-->

Kamis, 24 Maret 2016

Siapa yang lebih unggul dari Indonesia dalam bisnis wisata halal?

 Laporan terbaru Global Muslim Travel Index (GMTI) menempatkan Indonesia sebagai negara keempat yang paling banyak dikunjungi wisatawan muslim dunia. Indonesia masih harus mengakui keunggulan Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Turki.

CEO Crescent Rating dan Halal Trip, Fazal Bahardeen mengungkapkan bahwa GMTI telah menjadi referensi utama destinasi pariwisata di seluruh dunia sebagai sarana untuk menyesuaikan strategi yang tepat dalam menjangkau pelanggan muslim.

Untuk untuk tahun 2015, GMTI mengeluarkan data kedatangan wisatawan muslim yang diperkirakan mencapai jumlah total 117 juta. Angka ini mewakili 10 persen dari keseluruhan nilai ekonomi industri pariwisata. Jumlah ini diperkirakan akan terus tumbuh hingga 168 juta wisatawan pada tahun 2020, dengan total nilai pengeluaran di atas US$ 200 miliar.

"Sedangkan untuk alasan kenapa Indonesia bisa naik peringkat karena tingkat edukasi tentang halal tourism semakin bagus. Ekosistem dan halal poin menjadi poin penting," kata Fazal pada Rabu, 23 Maret 2016 di Hotel Pullman Thamrin Jakarta Pusat.

GMTI melakukan serangkain proses dengan menganalisi data secara lengkap dan mendalam dari 130 destinasi wisata. Keseluruhan jumlah destinasi wisata ini dinilai berdasarkan kriteria seperti kesesuain sebagai destinasi liburan keluarga, tingkat layanan dan fasilitas yang tersedia, pilihan akomodasi, inisiatif pemasaran serta jumlah kedatangan pengunjung.

Indonesia mendapatkan skor indeks sebesar 70,6. Angka ini masih jauh di bawah pencapaian yang diperoleh Malaysia dengan total nilai 81,9 dan disusul Uni Emirat Arab sebanyak 74,7. Lalu Turki mencapai 73,9.

"Sedangkan untuk tahun 2015, jumlah kunjungan yang datang ke Indonesia itu mencapai 1,3 juta dari seluruh dunia. Kalau untuk tahun ini karena baru dua bulan belum bisa dihitung," tutupnya.(dream)




Baca Artikel Terkait: