet ladam (U)
Adalah magnet yang berbentuk melengkung dan 2 ujungnya sejajar
Gambar bentuk magnet ladam
c. Magnet batang
Adalah magnet yang berbentuk lurus dan panjang dan penampangnya berbentuk persegi
Gambar magnet batang


d. Magnet silinder
Adalah magnet yang berbentuk lurus dan panjang serta penampangnya berbentuk bulat.[5]
Gambar magnet silinder


Alat-alat yang menggunakan magnet seperti : Bel listrik, Dynamo sepeda, Telepon, Kompas, Klakson dan alat-alat yang lainnya. Yang dapat Menghilangkan kemagnetan itu terjadi di sebabkan:
a. Magnet dipukul atau ditempa hingga bentuknya berubah atau rusak
Magnet yang mengalami pemukulan akan menyebabkan perubahan susunan magnet elementernya. Akibat pemanasan dan pemukulan magnet elementer menjadi tidak teratur dan tidak searah. Magnet-magnet elementer yang tadinya segaris (searah) menjadi berarah sembarangan, sehingga benda kehilangan sifat magnetiknya
b. Sering jatuh
c. Magnet dipanasakan hingga berpijar atau dibakar
Pemanasan pada magnet menyebabkan sifat kemagnetannya berkurang atau bahkan hilang. Hal ini terjadi karena tambahan energi akibat pemanasan menyebabkan partikel-partikel bahan bergerak lebih cepat dan lebih acak, maka sebagian magnet elementernya tidak lagi menunjuk arah yang sama seperti semula. Bahkan setiap benda di atas suhu tertentu sama sekali tidak dapat dibuat menjadi magnet.
E. sifat sifat benda terhadap magnet yaitu
1. Ferromagnetik adalah benda benda yang mudah di tarik magnet (besi dan baja)
2. Paramagnetic adalah benda benda yang sulit ditarik oleh magnet (logam campuran)
3. Diamagnetic adalah benda benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet[6]
Bahan-bahan dasar magnet dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
a. Bahan ferromagnetic adalah benda-benda atau bahan-bahan yang sangat mudah dipengaruhi oleh magnet dan juga dengan mudah dibuat dengan magnet. Bahan-bahan ini ialah berupa logam murni (besi, baja, nikel dan kobalt.), dan logam paduan (baja-kalbolt, baja-nikel, alumunium-nikel-kabolt).
b. Bahan diamagnetic adalah bahan yang sukar sekali dipengaruhi oleh magnet. Bahan ini mempunyai permeabilitas (angka koefisien kemagnetan) kurang dari 1 jika benda diamagnetic diudara atau diruang hampa udara didekatkan magnet, maka benda ini akan ditolak oleh magnet itu sakalipun dengan pengaruh gaya tolak yang kecil.
c. Bahan paragmagnetic ini dapat dipengaruhi oleh magnet tetapi tidak dapat dibuat magnet. Yang termasuk bahan ini ialah mangan, platina, alumunium, magnesium, timah dan lain-lainnya.
d. Bahan nonmagnetic ini tidak dapat dipengaruhi oleh magnet dan juga tidak dapat dibuat magnet. Contohnya : kaca, kayu, kertas dan lain-lain.[7]
Suatu bahan bersifat magnet ada 2 teori yang menjelaskan bagaimana sebuah bahan bersifat magnet. Menurut Webber semua benda terdiri dari molekul-molekul yang memiliki sifat magnet, disebut magnet erlementer. Bersifat magnet atau tidak suatu bahan tergantung bagaimana struktur magnet erlementer tersebut. Sedangkan menurut teori Weis, tiap-tiap atom benda terdiri dari inti dan electron-elektron yang beredar mengililingi intinya menurut garis edarnya (orbiotnya). Disamping berputar mengililingi inti menurut garis edarnya, electron-elektron itu juga berputar sekeliling sumbunya masing-masing, akibat perputaran pada sumbu electron ini terjadilah kutub-kutub magnet erlementer, yaitu kutub utara dan selatan. Perputaran electron menurut sumbunya disebut puntiran electron.[8]
F. Memlihara magnet
Kekuatan suatu magnet dapat hilang atau melemah sejalan dengan berjalannya suatu waktu. Magnet akan mudah kehilangan kekuatannya apabila di panasi. Panas yang mengenai batang magnet akan menyebabkan magnet erlementer bergerak lebih capat, sehingga lebih cepat membalik atau berubah arah. Magnet juga akan melemah kekuatannya akibat getaran yang kuat misalnya dengan cara memukul-mukulnya.




Baca Artikel Terkait: