-->

Rabu, 15 November 2023

 MAKALAH SEMINAR PENDIDIKAN

Hakikat Kutipan 

Jenis Kutipan

Teknik Mengutip dalam Proposal Penelitian

Kiat Penelitian


Dosen Pengampu: Afdhal Ilahi, S.Pd.I., M.Pd



Disusun Oleh :

KELOMPOK 5

Rahman Wahyuda (20140138)

Aini Putri (20140143)

Riza Saputri Rambe (20140106)

Hokipa Harahap (20140016)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA

INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN

2023





KATA PENGANTAR


 Puji syukur atas kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan dalam mengerjakan tugas makalah ini. Terimakasih kepada dosen pengampuh mata kuliah yang telah memberikan dan mempercayakan tugas ini untuk disusun dalam bentuk makalah. 

Makalah ini bertujuan untuk membantu mahasiswa dan pembaca lainnya dalam mempelajari apa itu hakikat kutipan, sehingga mahasiswa dan pembaca lainnya dapat mengerti dan memahaminya. Adapun tujuan lain yaitu, untuk memenuhi dan melengkapi tugas yang sudah diberikan. 

Sangat disadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang positif demi penyempurnaan makalah ini, semoga makalah ini dapat menambah wawasan baru bagi penulis dan pembaca. Akhir kata, mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, karena penulis masih dalam tahap belajar. Sekian dan terima kasih.


                                                              Padangsidimpuan, Oktober 2023

  

  


       Penulis






DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Rumusan Masalah 1

Tujuan Makalah 2

Manfaat Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

Hakikat Kutipan 3

Jenis kutipan 7

Teknik Mengutip Dalam Proposal Penelitian 8

Kiat Penelitian 12

BAB III PENUTUP 15

Kesimpulan 15

Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 16



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menulis adalah salah satu kegiatan untuk menyampaikan gagasan atau pikiran seorang penulis. Kegiatan ini juga dapat digunakan sebagai sarana menyalurkan bakat mengarang, seperti membuat puisi, novel, cerita ataupun menulis karya ilmiah. Dalam menulis karya ilmiahpun juga perlu memperhatikan beberapa hal yang penting, seperti  tanda baca, pemilihan kata, pengurutan penulisan, serta penulisan kutipan yang benar. 

Mengutip adalah suatu hal yang tidak bisa kita hindari, dalam menulis suatu karya ilmiah. Karena, sagat membuang waktu bila sebuah kebenaran yang telah diselidiki dan dibuktikan oleh seorang ahli, dan sudah dimuat secara luas, dalam sebuah buku atau majalah, harus diselidiki kembali oleh seorang penulis untuk meneukan kesimplan yang sama.

Disamping itu dalam keadaan tertentu seorang penulis karya ilmiah tidak punya waktu untuk menyelidiki suatu segi kecil dari tulisannya secra mendalam. Maka, penulis cukup mengetik pendapat yang dianggapnya benar iu dengan menyebutkan dimana pendapat itu dibaca, sehingga pembaca dapat mencocokan kutipan itu dengan sumber aslinya.

Meskipun pendapat atas seorang ahli diperkenalkan, namun kutipan yang terlampau banyak dapat menyeret seorang penulis pada tuduhan kalau ia melakukan plagiat. Penulis harus bisa menahan dirinya untuk tidak terlalu banyak mempergunakan kutipan supaya karangannya tidak dianggap sebagai suatu himpunan dari berbagai macam pendapat. Sebaliknya, jika penulis tidak mengutip sama sekali, akan dipertanyakan apakah seluruh gagasan, informasi , fakta serta temuan yang ditulisnya benar merupakan gagasan aslinya. Sebuah kutipan hanya mendukung suatu penunjang penulisan.


Rumusan Masalah

Apa itu Hakikat kutipan ?

Apa sajakah Jenis kutipan?

Bagaimanakah Teknik mengutip dalam proposal penelitian?

Bagaimanakah Kiat penelitian?

Tujuan Makalah

Untuk mengetahui apa itu hakikat kutipan 

Untuk mengetahui apa sajakah jenis kutipan

Untuk mengetahui Teknik mengutip dalam proposal penelitian

Untuk mengetahui Kiat penelitian


Manfaat Penulisan

Untuk memahami pentingnys menulis kutipan dengan baik dan benar.

untuk menambah wawasan tentang teknik penulisan,

Untuk mengetahui jenis-jenis kutipan.




BAB II

PEMBAHASAN

Hakikat Kutipan

Dalam penulisan-penulisan ilmiah −baik penulisan artikel-artikel ilmiah, karya-karya tulis, maupun penulisan skripsi dan disertasi− seringkali dipergunakan kutipan-kutipan untuk menegaskan isi uraian, atau untuk membuktikan apa yang dikatakan. Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah. Selain itu kutipan juga dapat diambil dalam bentuk lisan misal melalui media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu berbeda dengan plagiat. Plagiat adalah mengambil karangan-karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat tersebut dari diri sendiri. Kutipan ditulis untuk menegaskan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran menggunakan sumber penulisan. Kutipan merupakan salah satu hal yang sangat esensi dalam penulisan karya ilmiah. Dalam penulisan kutipan ada aturan main yang harus diikuti oleh setiap penulis karya ilmiah tanpa kecuali.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu berbeda dengan plagiat. Plagiat adalah mengambil karangan-karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat tersebut dari diri sendiri. Adapaun menuruf KerafKutipan ditulis untuk menegaskan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran menggunakan sumber penulisan. 

Hal ini senada dengan pernyataan Widjono yang menanggap utipan merupakan salah satu hal yang sangat esensi dalam penulisan karya ilmiah. Dalam penulisan kutipan ada aturan main yang harus diikuti oleh setiap penulis karya ilmiah tanpa kecuali. 

Menurut Gorys Keraf (1997:213), daftar pustaka/ bibliografi ialah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dan karangan yang tengah digarap. Dan, menurut Ninik M. kuntaro (2007:195), daftar pustaka ialah salah satu teknik notasi ilmiah yang merupakan kumpulan sumber bacaan atau sumber referensi saat menulis karangan ilmiah. Kita memerlukan pendapat-pendapat para ahli atau tulisan-tulisan dari beberapa artikel atau buku untuk dijadikan sebagai referensi dari makalah/tulisan/skripsi yang ingin kita buat. Referensi ini kemudian harus dibuat dalam suatu halaman akhir yang disebut daftar pustaka

Dengan menggunakan kutipan, seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut.

Kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau hasil penelitian dari seorang penulis lain sendiri yang telah terbukti, yang ditulis kembali/ dikutip dan ditelaah terkait dengan materi kutipan. Atau dapat dikatakan bahwa mengutip adalah kegiatan meminjamkalimat ataupun pendapat seorang ahli, atau pengarang, baik berupa tulisan dalam buku, majalah, koran , ataupun media elektronik lainnya. Tujuannya untuk memperkuat argumentasi dalam sebuah karangan.

Bahan yang dimasukan unuk dijadikan kutipan , adalah pendapat seseorang atau hasil penelitian terbaru yang belu pernah menjadi pengetahua umum. Dalam mengutip kitapun diwajibkan utuk menyebutkan sumbernya, hal ini dimaksudkan untuk penghargaan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan. Agar karya tulis tidak dianggap sebagai kegiatan menjiplak atau plagiat.

Fungsi Kutipan :

Untuk menunjang/ mendukung pendapat tersebut.

Sebagai landasan teori.

Penguat pendapat penulis.

Pejelasan suatu uraian.

Bukti untuk menunjang pendapat

Meningkatkan estetika penulisan.

Memudahkan penijauan kembali penggunaan referensi, dan  memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan pustaka.

Fungsi kutipan dalam sebuah karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian atau membuktikan kebenaran yang ditulis oleh penulis. Peletakan kutipan dilakukan dengan dua cara yakni pada teks atau menjadii bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan kaki umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan mengganggu keruntutan uraian pada teks.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip :

Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu

Penulis bertanggungjawab penuh terhadap ketetapan dan ketentuan kutipan

Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori

Jangan terlalu banyak menggunakan kutipan langsung

Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan

Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan pada waktu membuat kutipan adalah:




Jangan mengadakan perubahan

Pada waktu melakukan kutipan langsung, pengarang tidak boleh mengubah kata-kata atau teknik dari teks aslinya. Bila pengarang menganggap perlu untuk mengadakan perubahan tekniknya, maka ia harus menyatakan atau memberi keterangan yang jelas bahwa telah diadakan perubahan tertentu. Misalnya dalam naskah asli tidak ada kalimat atau bagian kalimat yang diletakkan dalam huruf miring (kursif) atau digaris-bawahi, tetapi oleh pertimbangan penulis kata-kata atau bagian kalimat tertentu itu diberi huruf tebal, huruf miring, atau diregangkan. Pertimbangan untuk merubah teknik itu bisa bermacam-macam untuk memberi aksentuasi, contoh, pertentangan dan sebagainya.

Dalam hal yang demikian penulis harus memberi keterangan dalam tanda kurung segi empat [. . .] bahwa perubahan teknik itu dibuat sendiri oleh penulis, dan tidak ada dalam teks aslinya. Keterangan dalam kurung segi empat itu misalnya berbunyi sebagai berikut: [huruf miring dari saya, Penulis].


Bila ada kesalahan

Bila dalam kutipan terdapat kesalahan atau keganjilan, entah dalam persoalan ejaan maupun dalam soal-soal ketatabahasaan, penulis tidak boleh memperbaiki kesalahan-kesalahan itu. Ia hanya mengutip sebagaimana adanya. Demikian pula halnya kalau penulis tidak setuju dengan suatu bagian dari kutipan itu.

Dalam hal ini kutipan tetap dilakukan, hanya penulis diperkenankan mengadakan perbaikan atau catatan terhadap kesalahan tersebut. Perbaikan atau catatan itu dapat ditempatkan sebagai catatan kaki, atau dapat pula ditempatkan dalam tanda kurung segi empat [. . .] seperti halnya dengan perubahan teknik sebagai telah dikemukakan di atas. Catatan dalam tanda kurung segi empat itu langsung ditempatkan di belakang kata atau unsur yang hendak diperbaiki, diberi catatan, atau yang tidak disetujui itu. Misalnya, kalau kita tidak setuju dengan bagian itu, maka biasanya diberi catatan singkat: [sic!] –kata sic! yang ditempatkan dalam kurung segi empat menunjukkan bahwa penulis tidak bertanggungjawab atas kesalahan itu, ia sekedar mengutip sesuai dengan apa yang terdapat dalam naskah aslinya.


Contoh

“Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis ini kami selalu berusaha mencari bentuk kata yang mengandung makan [sic! ] sentral/distribusi yang terbanyak sebagai bahan dari daftar Swadesh.”

Kata makan dalam kutipan di atas sebenarnya salah cetak; seharusnya makna. Namun dalam kutipan, penulis tidak boleh langsung memperbaiki kesalahan itu. Ia harus memberi catatan bahwa ada kesalahan, dan ia sekedar mengutip sesuai dengan teks aslinya. Untuk karya-karya ilmiah penggunaan sic! Dalam tanda kurung segi empat yang ditempatkan langsung di belakang kata atau bagian yang bersangkutan, dirasakan lebih mantap.

Menghilangkan bagian kutipan

Dalam kutipan-kutipan diperkenankan pula menghilangkan bagian-bagian tertentu dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu boleh mengakibatkan perubahan makna aslinya atau makna keseluruhannya. Penghilangan itu biasanya dinyatakan dengan mempergunakan tiga titik berspasi [. . .]. Jika unsur yang dihilangkan itu terdapat pada akhir sebuah kalimat, maka ketiga titik berspasi itu ditambahkan sesudah titik yang mengakhiri kalimat itu. Bila bagian yang dihilangkan itu terdiri dari satu alinea atau lebih, maka biasanya dinyatakan dengan titik-titik berspasi sepanjang satu baris halaman. Dalam hal ini sama sekali tidak diperkenankan untuk menggunakan garis penghubung [ - ] sebagai pengganti titik-titik. Bila ada tanda kutip, maka titik-titik itu –baik pada awal kutipan maupun pada akhir kutipan- harus dimasukkan dalam tanda kutip sebab unsur yang dihilangkan itu dianggap sebagai bagian dari kutipan.


Contoh

Hal ini cocok dengan kehidupan para kepala itu sebagai pemimpin masyarakat, tetapi juga sebagai pemimpin upacara-upacara keagamaan. Kata Mallinckrodt: “… in primitieve streken is werkzaamheid van het hoofd met betrekking tot de godsdienst een zijner voornaamste functies en de rechspraak, op bovenbedoelde wijze opgevat, word teen ten deele religiuze verricthing, die het magisch evenwicht der gemeenschap herstellen moet.” 

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengutip, diantaranya:

Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu

Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan

Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori

Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung

Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaintannya dengan sumber rujukan.


Jenis kutipan

Kutipan langsung

Apabila penulis mengambil pendapat orang lain secara lengkap kata demi kata, sesuai teks asli, tidak boleh mengadakan perubahan sama sekali. Dengan kata lain kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap atau persis dengan sumber teks asli. Kutipan langsung terdiri dari kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang.

Kutipan tidak langsung

Penulis menggunakan kalimat-kalimat yang disusunnya sendiri (hanya mengambil pokok-pokok pikiran atau inti sari dari sumber yang dikutip) untuk menyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip menjadi ikhtisar atau intisari berdasarkan apa yang dikutipnya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik. Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ).

Kutipan tidak langsung terdiri atas kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang. Cara penulisannya sebagai berikut :

Kutipan tidak langsung pendek adalah kutipan tidak langsung yang terdiri dari tiga atau kurang.

Kutipan tidak langsung panjang adalah kutipan tidak langsug yang panjangnya lebih dari tiga baris (empat baris ke atas).



Teknik Mengutip Dalam Proposal Penelitian

Cara Penulisan Kutipan Langsung adalah sebagai berikut :

Kutipan langsung pendek adalah kutipan langsung yang terdiri dari tiga baris atau kurang dari baris ketikan :

Diketik seperti ketikan teks

Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“  “ )

Jarak antar baris kutipan dua spasi

Sesudah kutipan selesai , diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau langsung ditulis dibelakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis dibelakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil. (penulis, tahun : halaman.)

.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.

Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].

Tata cara penulisan kutipan langsung lebih dari empat baris, mengikuti kaidah:

Kutipan dipisah dari teks dengan jarak 1,5 spasi

Jarak antarbaris satu spasi

Akhir kutipan diikuti dengan tanda kurung yang di dalamnya berisi nama pengarang, tahun terbit, dan halaman

Seluruh kutipan menjorok ke dalam

Contoh :

 Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ’campur tangan’ pimpinan perusahaan samakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soebroto, 1990:23).

 “Ada informasi pesan singkat yang menyesatkan. Kami akan selediki terus karena sumbernya sudah ada,” kata Kepala Bidang (KABID) HUMAS Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, di Jakarta, sabtu (6/3).

“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata , tangan, atau bagian tubuh lain . . . yang termasuk gerak manipuatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995:315).

“Dan di antara manusia ada yang mengorbankan dirinya untuk meraih ridha Allah SWT. Dan adalah Allah Maha Penyantun terhadap hamba hamba-Nya”. (Al-Baqarah:207).                        

Cara penulisan kutipan tidak langsung  adalah sebagai berikut : 

Kalimat-kalimat yang mengandung ide tersebut ditulis denga spasi rangkap sebagai mana teks biasa

Semua kutipan harus dirujuk

Kutipan di integrasikan dengan teks

Kutipan tidak diapit tanda kutip

Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan.

Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka masuk ke dalam daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan diantara tanda kurung.

Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung,dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan tahun terbit.

Misal :

Anderson and Clancy (1991: 2) Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy  menyatakan bahwa biaa adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan suatu pengorbanan untuk sesuatu keuntungan atau “Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit.





Adapun contoh dari penulisan kutipan lain, seperti :

Kutipan pada catatan kaki

Kutipan atas ucapan lisan

Kutipan dalam kutipan

Kutipan langsung pada materi

Alqur’an memerintahkan umat islam agar menggunakan akalnya dalam mengamati hakikat alam semesta. Perintah semacam itu di antaranya termaktub dalam surrah arrum [30] ayat 22.

Dalam karangannya, lembaga tersebut kembali memperjelas bahwa panggalian tersebut hanya beberapa puluh meter dari masjid Al-Aqsha, dan semakin hari penggaliannya akan semakin di tingkatkan hingga mencapai kedalaman 10 meter, sampai ke area masjid Al-Aqsha (Eramuslim.com,16/3/2010).

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tidak ada intervensi dalam pengusutan kasus Bank Century yang diduga terindikasi pelanggaran tindak pidana korupsi (Republika, Ahad 7 Maret 2010 halaman 1 ).

Banyak sekali pendapat yang mengemukakan definisi prosa, yang termuat dalam berbagai macam bentuk rangkaian kata, salah satu diantaranya ”prosa adalah  karya sastra  yang berupa cerita bebas. Bentuk pprosa pada umumnya merupakan perpaduan  dari monolog dan dialog. Namun, ada pula prosa yang hanya monolog dan terdiri atas dialog-dialog”  (Juanda,Iintisari sastra Indonesia, 2007:95).

 Dalam suatu perkara tertentu, seumpama adanya pelimpahan  hak milik, maka kedua bela pihak harus membuat surat kuasa, agar tidak ada masalah di kemudian hari ”surat kuasa adalah surat yang menyatakan pengalihan kekuasaan dari seseorang kepada orang lain untuk bertindak atau berhak bertindak atas nama si pemberi kuasa” (Sukamto dkk., Modul Bahasa Indonesia Untuk SMA/MA 11a, 2011:30).

Apabila buku yang dirujuk ditulis oleh dua orang pengarang maka penulisan kutipan dilakukan dengan cara: nama pengarang pertama ditulis nama belakangnya, sedangkan nama pengarang kedua ditulis apa adanya (lengkap).

contoh: Muhammad Rohmadi dan Aninditya Sri Nugraheni, ditulis dalam kutipan berikut:

Rohmadi dan Aninditya Sri Nugraheni (2011: 38) menyatakan bahwa bahasa Indonesia…

Apabila sebuah buku ditulis oleh tiga pengarang atau lebih, cara penulisannya adalah dengan menyebutkan nama pengarang pertama diikuti singkatan dkk.

Contoh: Yulianto, Eddy Sugiri, dan Yakub Nasucha, ditulis dalam kutipan sebagai berikut:

Yulianto, dkk. (2007: 14) menyebutkan bahwa …

Apabila sumber rujukan yang diacu bukan dari buku asli tetapi ditemukan pada karya orang lain, cara penulisannya adalah dengan mencantumkan kata dalam, dalam kutipan.

contoh: Widjono (dalam Rohmadi, 2011:71) mengatakan bahwa terdapat banyak pengertian tentang paragraf, yaitu …

Cara menyadur kutipan ada dua macam, yaitu :

Meringkas, yaitu menyajikan suatu karangan aatau bagian karangan yang panjang dalam entuk ringkas. Meringkas bertujuan untuk mengembangkan ekspresi penulis, menghemat kata, memudahkan pemahaman naskah asli dan memperkuat pembuktian.

Contoh :

..........

Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan mendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf, 1983: 3)

..........

Cara ikhtisar, yaitu menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk ringkas, bertolak  dari naskah asli, tetapi tidak mempertahankanurutan, tidak menyajikan keseluruhan isi, langsung kepada inti bahasan yang terkait dengan masalah yang hendak dipecahkan.


Contoh :

.............

Sperti dikatakan oleh Karft (1983: 3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penuli.

..............

Kiat Penelitian

Tips Menulis Artikel Ilmiah yang pertama adalah dengan membuat jurnal minimal 20 referensi. Jadi, Sebelum membuat Jurnal, kita harus menyiapkan 20 referensi terlebih dahulu. Karena dengan begitu, kita akan mendapatkan banyak referensi dan ilmu yang ada di dalam Artikel tersebut dan bisa di satukan untuk membuat sebuah tulisan jurnal yang berkualitas.

Tulisan Artikel Dengan Tim

Tips Menulis Artikel Ilmiah yang kedua adalah menulislah dengan tim. Membuat jurnal yang Bereputasi memang tidak mudah. Namun, akan lebih mudah jika kita menulis naskah jurnal dengan tim. Karena, dengan adanya tim, kita akan saling membantu. Seperti contoh 20 referensi belum tentu kita baca semua, oleh sebab itu kita perlu membutuhkan tim.

Nilai Plagiasi Max 15%

Nah, untuk Tips Menulis Artikel Ilmiah yang ketiga adalah memastikan bahwa nilai plagiasi naskah kamu harus dibawah 15%.

Karena nilai Plagiasi itu salah satu yang sangat mencolok di suatu Publikasi, karena nilai Plagiasi itu kebanyakan jika memang si penulis melakukan Plagian maka akan berdampak pada jurnal menjadi kurang berkualitas.

Hindari Memasukan Paper Pada Predator Jurnal

Tips Menulis Artikel Ilmiah selanjutnya adalah jangan sampai kamu salah memilih publisher jurnal yang predator.

Ketika naskah yang kita tulis sudah bagus dan berkualitas, maka akan sia-sia saja jika ternyata kita salah memilih Publisher.

Karena banyaknya Publisher Predator, maka untuk masuk ke dalam jurnal yang bereputasi harus lebih berhati-hati.

Sayang sekali jika kita sudah membuat jurnal yang bagus tetapi kita salah dalam memilih Publisher.

Banyak Berlatih

Tips Menulis Artikel Ilmiah yang kelima adalah dengan memperbanyak berlatih menulis jurnal.

Kita harus memiliki banyak Referensi yang bisa kita padukan bersama, harus banyak menulis.

Ketika kita ingin masuk ke dalam Jurnal Scopus/Bereputasi, kita harus punya ilmunya dan memiliki strategi tentang yang akan kita harus lakukan. Dengan itu, akan menjadi kemudahan untuk kita.

Siapkan Gambar Dan Tabel

Tips Menulis Artikel Ilmiah keenam adalah dengan menyiapkan gambar dan tabel.

Jangan biarkan artikel ilmiah kita menyajikan informasi serta paparan ilmiah yang hanya dengan konten-konten deskriptif yang di tulis.

Tambahkan juga gambar serta tabel atau diagram yang berguna untuk mendukung model penyajian informasi agar lebih efektif dan mudah untuk dibaca.

Cara membuat artikel ilmiah dengan sajian dan model yang interaktif begini akan membuat artikel ilmiah kita menjadi lugas dan mudah untuk dipahami.

Sajikan Kesimpulan Dengan Jelas

Tips Menulis Artikel Ilmiah yang selanjutnya adalah dengan menyajikan kesimpulan yang jelas.

Pada Bagian ini juga menunjukkan bagaimana penelitian kita berkontribusi bagi ilmu pengetahuan saat ini. Dalam beberapa jurnal, ini adalah bagian yang terpisah; di bagian lain, kesimpulan yang berada di paragraf terakhir Diskusi.

Tanpa bagian kesimpulan yang jelas, pembaca akan merasa sulit untuk menilai artikel ilmiah kita dan apakah itu layak untuk dipublikasikan di jurnal.

Kita bisa mengajukan kesimpulan secara global maupun spesifik, terkait dengan tujuan yang termasuk di Pendahuluan.



Tulis Abstrak

Tips Menulis Artikel Ilmiah yang terakhir adalah dengan menulis abstrak.

Abstrak juga memberi tahu kepada para pembaca apa yang kita lakukan dan apa temuan penting dalam penelitian kita.

Bersama judul, Abstrak adalah ‘iklan’ artikel kita. Buat lah Abstrak semenarik mungkin dan mudah untuk di pahami tanpa perlu membaca seluruh artikel.

Hindari memakai jargon, singkatan dan referensi yang tidak biasa. Abstrak juga memberikan deskripsi singkat tentang perspektif dan juga tujuan. Di tulis juga dengan hasil penelitian tidak terlalu detail.

Kesimpulan

Nah, itulah beberapa Tips Menulis Artikel Ilmiah yang bisa kami sampaikan.

So, membuat penulisan karya ilmiah sebenarnya tidak sesulit yang di bayangkan kok. Yang terpenting adalah bagaimana kamu memperbanyak literasi agar ide-ide yang kamu dapat bisa berkembang dengan sangat baik.

Selain itu, jangan lupa untuk selalu teliti dan hati-hati dalam melakukan penulisan karya ilmiah tersebut. Yuk, segera tulis karya ilmiah terbaikmu.

Apa Perbedaan Jurnal Dan Artikel Ilmiah?

Artikel adalah tulisan yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang topik yang didukung oleh fakta. Sedangkan jurnal merupakan tulisan yang berisi artikel informatif dan akademis tentang suatu topik yang diterbitkan secara periodik.

Apakah Artikel Harus Pake Cover?

Setiap artikel punya cover yang berbeda. Hal ini juga berdasarkan pada jenis yang berbeda. Setiap jenis mampu memberikan kemudahan kepada setiap orang jika semua halnya disampaikan dengan baik. Artikel ilmiah menjadi salah satu jenis tulisan yang paling banyak ditemukan dalam dunia pendidikan.

Bagaimana Etika Dalam Menulis Karya Ilmiah?

Sifat etika penulisan ilmiah terdiri atas kejujuran (honesty), bebas dari plagiarisme, menjunjung hak cipta, keabsahan (validity), serta keterandalan (reliability: accuracy and consistency). Kejujuran adalah sifat dan syarat dasar yang harus dimiliki oleh penulis.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan 

Kutipan merupakan salah satu kelengkapan dalam penulisan makalah yang dapat memberikan penegasan bahwa suatu karya baik makalah ataupun karya ilmiah yang ditulis atau disusun oleh penulis tidak sepenuhnya dari pendapat, gagasan , dan materi dari pribadi penulis, melainkan meminjam atau mengambil sumber lain baik dari buku atau media lain untuk mendukung materi dan gagasan dari penulis. Maka dari situlah karya tulis tersebut diketahui kebenarannya. Itulah hakikat dari fungsi kutipan dan penulisan dalam suatu karya ilmiah.

Dan perlu diperhatikan agar sesuai dengan EYD dan tidak mengabaikan sumber kutipannya.

       

Saran

Dalam penyusunan makalah ini, terdapat banyak kekurangan dan masih dalam proses pembelajaran, penulis berharap untuk dapat dimaklumi juga diberikan kritik dan saran yang positif untuk penyusunan makalah ataupun karya ilmiah yang lebih baik lagi. 




DAFTAR PUSTAKA


Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Cet. 2. Jakarta: PT Grasindo 

Gorys Keraf, 1997. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, Cet. 11 Ende: Nusa Indah.

https://www.academia.edu/9717369/MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_KUTIPAN_, diakses pada tanggal 21 Oktober pukul 20.00wib

http://studyinglathif.blogspot.com/p/kutipan.html, diakses pada tanggal 22 Oktober 2023 pukul 18.10wib

https://internationaljournallabs.com/blog/tips-menulis-artikel-ilmiah/, diakses pada tanggal 22 Oktober 2023 Pukul 21.00wib




Baca Artikel Terkait: