-->

Rabu, 10 Oktober 2018



Bagi pasangan suami istri yang sampai puluhan tahun berumah tangga tetapi belum juga dikaruniai momongan, jangan berkecil hati. Tetaplah besusaha dan berdoa semoga yang kuasa segera memberi momongan. Salah satu usaha yang bisa kamu tempuh adalah dengan mengikuti program bayi tabung. Program ini menjadi salah satu solusi dari bidang medis yang ditawarkan kepada siapa saja yang memiliki permasalah dengan keturunan. Walaupun memang sampai dengan saat ini masih ada perdebatan terkait keberadaan bayo tabung.

Bayi tabung atau dalam istilah medis di kenal dengan nama in fitro vertilization (IVF) bukalah membesarkan janin di luar kandungan atau malah meletakkan bayi dalam tabung. Bayi tabung sebenarnya hanyalah program melakukan pembuahan di luar rahim. Caranya adalah dengan emmpertemukan sel telur dengan sperma di luar tubuh yang dilettakan pada wadah seperti tabung. Kemudian bila sel telur telah dibuahi dan memasuki beberawa waktu hingga pada fase siap, embrio bakal dipindahkan lagi ke dalam rahim perempuan. Sederhanya demikian, tetapi sebenarnya prosesnya sangat panjang. Berikut penjelasan lengkap program bayi tabung.

1. Mengetahui siklus menstruasi sebelum melakukan program bayi tabung
Sebelum melakukan bayi tabung, harus diketahui terlebih dahulu bagaimana siklus menstruasi. Kamu juga  bakal diminta untuk mengonsumsi pil kontrasepsi. Pil kontrasepsi terbukti bakal berperan untuk peningkatan kesuksesan program  bayi tabung sekaligus menurunkan risiko sindrom hiperstimulasi ovarium. Walau tidak semua dokter merekomendasikanya.

2. Saat program bayi tabung dimulai
Program bayi tabung bakal dimulai begitu kamu mengalami menstruasi. Tepatnya pada hari pertama. Tetapi sebelumnya dokter akan terlebih dahulu melakukan tes darah dan USG. Tes ini bertujuan untuk melihat kadar estrogen kamu. juga dilakukan USG transvaginal untuk memeriksa ukuran ovarium. Juga bertujuan untuk memastikan adanya kista atau tidak.

3. Stimulasi dan pemantauan ovarium
Stimulasi ovarium akan dilakukan dokter dengan menyuntikkan obat kesuburan. Kamu bahkan bakal diajarkan cara menyuntikkan obat tersebut sendiri. Hal ini karena kamu akan menyuntikkan obat tersebut sendiri di rumah. obat ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah telur yang diproduksi. Makin banyak telur yang bisa diambil, makin banyak pula kesempatan berhasilnya bayi tabung. Selama proses stimulasi, dokter juga akan terus memantau perkembangan ovarium.

4. Pematangan oosit (telur dalam ovarium)
Sebelum diambil, Telur harus sudah benar-benar tumbuh dan erkembangan, untuk mempercepatnya, dokter akan memberikan suntikan oosit. Suntikan ini hanya diberikan satu kali pada waktu yang tepat. Megapa harus tepat, sebab kalau terlalu cepat berarti telur belum matang, sedang kalau terlalu lama berarti telur terlalu tua.

5. Pengambilan telur
Setelah kamu menerima suntikan, sekitar 34-36 jam telur akan diambil. Kamu akan dianestesi atau bius agar kamu tidak merasakan sakit. Pengambilan telur dilakukan dengan menggunakan jarum khusus untuk menghisap folikel dalam ovarium. Satu telur diambil mellaui satu folikel. Jumlah folikel bisa berbeda-beda antar individu. Hasilnya akan dibawa ke laboratorium embriologi, disana akan dilakukan yang namanya pembuahan.

6. Pembuahan telur
Folikel yang sudah diambil akan dipilih yang terbaik. Sperma juga sudah harus sudah tersedia. biasanya ketika sel telur diambil, sperma juga diminta. Sperma dipilih bibit yang paling bagus. Biasanya akan ada 10.000 sperma ditempatkan bersama telur dalah wadah khusus. Pembuahan diharapkan terjadi dalam waktu 12-24 jam. Setelah terjadi pembuahan, embrio akan dipindahkan ke rahim.

Apakah saya akan langsung hamil? Tentu saja tidak, kamu harus menunggu selama dua minggu. Semoga setelah itu hasil tesnya positif.





Baca Artikel Terkait: