-->

Minggu, 22 Januari 2023


Makalah Administrasi Pendidikan



MAKALAH
ADMINISTRASI PENDIDIKAN TERLENGKAP 
Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah
 ”Teacher Profession”

Dosen Pembimbing:
Nanang Purwanto, M.Pd.





Disusun oleh Kelompok 5 TBI 1-E :
1.      Anisatu Zuwaidah (17203163134)
2.      Hamsee Malee (17203163227)
3.      Imroatul Bariroh (17203163086)
4.      Nisau Zulfi Rizqiyah (17203163042)



JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2016







Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Administrasi Pendidikan dalam Keguruan” . Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah  “TEACHER PROFESSION”. Disamping itu penulis berharap semoga isi dari makalah yang dibuat ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya para pembaca serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang yang kami kaji di dalamnya.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang tidak dapat disebut satu persatu. Untuk itu kami ucapakan terimakasih kepada Bapak Nanang Purwanto, M.Pd. , selaku dosen pengampu mata kuliah ini. Serta pihak-pihak lain yang ikut memberikan kontribusinya dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun  agar dapat memperbaiki makalah-makalah selanjutnya




                                                                                                                Penyusun




Oktober 2016


Daftar Isi
HALAMAN JUDUL
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A.    Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B.     Rumusan Masalah........................................................................................1
C.     Tujuan Penulisan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
1.      Pengertian administrasi pendidikan.............................................................3
2.      Dasar administrasi pendidikan.....................................................................6
3.      Tujuan administrasi pendidikan...................................................................7
4.      Fungsi administrasi pendidikan....................................................................8
5.      Ruang lingkup administrasi pendidikan.......................................................9
BAB III PENUTUP................................................................................................12
Kesimpulan............................................................................................................12
Daftar Pustaka........................................................................................................13


 




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Administrasi merupakan usaha menciptakan kerja sama antara guru dan karyawan untuk mengefektifkan proses belajar-mengajar. Administrasi tidak hanya berkenaan dalam bidang keuangan, melainkan juga tentang keterampilan dalam hal pembukuan. Administrasi pendidikan memiliki tujuan untuk mencapai apa yang menjadi tujuan dari pendidikan. Administrasi sangatlah dibutuhkan demi berjalannya proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Hal tersebut tidak lepas dari peran serta keaktifan orang-orang yang menguasai bidang administrasi pendidikan.
Namun, kenyataan yang ada di lapangan, sebagian besar orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang tata administrasi yang rendah. Hal tersebut menjadi sebuah fenomena yang perlu untuk dituntaskan dengan segera. Karena, peran dari seorang tenaga tata administrasi di dalam sebuah sekolah sangatlah dibutuhkan. Jika administrasi dipegang oleh seorang tenaga yang kurang terampil, maka administrasi tersebut akan berantakan.
Dengan demikian, yang bertugas memegang administrasi adalah orang yang telah terlatih, terampil, dan handal dalam bidangnya serta telah mendapatkan ilmu (pelatihan) dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, penulis akan mengkaji makalah tentang ”Administrasi Pendidikan dalam Keguruan”. Dengan tujuan agar dapat memberikan pengetahuan tentang administrasi pendidikan dalam keguruan.
B.       Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian administrasi pendidikan?
2.    Apa dasar, asas dan tujuan administrasi pendidikan?
3.    Apa fungsi administrasi pendidikan?
4.    Bidang-bidang apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup administrasi pendidikan?
C.     Tujuan Penulisan
1.      Menjelaskan pengertian administrasi pendidikan dari beberapa aspek.
2.      Menjelaskan dasar, asas dan tujuan administrasi pendidikan.
3.      Menjelaskan fungsi dari administrasi pendidikan.
4.      Menyebutkan bidang-bidang yang termasuk dalam ruang lingkup administrasi pendidikan.






BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan terdiri dari dua kata, yakni Administrasi dan Pendidikan. Keduanya memiliki pengertian tersendiri. Administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari AD dan MINISTRO. Kata ad artinya intensif sedangkan ministro artinya melayani, membantu, atau mengarahkan.[1] Jadi, pengertian administrasi secara etimologis adalah melayani atau mengabdi secara intensif terhadap subjek tertentu.
Sedangkan pendidikan itu sendiri menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses belajar dan pembelajaran peserta didik agar dapat secara aktif mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Semua yang dikemukakan menunjukkan adanya tujuan. Bahkan GBHN 1988 menunjukkan adanya tujuan umum pendidikan secara lebih lanjut. Tujuan tersebut adalah pendidikan nasional berdasarkan pancasila, bertujuan meningkatkan kualitas manusia indonesia kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat rohani dan jasmani.[2]
Banyak orang beranggapan bahwa administrasi adalah pekerjaan yang menyangkut tulis-menulis, klerk, tata usaha, atau pekerjaan kantor. Namun, pengertian yang dimaksudkan bukan hanya seperti itu. Administrasi pendidikan adalah suatu proses pengintegrasian segala usaha kerja sama untuk mendayagunakan sumber-sumber personel dan material sebagai usaha untuk meningkatkan pengembangan kualitas manusia secara efektif dan efisien. Efektif dalam arti hasil yang dicapai upaya, sama dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan efisien berhubungan dengan penggunaan sumber dana, daya, dan waktu. Sumber adalah segala sesuatu yang membantu tercapainya tujuan baik berupa tenaga, material, uang, ataupun waktu.[3]
Selanjutnya untuk mendapat gambaran yang lebih jelas, berikut dikemukakan pengertian administrasi pendidikan menurut para ahli :
a). Administrasi pendidikan menurut Syarif (1976:7) adalah segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber personil maupun materiil secara efektif dan efisien untuk menunjang tercapainya pendidikan.
b). Menurut Sutisna (1979:2-3) administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses yang membuat sumber-sumber personil maupun materiil sesuai dengan yang tersedia dan efektif dalam tercapainya tujuan-tujuan bersama.
c). Administrasi pendidikan menurut Nasution (1994:245) adalah kegiatan bersama dalam bidang pendidikan  dengan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia baik personal, material maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan.
d). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam pedoman pelaksanaan kurikulum, buku III D. Administrasi ialah usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber personel maupun material secara efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan pengertian dari administrasi pendidikan adalah suatu kegiatan kerja sama atau proses pendayagunakan sumber personil dan materiil, yang bergabung dalam suatu lembaga pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar lebih efektif dan efesien.
Pengertian administrasi pendidikan ditinjau dari beberapa aspek:
· Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti yang kita ketahui, tujuan pendidikan merentang dari tujuan yang sederhana hingga tujuan yang paling kompleks. Tujuan pendidikan dilihat berdasarkan ruang lingkup dan tingkat pendidikan. Pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama dengan tingkat Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan yang ingin di capai memiliki perbedaan yang jauh. Jika tujuan yang dicapai pada tingkat SMP masih sederhana, maka ditingkat Pendidikan Nasional memiliki tujuan yang begitu kompleks. Kompleks disini berarti untuk dapat mencapainya diperlukan adanya cara yang begitu rumit, dan membutuhkan usaha yang begitu keras untuk dapat mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya kerja sama dengan orang lain dalam segala aspek kerumitannya.
· Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian sebagai sebuah proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau pemanduan, dan penilaian.
· Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat sebagai kerangka berpikir dari sebuah sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berinteraksi dalam suatu proses pengubahan masukan menjadi keluaran. Dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling berinteraksi dan saling bertukar pikiran mengenai pendapat dan pengetahuan mereka masing-masing demi mengubah masukan yang mulanya belum mengerti, kemudian keluar dari suatu lembaga pendidikan menjadi keluaran yang berintelektual dan berdedikasi tinggi.
· Keempat, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika dilihat dari sudut ini,  maka segala perhatian berpusat pada pengelolaan dan pemanfaatan secara efektif dan efisien segala sumber-sumber yang tersedia dalam mencapai tujuan pendidikan.
· Kelima, administrasi pendidikan dilihat dari segi kepemimpinan. Dimana seorang administrator harus dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sung tulodo dalam pencapaian tujuan pendidikan. Di belakang memeberi daya dan kekuatan, di tengah memebri semangat, di depan memberi contoh.
· Keenam, administrasi pendidikan dilihat dari proses pengambilan keputusan. Dalam melakukan kerja sama dan memimpin suatu kegiatan, administrator harus mampu  memecahkan segala masalah yang dihadapi dengan mengambil keputusan yang tepat.
· Ketujuh, administrasi pendidikan dilihat dari segi komunikasi memiliki pengertian usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu.
· Kedelapan, administrasi seringkali diartikan sebagai kegiatan ketatausahaan yang meliputi kegiatan catat-mencatat dan sebagainya.[4]
      Disamping adanya begitu banyak pengertian dari administrasi baik itu pengertian secara umum maupun pengertian yang dilihat dari beberapa aspek. Administrasi juga memiliki unsur pokok. Menurut Siagian (1986) unsur pokok administrasi adalah:
1)      Adanya kelompok manusia (sedikitnya 2 orang)
2)      Adanya tujuan yang akan dicapai
3)      Adanya tugas atau fungsi yang harus dilaksanakan (kegiatan kerja sama)
4)      Adanya perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.

2.      Dasar administrasi pendidikan
Dasar diartikan sebagai suatu kebenaran yang bersifat fundamental yang dapat dijadikan sebagai landasan dan pedoman bertindak dalam kehidupan masyarakat. Berikut beberapa dasar yang harus diperhatikan oleh seorang administrator agar dapat mencapai kesuksesan dalam tugasnya.
a.       Prinsip efisiensi
Seorang administrator akan berhasil dalam tugasnya bilamana dia efisien dalam menggunakan semua sumber, baik tenaga, dana, fasilitas, waktu secara tepat. Misalnya dalam melaksanakan programnya, dibutuhkan ketelatenan untuk dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin agar tidak terjadi penyia-nyiaan waktu. Begitupun secara materiil, segala kebutuhan untuk mencapai tujuan dimanfaatkan sebaik mungkin tanpa harus menyia-nyiakan atau menggunakan secara boros. Dalam artian sesuai dengan porsi yang dibutuhkan.
b.      Prinsip pengelolaan
Hasil yang efektif dan efisien akan dapat dicapai bilamana dia mampu memanajemenkan dengan merencanakan, mengoordinasi, mengarahkan, dan mengontrol segala kegiatan dengan benar.
1.      Perencanaan adalah suatu proses pengambilan keputusan untuk dilakukannya tindakan dalam mencapai tujuan pendidikan.
2.      Pengorganisasian didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih dan memilah orang-orang (guru dan personel sekolah lainnya) serta mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang-orang tersebut dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
3.      Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah direncanakan dapat berjalan seperti yang dikehendaki.
4.      Pengkoordinasian diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukan kegiatan berbagai individu atau unit di sekolah agar kegiatan mereka selaras dengan anggota ataupun unit lainnya dalam usaha mencapai tujuan pendidikan.
5.      Melakukan penilaian tentang seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta mengetahui kekuatan dan kelemahan dari program yang dilaksanakan.

c.       Prinsip pengutamaan tugas pengelolaan
Mengutamakan pengelolaan dan menghindari terlalu sibuk dengan tugas-tugas operatif. Kegiatan pengelolaan adalah kegiatan memanajemen, yakni merencanakan, mengarahkan, dan mengontrol kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan kegiatan operatif adalah kegiatan mengarahkan dan membina setiap orang agar dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi beban bagi mereka dapat terlaksana dengan tepat dan benar.
d.      Prinsip kepemimpinan yang efektif
Memperhatikan dimensi hubungan antar manusia, dimensi pelaksanaan tugas, dan dimensi situasi serta kondisi yang ada. Dimensi yang pertama adalah sebagai seorang pemimpin harus memelihara hubungan baik antara bawahannya. Dalam hal ini berarati, sebagai seorang pemimpin ia harus mengenal kepentingan-kepentingan bawahannya, memberikan motivasi untuk bekerja demi kepentingan pribadi maupun kepentingan organisasi, serta mengusahakan adanya kepuasan bekerja. Dimensi kedua yaitu,  setiap anggota organisasi mampu menyelesaikan tugas secara baik dan tepat pada waktunya. Tidak terlalu mengutamakan kewajiban bekerja, sampai melupakan kegairahan bekerja dan kepentingan pribadi bawahannya. Dimensi yang ketiga yaitu, memperhitungkan taraf kematangan anggota organisasi dan situasi yang ada.
e.       Prinsip kerja sama
Mampu mengembangkan kerja sama antara orang-orang yang terlibat.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip dari administrasi pendidikan adalah mengutamakan pengelolaan tugas bidang administrasi secara efektif dan efisien serta menjalin hubungan kerja sama dengan orang-orang yang terlibat di dalam kegiatan pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan.
Perlu ditambahkan bahwa adanya dua asas yang dapat dipergunakan sebagai landasan kerja administrasi pendidikan di sekolah, yaitu asas idiil dan landasan operasional.
a.       Asas idiil
Pelaksanaan administrasi pendidikan di suatu negara, bergantung pada sistem pendidikan yang dianut suatu negara. Indonesia adalah negara yang menganut sistem pendidikan pancasila, yaitu sistem pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Begitupun landasan idiil yang digunakan dalam kegiatan administrasi di sekolah juga Pancasila dan Undang-Undang Dasar.[5]
b.      Asas operasional
Sistem pendidikan nasional yang tertuang dalam bentuk kurikulum dijadikan sebagai landasan operasional bagi kegiatan administrasi pendidikan. Kurikulum adalah program mata pelajaran dalam suatu pendidikan yang meliputi segala pengalaman yang sengaja diberikan sekolah untuk memupuk perkembangan peserta didik, dengan jalan menciptakan situasi belajar mengajar.Kurikulum pendidikan di Indonesia sekarang adalah kurikulum 2013 atau biasa disebut K13. Kurikulum inilah yang menjadi landasan operasional dalam menyelenggarakan pendidikan di Indonesia.  Dari sekian banyaknya unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Kurikulum dikembangkan dengan berbasis kompetensi sebgai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: 1) Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah, dan 2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan 3) warga negara yang demokratis dna bertanggung jawab. Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi adalah salah satu strategi pembangunan nasional sebagaimana yang di amanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Karakteristik kurikulum 2013 sebagai berikut:
1)      Mengembangkan keseimbanagn sikap sppiritual dan sisial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.
2)      Sekolah adalah bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapka apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.
3)      Mengembangkan sikap pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
4)      Memberi waktu yang cukup leluasa unutk mengembangkan berbagai  sikap , pengetahuan, dan keterampilan.
5)      Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang rinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar pelajaran.
6)      Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian kompetensi dasar. Dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalm kompetensi inti.
7)      Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memeperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan.
Kurikulum 2013 bertujuan  untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar  memiliki kemampuan hidup sebagai warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, benegara, dan peradaban dunia.
3.        Tujuan administrasi pendidikan
Tujuan Administrasi pendidikan di sekolah dapat dibedakan atas tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
a.       Tujuan jangka pendek
Tujuan administrasi pendidikan jangka pendek adalah agar tersusun dan terlaksananya suatu sistem pengelolaan instrumental suatu proses pendidikan di sekolah secara efektif dan efesien serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
b.      Tujuan jangka menengah
Tujuan administrasi pendidikan jangka menengah adalah menunjang tercapainya tujuan institusional masing-masing jenis dan jenjang pendidikan seperti yang digariskan oleh kurikulum.
c.       Tujuan jangka panjang
Tujuan jangka panjang administrasi pendidikan adalah untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional seperti yang digariskan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003. Pasal 3 meyebutkan, “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk  watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”[6]
           Tujuan administrasi pendidikan adalah untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif yaitu efektif dan efisien. Ukuran keberhasilan administrasi pendidikan adalah produktivitas atau efektivitas dan pada proses, suasana atau efisiensi.
4.      Fungsi administrasi pendidikan
Diantara fungsi administrasi pendidikan adalah:

1). Perencanaan (Planning)
 Perencanaan adalah kegiatan memikirkan dan memilih segala tindakan yang akan dilakukan demi tercapainya maksud dan tujuan pendidikan.
2). Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah aktivitas menyusun dan membentuk hubungan kerja sama sebagai wujud kesatuan dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan.
3). Pengkoordinasian (Coordination)
Koordinasi adalah kegiatan mengumpulkan dan menyatupadukan segala sumber baik personil, materiil, pikiran, teknik, dan tujuan ke dalam suatu hubungan yang harmonis dan produktif agar selaras dengan anggota atau unit lainnya dalam usaha dalam mencapai tujuan sekolah.
4). Pembiayaan
Pembiayaan adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan belanja pendidikan. Dimulai dari perencanaan biaya, usaha mendapat dana, peggunaan dana, serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut.
5). Penilaian
Penilaian terhadap seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, mengetahui kelebihan dan kelemahan program yang dilaksanakan, memperoleh dasar pertimbangan ketepatan waktu berhasilnya pekerjaan, menjamin cara kerja yang efektif dan efisien.[7]
5.      Ruang lingkup administrasi pendidikan
Bidang-bidang yang tercakup dalam administrasi pendidikan sangatlah banyak dan luas. Namun, perlu diketahui oleh para kepala sekolah dan para guru hal-hal berikut ini:
a.       Bidang tata usaha sekolah, meliputi:
1)      Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
2)      Anggaran belanja keuangan sekolah
3)      Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
4)      Keuangan dan pembukuannya
5)      Korespondensi atau surat-menyurat
6)      Masalah pengangkatan pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku induk, rapot, dan sebagainya.
b.      Bidang personalisa murid,  yang meliputi:
1)      Organisasi murid
2)      Masalah kesehatan murid
3)      Masalah kesejahteraan murid
4)      Evaluasi kemajuan murid
5)      Bimbingan dan penyuluhan bagi murid
c.       Bidang personalia guru, meliputi:
1)      Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
2)      Organisasi personel guru
3)      Masalah kepegawaian
4)      Masalah kondite dan evaluasi kemajuan guru
5)      Refreshing dan up-grading guru-guru
d.      Bidang pengawasan (supervisi), yang meliputi:
1)      Usaha membangkitkan semangat guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugas sebaik-baiknya.
2)      Mengembangkan kerja sama yang baik antara murid, guru, dan pegawai tata usaha.
3)      Membuat pedoman cara penilaian hasil pendidikan dan pengajaran.
4)      Mempertinggi mutu dan pengalaman para guru.
e.       Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum:
1)      Kurikulum dijadikan sebagai pedoman dalam mencapai dasar-dasar dan tujuan pendikan dan pengajaran.
2)      Melaksanakan organisasi kurikulum dan metode-metodenya yang disesuaikan dengan pembaruan sistem pendidikan dna lingkungan sekolah.
Dapat disingkatkan bidang-bidang yang tersebut di atas dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1.      Bidang administrasi material, yaitu kegiatan yang menyangkut ketata usahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan dan lain-lain.
2.      Bidang administrasi pesonal, yang mencakup guru dan pegawai sekolah dan sebagainya.
3.      Bidang administrasi kurikulum, mencakup pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, persiapan harian dan sebagainya. [8]
Sementara itu, Dr. Hadari Nawawi menyatakan, secara umum ruang lingkup administrasi berlaku dalam pendidikan meliputi bidang-bidang sebagai berikut:
1.      Manajemen administratif
Manajemen administratif adalah kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam organisasi atau kelompok bekerja sama mengerjakan hal-hal yang tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
2.        Manajemen operatif
Manajemen operatif adalah kegiatan-kegiatan mengarahkan dan membina setiap orang agar dalam melaksanakan tugasnya dilaksanakan dengan tepat dan benar.[9]




















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Administrasi pendidikan adalah suatu proses pengintegrasian segala usaha kerja sama untuk mendayagunakan sumber-sumber personel dan material sebagai usaha untuk meningkatkan pengembangan kualitas manusia secara efektif dan efisien. Efektif dalam arti hasil yang dicapai upaya, sama dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan efisien berhubungan dengan penggunaan sumber dana, daya, dan waktu. Sumber adalah segala sesuatu yang membantu tercapainya tujuan baik berupa tenaga, material, uang, ataupun waktu. prinsip dari administrasi pendidikan adalah mengutamakan pengelolaan tugas bidang administrasi secara efektif dan efisien serta menjalin hubungan kerja sama dengan orang-orang yang terlibat di dalam kegiatan pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan. Tujuan administrasi pendidikan tidak lain adalah agar semua kegiatan itu mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi digunakan di dalam dunia pendidikan adalah agar tujuan pendidikan tercapai. Bidang yang tercakup dalam ruang lingkup administrasi pendidikan adalah bidang tata usaha sekolah, bidang personalia murid, bidang personalia guru, bidang pengawasan, bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum. Kesemuanya dikelompokkan dalam bidang material, personel, dan kurikulum.







DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, H.M. Administrasi Pendidikan. 2010. Jakarta: RINEKA CIPTA.
Supansi, dkk. Administrasi Pendidikan. 1992. Jakarta: UT.
Ahmad Rohani, H.M. & Ahmadi, Abu. Administrasi Pendidikan Sekolah. 1990. Jakarta: Bumi Aksara.
Lenyradili89.blogspot.co.id/2009/12/administrasi-pendidikan.html?m=1
Harisnawati.blogspot.co.id/2012/12/administrasi-pendidikan-dalam-profesi.html?=1
www.semangatanaknegeri.com/2014/12/administrasi-pendidikan-dalam-profesi-guru.html?=1



[1] Drs. Daryanto. H.M., Administrasi Pendidikan, RINEKA CIPTA, 2010, hal. 4.
[2] Dr. Supansi dkk., Administrasi Pendidikan, UT, Jakarta, 1992, hal. 6.
[3]Ibid., hal. 2.

[4] Lenyradili89.blogspot.co.id/2009/12/administrasi-pendidikan.html?m=1. Diakses pada tanggal 10 oktober 2016. Pukul 20:11
[5] Drs. Daryanto. H.M., Administrasi Pendidikan, RINEKA CIPTA, 2010, hal. 12-15
[6] www.semangatanaknegeri.com/2014/12/administrasi-pendidikan-dalam-profesi-guru.html?=1. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2016. Pukul 19:50
[7] Harisnawati.blogspot.co.id/2012/12/administrasi-pendidikan-dalam-profesi.html?=1. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2016. Pukul 19:56
[8] Drs. Daryanto. H.M., Administrasi Pendidikan, RINEKA CIPTA, 2010, hal.24-26
[9] Ahmad Rohani, & Ahmadi, Abu. , Administrasi Pendidikan Sekolah, Bumi Aksara, 1990

Source:http://imroatulbariroh.blogspot.com/2016/12/makalah-administrasi-pendidikan.html?m=1




 





Baca Artikel Terkait: