-->

Sabtu, 19 September 2015


PASUKAN keamanan Israel mencegah Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah dan utusannya ke Yerusalem, pada Jum’at (18/09/15). Mereka ditolak di pos keamanan Hizma. Dengan alasan instruksi dari PM Israel Benjamin Netanyahu.

Dikutip dari MaanNews pada Sabtu (19/09/15), Rami datang bersama Kepala PA intelijen, Majid Farraj dan kepala PA keamanan preventif Ziyad Hab al-Reeh. Mereka datang bertujuan untuk memeriksa situasi dan mendukung rakyat Palestina yang berada di wilayah itu.

Insiden penyerangan Tentara Isrel itu bermula pada Jum’at lalu saat umat muslim Palestina melksnakan solat di Masjidil Aqsa.Seusai solat para tentara menembakkan gas air mata, peluru karet berlapis, dan bom suara untuk membubarkan para jamaah. Tentara Israel melakukan nya di dekat gerbang Damaskus, Silwan, dan Ras al-Amud.

Antara 8.000 dan 10.000 jamaah diperkirakan hadir untuk solat Jumat. Sebanyak 20 pos pemeriksaan militer, telah memblokir jalan menuju kompleks masjid.

Pejabat Palestina menyayangkan kejadian beberapa pekan terakhir. Israel telah membatasi warga Palestina untuk memasuki kompleks. Dengan tujuan agar para Yahudi bisa melaksanakan ibadah harian. Padahal telah ada kesepakatan antara umat Islam dan Yahudi, bagi non-Muslim tidak boleh melaksanakan ibadah di Masjidil Aqsa. Namun kesepakatan itu tidak direalisasikan.[ta/islampos/afdhalilahi)




Baca Artikel Terkait: